MOHAMMAD NUH
7 Juni 1959, MOHAMMAD NUH lahir di Surabaya. Ayah satu orang putri (Rachma Rizqina Mardhotiilah, Lahir di Montpelller 20 Desember…
7 Juni 1959, MOHAMMAD NUH lahir di Surabaya. Ayah satu orang putri (Rachma Rizqina Mardhotiilah, Lahir di Montpelller 20 Desember 1989) dari perkawinannya dengan drg Laily Rachmawati, Sp Perio, Tahun 1983, MOHAMMAD NUH lulus, menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada Teknik Elektro. Tahun 1987 menyelesaikan (S2) Gelar master di Universite Science et Technique du Languedoc Perancis Tahun 1990 menyelesaikan (S3) Gelar doktor di Monptellier juga Perancis. Sebelum menjabat sebagai rektor ITS, beberapa jabatan pemah dipegang, antara lain. Tahun 1992-1997, menjabat Pembantu Direktur III Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS. Tahun 1997-2003, kemudian selama dua periode menjabat Direktur PENS ITS. Maret 2003, MOHAMMAD NUH sebagai Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Selama ini ia tercatat sebagai salah seorang rektor termuda Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. April 2004, Menjadi Guru Besar (Profesor) di bidang Ilmu Digital Control System dengan spesialisasi Sistem Rekayasa Biomedika. Kegiatan sosial di luar bidang pendidikan yang pernah dipegang antara lain Ketua Ikatan Cendekiawan -Muslim Se-lndonesia (ICMI) Jawa Timur. Sekarang ia tercatat sebagai salah satu ketua Dewan Pakar ICMI Pusat, Pembina Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) Surabaya, Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya. Ketua Yayasan Pendidikan Al Islah Surabaya, Ketua MUI Jawa Timur, Pengurus Maarif NU Cab Surabaya dan banyak lagi yang lainnya. Dalam organisasi profesi tercatat sebagai anggota Institute of Electrical and Electronic Engineering, juga sebagai Technical Committee Member pada kegiatan-kegiatan seminar ilmiah baik nasional maupun internasional. MOHAMMAD NUH juga aktif mengisi berbagai ceramah mulai dari ceramah umum yang berkait dengan keilmuan dan keteknologian hingga ke hal-hal yang terkait dengan ke- Islaman. Salah satu bagian pada buku ini antara lain membuktikan betapa kentalnya pemikiran-pemikiran Mohammad NUH dengan ilmu dan teknologi serta ke- Islaman. Pada tahun 2003 ia memperoleh penghargaan JICA Special Awards atas keseriusannya menangani bantuan proyek-proyek dari JICA (Japan International Cooperation Agency) di ITS. Penghargaan itu yang pertama diberikan JICAkepadaorang Indonesia. Tahun 2006, meraih Award of Highest Honor dari Soka University, Jepang, atas kontribusi dan keterlibatannya dalam mempromosikan pendidikan tinggi, kebudayaan, kemanusiaan dan perdamaian. ‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾ Dinukil Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Membangun Bersama ITS: Meletakkan Dasar, Menuai Hikmah./ Mohammad Nuh ITS press 2007. hlm. Sampul blk, (CB-D13/2007-215) (Artikel/gambar)