Friday, November 8, 2024
Semua Tentang Jawa Timur


Dramatari Topeng Jabung (Bentuk Pentas)

Pertunjukan dramatari Topeng Jabung sekarang ini ditampilkan pada suatu pentas berbentuk tapal kuda, sehingga penonton berada di tigasisi. Layar ditempatkan…

By Pusaka Jawatimuran , in Kesenian Malang Th. 1993 , at 30/11/2013 Tag: , , , , , ,

Topeng Jabung 2Pertunjukan dramatari Topeng Jabung sekarang ini ditampilkan pada suatu pentas berbentuk tapal kuda, sehingga penonton berada di tigasisi. Layar ditempatkan pada sisi keempat, yang diberi satu pintu.

Gamelan adakalanya ditempatkan pada sisi kiri atau seringkali ditempatkan di bawah panggung. Untuk lebih memudahkanmengatur seluruh jalannya pertunjukan, dalang duduk di sudut panggung sebelah kiri atas. Dari tempat ini dalang dengan mudah memerintah pemain yang masih berada di belakang layar serta mengatur para penabuh gamelan.

Sebagaimana pertunjukan wayang kulit, pada per­tunjukan dramatari topeng ini dalang mempunyai peranan yang amat penting. Semua pemain berperan sebagai anak wayang, karena seluruh dialog dilakukan oleh dalang. Penari-penari bergerakatauberaksisesuai dengan ucapan-ucapan sang Dalang.

Penari yang boleh melakukan dialog sendiri hanyalah Patrajaya (abdi Gunungsari), emban (inang), Semar dan pelawak- pelawak sisipan. Pada pertunjukan ini bahasa dan dialognya amat sederhana, yaitu bahasa sehari-hari bergaya Jawa Timuran, khas pedesaan. Selain para tokoh yang telah disebut di atas, maka seluruh dialog dilakukan oleh dalang.

Untuk menampilkan suatu lakon pertunjukan dramatari topeng, terkadang dibutuhkan sekitar 40 peran topeng. Namun untuk menampilkan keempat- puluh topeng tersebut seringkali hanya dibutuhkan sekitar 7 sampai 10 orang penari saja. Karena pemunculan yang menggunakan topeng, maka seorang penari bisa saja muncul berkali-kali dengan bentuk topeng yang berbeda sesuai peran yang dibawa- kannya. Seluruh penari adalah laki-laki, termasuk dalam memerankan tokoh wanitaseperti Ragil Kuning, Sekartadji, dll.

Pertunjukan dramatari Topeng Jabung dilakukan sehari penuh atau semalam suntuk, atau bahkan dilaku­kan siang dan malam, dimulai jam 09.00 s.d. jam 20.00 dan setelah beristirahat sebentar kemudian dilanjutkan lagi jam 21.00 s.d. 06.00 pagi hari.

‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾

Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Topeng Jabung Teater Tradisional Jawa Timur; Drs. Risman Marah, Drs. Supriyadi, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan , Jakarta, 1993/1994. hlm. 3-4