Perdagangan Batik Lewat Web
SEIRING dengan semakiri majunya teknologi informasi diharapkan perdagangan batik bisa melalui website atau elektronik commerce (e-commerce), sehingga produk kerajinan batik,…
SEIRING dengan semakiri majunya teknologi informasi diharapkan perdagangan batik bisa melalui website atau elektronik commerce (e-commerce), sehingga produk kerajinan batik, bordir dan asesoris Jawa Timur lebih luas jangkauan pemasararmya.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, mengatakan itu saat membuka Pameran Batik, Bordir dan Asesoris ke 9 di Grand City Surabaya, Rabu (14/5).
“Dengan semakin luasnya pemasaran membuat produk batik, bordir dan asesoris Jawa Timur selain dicintai di daerahnya sendiri juga semakin dikenal di dunia khususnya di ASEAN, Asia, Eropa, Afrika dan Amerika,” katanya seperti dikutip Kominfo Jatim.
Ia mengingatkan, dengan semakin dekatnya ASEAN Economic Commu¬nity (AEC) 2015 maka produk-produk Indonesia khususnya Jawa Timur harus mempunyai standar dan kemasannya harus bagus menarik. Dengan kualitas dan kemasan yang bagus produk- produk Indonesia termasuk batik, bordir dan asesoris bisa bersaing di pasar , internasional. ?
Dalam pameran ini, kata gubernur, panitia hanya menargetkan transaksi Rp 12 miliar tetapi yang pen ting pasca pameran ini diharapkan pasar batik, bordir dan asesoris Jawa Timur bisa
meningkat lebih besar lagi.
Oleh sebab itu dengan semakin diciritainya batik oleh rnasyarakatnya Jawa Timur dua kali pada tahun 2012 dan 2013— menjadi juara nasional menggunakan produk dalam negeri. Dan diharapkan pada 2014 menjadi juara lagi mengguiiakan produk dalam negeri. Memang Jawa Timur sangat mencintai produk dalam negeri atau Aku Cinta Indonesia (ACI) dengan segala produknya termasuk batik, bordir dan asesorisnya.
Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Jawa Timur, Nina Kirana Soekarwo atau Bude Karwo, di sela-sela peninjauan Pameran Batik Bordir dan Asesoris ke 9 Tahun 2014 di Grand City mengatakan, perkembangan kera¬jinan batik, bordir dan asesoris di Jawa Timur cukup bervariasi dan dinamis dibandingkan dengan provinsi lain.
Dari hasil pengamatannya di are¬na pameran bahwa corak batik Jawa Timur bahan dasamya sudah cukup baik hanya tinggal coraknya perlu dipertajam. Dekranasda dan Disper- indag Provinsi Jawa Timur dalam pa-meran ini memperkenalkan berbagai kerajinan batik dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Jawa Timur yang kaya perajin batik saat ini sudah menghasilkan 1.350 karya motif batik atau meningkat dari sebelumnya yang hanya 110 motif batik. Menurut Nina Soekarwo, permintaan pesanan batik produk Jawa Timur semakin meningkat tetapi belum diimbangi dengan tenaga perajin pembatiknya. Oleh sebab itu dalam waktu dekat Disperindag dan koperasi-sikoperasi dibantu Dikranasda akan membuka pelatihan-pelatihan masyarakat untuk belajar membatik guna menambah perajin batik agar lebih banyak lagi.
Dekranasda juga telah membantu mematenkan atau hak paten bagi batik yang bagus, seperti batik ayam bekisar dan bunga teratai telah dipatenkan hak ciptanya. Dalam pameran batik, bordir dan asesoris 2014 ini diikuti 175 perajin batik dari berbagai daerah di Indonesia dan kabupaten/kota di Jawa Timur. Pameran batik di Grand City ini berlangsung 14-18 Mei 2014. ■
‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Dinukil Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur:majalah SAREKDA Jawa Timuran/edisi; 020/2014/halaman 36