Kembangkan Desa Wisata Dewi Rengganis, Desa Gilingseran, Kab. Bondowoso
USAHA meningkatkan kesejateraan masyarakat terns dipacu BUMDes Karya Sejati. Salah satunya dengan mengembangkan desa wisata. Desa Glingseran memiliki destinasi wisata…
USAHA meningkatkan kesejateraan masyarakat terns dipacu BUMDes Karya Sejati. Salah satunya dengan mengembangkan desa wisata. Desa Glingseran memiliki destinasi wisata berupa air terjun Sulaeman dan mata air yang diyakini sebagai peninggalan Dewi Rengganis, putri Raja Majapahit, di lereng Gunung Argopuro.
Pengembangan desa wisata tersebut juga mendapat support penuh dari pemerintah desa. Anatara lain mendapat gelontoran dana sebesar Rp 200 juta. Masyarakat pun menyambut antusias usaha pengembangan desa wisata tersebut.
Masyarakat umum pun mereaksi usaha pengembangan objek wisata itu. Terbukti banyak pengunjung yang datang menikmati keindahan destinasi wisata. Bahkan saat ini Situs Dewi Rengganis bukan hanya didatangi wisatawan lokal, tetapi juga mulai dilirik wisatawan mancanegara seperti Inggris dan Australia. Pengunjung banyak datang di akhir pekan (Sabtu dan Minggu) dengan jumlah rata-rata sekitar 200orang. Tiket masuknya pun terjangkau, sebesar Rp 2.000/ orang. Daya tarik destinasi wisata tersebut salah satunya adalah karena masyarakat setempat mempercayai mata air Dewi Rengganis mampu menyembuhkan penyakit dan membuat awet muda.
Airnya tidak pernah surut meskipun pada musim kemarau. Di situs Dewi Rengganis terdapat Watu Kodok, gugusan batu yang menyerupai kodok raksasa. Watu Kodok menjadi lokasi favorit untuk foto pengunjung.
Pemerintah Desa Glingseran tengah membangun sejumlah fasilitas pendukung, seperti jalan masuk ke area wisata dan penambahan wahana wisata seperti permainan flying fox, tempat istirahat, dan lainnya.
“Dengan pengembangan ini, bisa dikatakan 95% masyarakat Desa Glingseran sudah merasakan manfaatnya. Perekonomian masyarakat semakin hidup, dan desa juga makin dikenal. Ini menjadi motivasi tersendiri bagi kami dalam mengembangkan diri,” ujarnya. (rni)
Sumber : Di nukil dari Majalah Derap Desa, Edisi 133, November 2018 hal. 31