Monday, December 11, 2023
Semua Tentang Jawa Timur


Kentrung Kampung Cempluk

MALAM yang manis. Begitulah yang terasa saat jalan-jalan bersama UKM Blero Univer­sitas Negeri Malang (UM) di Kampung Cempluk Festival. Tujuannya,…

By Pusaka Jawatimuran , in Kesenian Malang [Kota] Th. 2013 , at 11/12/2013 Tag: , , , , , , ,

Kentrung Cempluk .MALAM yang manis. Begitulah yang terasa saat jalan-jalan bersama UKM Blero Univer­sitas Negeri Malang (UM) di Kampung Cempluk Festival. Tujuannya, nguri-nguri budaya dan berusaha menjadi wadah nilai-nilai tradisonal. Entah itu dari segi kesenian pertunjukan tradisional, peralatan, makanan, atau lainnya.

Kampung Cempluk Festival ini dilaksanakan satu tahun sekali di Dusun Sumberjo, Dau, Kabupaten Malang. Gelaran. Kampung Cempluk kali ini masuk tahun keempat. Berbagai kesenian pertunjukan dan makanan tradisional disuguhkan, tersebar di beberapa stan dan panggung. Pengunjung yang hadir bervariasi, tua, muda, dan anak-anak membaur begitu antusias mengunjungi kampung Cempluk. Banyak di antara mereka yang mengabadikan momen di Kampung Cempluk dengan jepretan-jepretan kamera yang mereka bawa.

Tidak ingin ketinggalan, kawan-kawan UKM Blero mengatasnamakan Komunitas Kluntrang-kluntrung, penggiat kesenian kentrung kreasi menampilkan pertunjukan di sana sehingga suasana semakin tradisional dengan tampilan kesenian kentrung. Malama itu kentrung seakan hidup kembali dari tidur panjangnya dengan ikut meramaikan kampung Cempluk. Penonton pun menikmati apa yang disajikan komunitas Kluntrang-kluntrung malam itu.

“Terima kasih kampung Cempluk,” tutur Mas Yayak, penanggungjawab Komu­nitas Kluntrang-Kluntrung. Makna yang dimaksud terima kasih adalah sebuah ungkapan kebahagian karena kampung Cempluk telah berhasil menjadi wadah menyalurkan kreasi para penggiat seni.

Lebih khususnya kampung Cempluk telah menjadi juru selamat kesenian tradisional kentrung yang aus termakan zaman. Sungguh jalan-jalan yang menyenangkan, semoga kehadiran dan konsistensi kampung Cempluk Festival sedapat mungkin terus menjaga keberagaman seni-seni tradisional. Semoga.

‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾

Dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur:  SAHRUL ROMADHON: SURYA, Senin-7 Oktober 2013 , hlm 13

%d blogger menyukai ini: