Dramatari Topeng Jabung
Istilah Topeng Jabung berasal dari nama tempat di mana kesenian ini berkembang, yaitu di Desa Jabung, di sekitar Kecamatan Tumpang….
Istilah Topeng Jabung berasal dari nama tempat di mana kesenian ini berkembang, yaitu di Desa Jabung, di sekitar Kecamatan Tumpang. Penemuan bahwa di daerah ini masih terpelihara suatu kesenian topeng adalah suatu hal yang amat menggembirakan. Sekalipun di daerah-daerah lain juga ditemukan adanya kegiatan pertunjukan dramatari topeng, namun tidak ditemukan sebagaimana di Desa Jabung.
Desa Jabung terletak di sebelah timur jalan raya Malang – Singasari, di kaki gunung Manggungan pada ketinggian antara 500-600 meter di atas permukaan laut. Desa ini terletak lebih kurang 12 km. dari Singasari dan sekitar 19 km. dari kota Malang.
Masih dipeliharanya dramatari topeng di Desa Jabung itu dimungkinkan oleh adanya kepercayaan dan kebiasaan masyarakat Tengger yang masih menganut sisa-sisa kebudayaan Indonesia-Hindu. Masyarakat Tengger yang hidup di lereng Gunung Bromo itu menganggap bahwa menanggap pertunjukan wayang kulit adalah tabu. Oleh sebab itu, mereka selalu menyelenggarakan pertunjukan dramatari topeng. Cerita Panji merupakan lakon yang paling digemari di samping lakon Mahabarata dan Ramayana.
Dengan adanya kepercayaan yang demikian, maka kesenian dramatari topeng di Desa Jabung dimungkinkan dapat terus berlangsung sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur; Drs. Risman Marah, Drs. Supriyadi: Topeng Jabung Teater Tradisional Jawa Timur, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan , Jakarta, 1993/1994. hlm.3