Batik Selingkuh, Kabupaten Bojonegoro
Kabupaten Bojonegoro Kembangkan Batik Selingkuh KREATIVITAS dan karya batik tak pernah ada habisnya. Daerah-daerah yang menjadi kantong usaha kerajinan batik, seperti…
Kabupaten Bojonegoro Kembangkan Batik Selingkuh
KREATIVITAS dan karya batik tak pernah ada habisnya. Daerah-daerah yang menjadi kantong usaha kerajinan batik, seperti tak pernah berhenti berkreasi. Sebut saja Kabupaten Bojonegoro yang dikenal memiliki batik khas Jonegoroan.
Perajin-perajin batik di sana terus berkarya dan berkreasi, salah satunya adalah mengembangkan usaha batik selingkuh. Usaha itu dilakukan warga Bojonegoro untuk mendukung Bojonegoro Matoh. Warga itu adalah Acmat Aris dari Desa Prayungan, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro.
Saat paparan karya batiknya pada dialog publik, 5 Juli 2013 lalu, Aris menjelaskan, bahwa usaha yang dikembangkan tersebut merupakan kreasinya sendiri bersama kawan-kawannya.”Alhamdulillah, apa yang kami lakukan ini mendapat apresiasi dari Bapak Bupati Bojonegoro, Kang Yoto,”katanya.
Malah, ujar Aris, Bupati Bojonegoro itu ingin batik selingkuh dengan motif sekarjagad dibawa ke pendapa untuk diketahui masyarakat luas melalui dialog publiktersebut.
“Nanti kalau motif sekarjagad sudah jadi akan saya bawa ke sini (pendapa Malowopati),”ujarnya sambil menunjukkan contoh batik selingkuh buatannya kepada peserta dialog.
Aris menambahkan, batik selingkuh tersebut meru- pakan paduan batik Jonegoroan dengan kreasi yang dibuat Aris dan kawan-kawan. Dikatakan, kreativitas remaja dalam membantu mengenalkan Bojonegoro ke luardaerah, perlu mendapatkan perhatian.
Ia mengatakan, dengan batik Jonegoroan bermotif selingkuh diharapkan juga bisa menambah koleksi pencinta batik Jonegoroan. “Batik yang saya produksi ini saya beri nama Batik Risma. Nama ini perpaduan nama saya dan istri saya,” imbuhnya sambil promosi.
Siapa saja bisa mendapatkan Batik Selingkuh yang diberi nama Risma dengan harga Rp 175 ribu perlembar. “Batik Risma memiliki ciri khas tersendiri yakni terdapat uratan di setiap motif,” tutur Aris.*
‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Dinukil oleh Tim Pustaka Jaw timuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Galeria- media Dekrnasda Jawa Timur, Edisi 14, September –Oktober 2013, hlm.