Ma'had Aly Hasyim Asy'ari, Tebuireng
Ma’had Aly Hasyim Asy’ari merupakan lembaga pendidikan tinggi setingkat S1, setara dengan perguruan tinggi yang diselenggarakan Departemen Agama. Didirikan pada…
Ma’had Aly Hasyim Asy’ari merupakan lembaga pendidikan tinggi setingkat S1, setara dengan perguruan tinggi yang diselenggarakan Departemen Agama. Didirikan pada 6 September 2006 atas prakarsa (aim) KH. Muhammad Yusuf Hasyim dan dilestarikan oleh Gus Solah. Dengan prinsip melahirkan generasi Khairu Ummah, Ma’had Aly Hasyim Asy’ari menyelenggarakan studi-studi agama secara mendalam melalui perpaduan sistem pendidikan pondok pesantren dan perguruan tinggi modern. Dari sini diharapkan akan lahir para intelektual muslim yang memiliki akhlaqul karimah dengan kadar intelektualitas global.
Program studi dijalani selama 4 (empat) tahun. Setiap tahun terdiri dari 2 (dua) semester. Kurikulum disusun sesuai dengan 5 program kekhususan ilmu keagamaan. Yaitu (1) Program pendalaman tafsir, (2) Hadits, (3) Fiqih dan Ushul Fiqih, (4) Gramatika Arab dan Inggris, (5) Akhlaq dan Tasawuf
Proses belajar-mengajar seluruhnya disampaikan dalam Bahasa Arab dan Inggris. Program belajar meliputi dirasah yaumiyyah (kuliah harian) dengan metode ceramah dan dialog interaktif, studi kepustakaan literatur klasik, muhadatsah/speaking, penugasan penulisan ilmiah, kegiatan extra, mudzakarah, bahtsul masail fiqhiyyah-maudluiyyah- waqi’iyah, dan kajian khusus terhadap kitab-kitab tertentu untuk penguasaan bidang studi dengan bimbingan dosen bidang studi. Rata- rata dosen Ma’had Aly adalah lulusan Timur Tengah dengan stratifikasi S-2 (Magister) dan S-3 (Doktoral).
Para calon mahasiswa diharuskan memenuhi persyaratan- persyaratan tertentu untuk dapat diterima sebagai mahasiwa Ma’had Aly, diantaranya telah lulus pendidikan serendah-rendahnya Madrasah
Aliyah, memiliki kemampuan dasar dalam bidang ilmu yang akan menjadi pilihan spesialisasinya, memiliki wawasan yang luas tentang khazanah keilmuan Islam, dan lulus tes.
Jumlah mahasiswa yang diterima dibatasi sebanyak 30 orang, dibebaskan dari uang SPP, uang ujian semester, dan uang asrama. Selama masa studi, mahasiswa diharuskan tinggal di asrama Ma’had Aly.
Untuk menunjang keberhasilan program studinya, Ma’had Aly menyediakan sarana dan fasilitas, antara lain asrama mahasiswa, gedung perkuliahan, perpustakaan, komputer analisis data, televisi channel luar negeri dengan perangkat parabola, dan lain-lain.
Selain kegiatan rutin perkuliahan, para mahasiswa Ma’had Aly juga dibekali dengan berbagai kegiatan ekstra seperti diskusi mingguan yang diselenggarakan BEM, kemudian stadium general yang diadakan setiap tahun, juga kegiatan temporal seperti seminar, lokakarya, dan workshop dengan pembicara tokoh-tokoh nasional, juga penerbitan buletin, website, khataman al-Qur’an, kegiatan diba’iyyah, dan sebagainya.
Sebagian besar mahasiswa Ma’had Aly aktif mengajar di beberapa lembaga pendidikan, baik di Tebuireng maupun di sekitar Tebuireng. Sebagian lagi menjadi Pembina santri (putra-putri), pengajar al-Qur’an (■qoritutor Bahasa Arab, Redaktur Majalah, penulis buku, aktivis LSM, dan sebagainya. Secara umum, keberadaan mahasiswa Ma’had Aly memberi pengaruh yang cukup positif bagi pengembangan keilmuan di berbagai lembaga yang mereka tempati. Di sana, mereka mampu memberi warna dan corak khas pesantren; berilmu dan berakhlak. ()
————————————————————————————————————————-
dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur : Mubarok Yasin, A. dan Fathurrahman Karyadi. Profil Pesantren Tebuireng. Cetakan 1. Jombang, Pustaka Tebuireng: 2011. halaman 180-183