Tuesday, November 5, 2024
Semua Tentang Jawa Timur


Aroma Purba Batik Ngawi

BATIK Ngawi menjadi salah seragam wajib bagi pegawai Pemkab Ngawi pada hari Kamis, sebagai upaya mengangkat batik Ngawi di kancah…

By Pusaka Jawatimuran , in Ngawi Seni Budaya Th. 2013 , at 11/12/2013 Tag: , , , , , , ,

Batik NgawiBATIK Ngawi menjadi salah seragam wajib bagi pegawai Pemkab Ngawi pada hari Kamis, sebagai upaya mengangkat batik Ngawi di kancah nasional dan dunia. Batik Ngawi sudah ada sejak zaman nenek moyang dan sempat mati suri selama beberapa waktu hingga pemerintah menggiatkan kampanye batik sebagai identitas nasional, perajin batik Ngawi mulai menggeliat lagi.

Pada mulanya membatik hanya menjadi pekerjaan sampingan. Seiring waktu, batik Ngawi mulai menemukan jati dirinya dan perajin pun menjadikannya sebagai mata pencaharian utama. Batik gringsing Ngawi misalnya, batik yang wajib dikenakan pe­gawai Pemkab Ngawi ini adalah batik tulis dengan ciri khas Kota Ngawi, bermotif padi, bambu, dan manusia purba (palu purba).

Motif padi menandai Ngawi sebagai lumbung padi Jawa Timur. Sementara motif bambu menandakan tanaman ulet ini menjadi salah satu kekayaan alam di Ngawi. Motif paling menyolok dalam batik Ngawi adalah palu purba, indetitas Ngawi terkait dengan penemuan manusia purba pertama kali oleh Eugene Dubois di Trinil.

Meski harus bersaing dengan batik dari daerah lain yang sudah lebih dulu dikenal masyarakat, pemerintah daerah Ngawi terus mempromosikan batik Ngawi ke penjuru negeri. Beberapa kendala seperti kurangnya modal mem- buat produksi batik Ngawi tersendat. Namun, tekad mengenalkan batikNgawi ke masyrakat luas sebagai identitas budaya bangsa membuat pemerintah setempat terus berusaha.

Kebijakan pemerintah mewajibkan pegawai pemkab untuk mengenakan batik Ngawi men­jadi salah satu terobosan yang patut diacungi jempol. Memang, upaya apapun tidak akan berhasil kalau tidak dimulai dari dalam diri sendiri. Dengan kebijakan itu diharapkan akan lebih mempercepat perkembangan batik Ngawi baik di tingkat nasional maupun internasional.

‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾

Dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: AYU RATNANING KURNIAT:  SURYA, Jumat, 4 Oktober 2013, hlm. 13