Ita Purnamasari
Ita Purnamasari Lahir di Surabaya 15 Juli 1957, Putri bungsu darl lima bersaudara pasangan H. Soekarmen dan Dyah ini…
Ita Purnamasari Lahir di Surabaya 15 Juli 1957, Putri bungsu darl lima bersaudara pasangan H. Soekarmen dan Dyah ini tinggal di Jalan Pacar 3, Surabaya.
Lulus SMA Negeri 2 Surabaya tahun 1986. Lady rocker yang menyabet gelar The Best Award 1991 untuk kategori pop ini meraih gelar sarjana hukum di Universitas Surabaya (Ubaya) tahun 1993.
Karir Ita mulai mencuat berkat godokan perusahaan rekaman Billboard. Dalarn waktu singkat, albumnya pun bermunculan. Sukses “penari Ular”, terulang album- album berikutnya, “Ratu Disko, Rindu Sampai Mati, Cinta Bulan Desember, Swalayan.Selamat Tinggal Mimpi, Sanggupkah Aku, dan Biarkanlah”.
Mengawali karirnya dipanggung musik rock, ternyata mendapat tantangan dari kedua orang tuanya. “Mereka tidak mengizinkan, mungkin terlalu sayang pada saya. Bahkan kuatir, kalau-kalau sekolah saya terlantar, hanya karena terlalu asyik di dunia nyanyi”, katanya. Namun dia telah bertekad dan tak bisa dihalangi.
Kenapa aliran rock yang jadi pilihannya. “Sejak kecil sudah suka. Sebenarnya bukan hanya lagu-lagu keras, bagi saya merupakan suatu inspirasi yang dapat saya ekspresikan lewat lagu”, tambahnya.
Kiprahnya dipanggung rock, berawal ketika ia coba-coba beradu kemampuan vokal di festival se-lndonesia, dalam versi Lhog Selebor di Surabaya, 1984. la bergabung di Vocation Group. Kebetulan cewek yang mengikuti festival itu cuma dua orang. Ita dan seorang dari Medan. “Nah, untuk menjadi rocker, saya pikir festival itu suatu kesempatan baik”, kenangnya.
Ternyata Dewan Juri tidak memilih Ita sebagai juara. Tapi tidak membuatnya putus asa. Justru merangsangnya untuk tam- pil dan menunjukkan kebolehannya di setiap ada kesempatan “Walau tidak jadi juara, tapi perasaan saya puas. Sebab, ketika saya menyanyi banyak penonton yang se- nang. Saya rasa,sambutan hangat ini sudah cukup bagi pendatang ba ru seperti saya”, katanya.
Yang patut dicatat, kualitas vokal Ita se- makin terasah. Karakter vokalnya yang nye mpling itu kini mulai memiliki vibrasi sekalipun “berteriak” dalam nada-nada tinggi dan panjang. Ini bisa disimak lewat ternbang Hura-Hura yang bertempo cepat dengan nuansa rock. (AS-4)
‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Dinukil Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: editor Setyo Yuwono Sudikan: Apa & Siapa Orang Jawa Timur Edisi 1995-1996., Semarang: Citra Almamater 1996. hlm. 108 (CB-D13/1996-…)