Friday, June 9, 2023
Semua Tentang Jawa Timur


Babad Perdekan Tegalsari / Awal Mula Pondok Tegal Sari

I. Pada abad ke 18 (lebih kurang dalam tahun 1710 berdirilah desebuah desa yang bernama Tegalsari-Sebuah pondok (pesantren), dengan Kyai…


Babad Perdekaan TegalsarirI. Pada abad ke 18 (lebih kurang dalam tahun 1710 berdirilah desebuah desa yang bernama Tegalsari-Sebuah pondok (pesantren), dengan Kyai Ageng Hasan Bashori sebagai Kyai-nya yang pertama. Pondok ini terletak ditepi dua buah kali, yaitu antara kali Keyang dan kali Malo. Pondok (Pesantren) itu lazim disebut PONDOK TEGALSARI. Beliau adalah Kyai, Ulama Bangsawan Besar. Beliau adalah keturunan atau percampuran darah :
PEJAJARAN dengan HARJO BANGAH.
MOJOPAHIT dengan Demang NGORAWAN.
KYAI AGENG TARUP • BONDAN KEJAWAN.
IRAHAMI ASMARA dengan SUNAN NGAMPEL.
KYAI AGENG PEMANAHAN dengan PANGERAN BUNTARAN.
II. Kyai Ageng Hasan Bashori mempunyai 9 orang putera. Salah seorang diantaranya bernama H.Zaenal Abidin yang menjadi mantu dan akhirnya menjadi raja di Selangor Raya. Pecahan dari putera-puteranya yang 9 orang itu tersebar diseluruh Jawa Tengah. Beribu-ribu dari keturunan beliau itu menjadi ,ulama, intelek, pegawai negeri, bupati, penghulu, penganjur dalam segala tingkatan pergerakan masyarakat. Di antaranya, ialah Raden H.O.S. Cokroaminito. Beliau ini adalah keturunan yang ke V dari Kyai Ageng Hasan Bashori.

III. Dalam Pondok Tegalsari pada zaman dahulu itu terdapat ribuan santri, yang berasal dari seluruh tanah jawa dan sekitarnya, dan terdiri dari bermacam-macam tingkat golongan masyarakat, yaitu dari kalangan putera tani yang serendah-rendahnya, sampai golongan putera- putera bangsawan yang setinggi- tingginya.

IV. Pada tahun 1742, yaitu pada tang gal 30 Juni- menyerbulah musuh, yaitu R.M.Grendi Susuhunan Kuning dengan pasukan Tionghoa-nya kedalam keraton Paku Buana II, yang terkenal dengan nama Susuhunan Kumbul. Karena serbuan yang hebat ini, maka terpaksa Paku Buana II pergi meninggalkan kerajaan, melarikan diri kesebelah timur gunung Lawu. Di sana bertemulah Paku Buana II dengan Kyai Ageng Bashori. Tingallah Paku Buana II ini beberapa masa lamanya di Tegalsari. Kepada Kyai Ageng Hasan Bashori inilah Susuhunan Kumbul minta pertolongan, sehingga akhirnya dapatlah Susuhunan Kumbul itu menduduki tahta kerajaannya kembali. Semenjak dari saat itu, maka Tegalsari menjadi suatu daerah merdeka. Daerah bebas dari kewajiban terhadap kerajaan. Daerah bebas dari kerajaan ini disebut “PERDEKAN”. Ia bebas dari segala pajak dan cukai.

V. Setelah Kyai Ageng Hasan Bashori meninggal maka kedudukan beliau digantikan oleh putera beliau yang ke VII, bernama Kyai Hasan Yahya. Kyai Hasan Yahya kemudian digantikan oleh Kyai Bagus Hasan Bashori II. Pada tahun 1800 kedudukan beliau diganti pula oleh Kyai Hasan Anom. Pada tahun 1830, Tegalsari berada di bawah pemerintahan “Gouvernement Campagnie”. Namun demikian, kemerdekaannya tetap diakui seperti semula. Besluit Perdekan Tegalsari diperbaharui dalam tahun 1853, yaitu pada tanggal 23 Desember 1853, staatsblad no.77. Pada tanggal 9 Januari 1862, Kyai Bagus Hasan Bashori wafat dengan meninggalkan 94 putera dan 44 cucu dan piut.

[Dari kutipan catatan-catatan Mr. Fokkens, Pegawai PamongPraja (Bestuur Ambtenaar) pada tahun 1877, dan sesudah itu disahkan oleh para darah keturunan Tegalsari juga (tahun 1942)].

‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Dinukil Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Kenang-kenangan Pringatan delapan Windu 1926-1990, Pondok Medern Darussalam Gontor Ponorogo 8 Windu/ 1991/halaman 10-13

Comments


Leave a Reply

%d blogger menyukai ini: