Sarip Tambak Oso, Kabupaten Sidoarjo
“Sebuah Mitologi Sarip Tambak Oso” Cerita ini akrab di dengar di Sidoarjo dan juga di panggung Ludruk. Lakon Sarip Tambak…
“Sebuah Mitologi Sarip Tambak Oso”
Cerita ini akrab di dengar di Sidoarjo dan juga di panggung Ludruk. Lakon Sarip Tambak Oso merupakan sebuah epos yang lahir dan pernah terjadi di Sidoarjo, tepatnya di desa Tambak Oso (sekarang di sebut Tambak Sawah, Kecamatan Waru).
Dilihat dari beberapa tokoh sentral dalam cerita, diperkirakan peristiwa ini terjadi di masa Sidoarjo sudah berbentuk Kabupaten. Perlawanan Sarip –seperti halnya dengan Jaka Sambang dan Untung Surapati- lebih sering dijumpai di panggungpanggung ludruk. Hal ini bisa menjadi analisa tersendiri jika melihat dari batasan tentang seni panggung di jaman itu.
Batasan itu lahir dari kraton, antara seni yang “adiluhung” yang hanya pantas dipertontonkan di kraton dengan seni rakyat yang berasal dari rakyat biasa. Dalam hal ini, begitu juga dengan halnya ludruk, Sarip Tambak Oso, Jaka Sambang dan Untung Surapati lahir dari orang kebanyakan. Sehingga sepak terjang ke tiga tokoh pembangkang diatas lebih sering digambarkan di panggung Ludruk daripada Ketoprak yang adiluhung itu. Bisa juga dikatakan ketiga tokoh ini merupakan “doa orang biasa” yang menjawab realita timpang pada saat itu, dimana penguasa Pribumi (kraton Solo) lebih berpihak pada penguasa asing daripada kepentingan kawula nya.
Sarip adalah anak seorang janda miskin di desa Tambak Oso. Dia dikenal sebagai pemuda Bengal, kecu, perampok dan seorang maling yang ulung. Keberadaan anak janda ini membuat orang-orang kaya pelit tidak bisa tidur nyenyak. Karena merekalah yang jadi target operasi pencurian Sarip.
Dan Sarip bukanlah maling yang pilih-pilih. Barang apapun yang bisa dijadikan uang pasti ia ambil. Sementara itu sikap masyarakat miskin di sekitarnya cenderung mendiamkan perilaku Sarip, bahkan melindunginya.
Bisa di tebak masyarakat bersikap seperti itu karena Sarip selalu membagibagikan hasil curiannya kepada masyarakat. Karenanya Sarip juga dikenal sebagai maling budiman. Tetapi tidak demikan halnya dengan pemerintah yang menganggap Sarip tidak lebih sebagai seorang kriminil yang meresahkan. Mulai saat itu pihak keamanan berupaya untuk menangkap maling budiman itu.
Pada suatau hari Sarip mengunjungi seorang saudaranya untuk membicarakan pembagian harta warisan. Ia mempertanyakan hak warisnya atas sebidang tanah tambak dari bapaknya. Saudaranya ini adalah seorang yang curang. Walaupun ia orang kaya tetapi tidak mau memberikan tambak yang menjadi hak Sarip.
Masalah ini menimbulkan perselisihan antara mereka berdua. Bermula dari pertengkaran mulut, perselisihan ini menjadi perkelahian yang berakhir dengan kemenangan Sarip setelah menggebuki saudaranya sampai tersungkur. Si korban tidak terima atas perlakuan ini. Kepada Lurah Gedangan yang bernama Bargowo ia melaporkan kejadian ini. Kemudian Lurah Bargowo dan Cariknya yang bernama Abilowo pergi ke Tambak Oso untuk menangkap Sarip. Tetapi mereka hanya menemukan emak Sarip yang sudah tua. Jengkel karena tidak bisa menemukan buronannya, Lurah dan Cariknya itu menganiaya emak si Sarip hingga terluka.
Setelah korbannya tidak berdaya, mereka kembali ke Gedangan. Tak lama kemudian Sarip tiba di rumah. Demi melihat emaknya babak belur di hajar lurah dan carik Gedangan, ia naik pitam dan mengejar kedua orang itu. Sarip berhasil menyusul kedua orang itu dan langsung membalas penganiayaan terhadap emaknya. Kedua pamong praja itu melarikan diri ke Sidoarjo setelah tidak mampu mengalahkan Sarip.
Di Sidoarjo mereka melaporkan kasus penganiayaan yang baru mereka alami ke pada Mantri Polisi. Pada saat itu juga rombongan lurah dan mantra polisi bergerak ke Tambak Oso untuk menangkap Sarip. Singkat cerita terjadi pertarungan antara Sarip dengan rombongan itu. Saat merasa terdesak Sarip mencoba melrikan diri. Tetapi peluru kompeni lebih dulu merenggut nyawanya. Sarip tergeletak mati.
Dirumah, emak Sarip merasa telah terjadi sesuatu dengan anaknya. Kemudian ia berteriak keras memanggil nama Sarip. Ikatan batin yang kuat antara ibu-anak itu membuat sebuah keajaiban. Begitu mendengar panggilan emaknya tubuh Sarip yang sudah mati itu bergeletar hidup lagi dan segera melarikan diri. Kejadian itu mengejut kan rombongan pemburunya.
Kejadian serupa berkali-kali terjadi, Sarip yang sudah mati begitu dipanggil emaknya akan hidup lagi. Tahulah rombongan mantra Polisi jika Sarip memempunyai kelebihan. Merasa gagal menangkap Sarip, rombongan itu kembali ke Sidoarjo untuk merencanakan siasat penangkapan.
Lurah Bargowo yang merasa terancam karena gagalnya penagkapan itu, kemudian minta tolong kepada Paidi, seorang pemuda kusir dokar di desa Segoro tambak. Paidi merupakan musuh bebuyutan Sarip. Setiap kali bertemu, kedua pemuda itu selalu berselisih karena masing-masing merasa sebagai jagoan di desanya. Lurah Bargowo tahu hanya Paidi yang mampu menaklukkan Sarip.
Karena dalam perkelahian pemuda itu pandai menggunakan “jagang baceman” (kayu penyangga dokar jika tidak ada kudanya). Paidi menyanggupi permintaan pak Lurah dan mulai memprovokasi Sarip untuk berkelahi dengannya. Sarip terpancing. Kedua pemuda itu terlibat perkelahian. Karena masing-masing adalah jago di desanya, perkelahian itu berjala seru.
Pada awalnya Paidi terdesak oleh serangan Sarip. Ia mulai menggunakan jagang baceman sebagai senjataanya. Ketika senjata itu mengenai sasaran, tubuh Sarip tiba-tiba lunglai. Melihat sarip sudah lemas, lurah Bargowo menghubungi Mantri Polisi di Sidoarjo yang langsung menggelandangnya. Konon, Sarip terlebih dulu di kerangkeng di Gedangan sebelum ia menjalani hukuman gantung.
‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: JEJAK SIDOARJO dari Jenggala ke Suriname, Ikatan Alumni Pamong Praja Sidoarjo, Maret 2006, hlm.
Comments
Bermanfaat 🙂
• KYAI REMBANG MENIKAH DG NINI NARSIH MEMPUNYAI ANAK GANDHAKUTI LAHIR 24 NOP 1038,
Kyai Rembang Mendirikan Sekolah Rakyat (SR) bertujuan supaya masyarakat memiliki moral iman dan budaya jowo
yang kebetulan yg sekolah mbah gandhakuti dan mbah Basuki Lembu Amisani cerita asal usul belanda masuk tanah jawa Ngene lo critane………
Tangan kanan Rojo Jenggolo Raden Rochmad Abdul Latif menyetujui masuknya belanda dengan alasan supaya pulau jawa menjadi maju…………
tetapi secara halus…….
menjajah Moral iman dan budaya rakyat kabupaten sido rejo….
sekolah rakyat kemasukan belanda dan Basuki Lembu Amisani, tetap tidak senang dengan budaya belanda……..
Tetapi Basuki Lembu Amisani dengan teman2 selalu jadi olok-olokan karena gak mau diajak mengikuti budaya belanda….
Sampai aq di pukuli diancam supaya mengikuti…..
tetapi tetap aq punya pendirian bahwa aq wong jowo sing urip nang tanah jowo Dan bukan orang belanda…semakin hari, bulan, tahun……..aq berjanji bahwa aq akan menunjukan jati diri……siapa asliku Buat membela rakyat sido rejo dari tindasan belanda…aq kelas tiga SR…aq dan basuki lembu amisani berjanji utk membela sido rejo sampai jadi kabupaten sido rejo. Aq mulai membagi tugas.
Bagaimana caranya mengalahkan belanda dari kabupaten sido rejo……..
Amargo perdagangan mulai memasuki dermaga kabupaten sido rejo…yang dipimpin oleh Bupati Raden Ronggo Sudaryono…tetapi sido rejo masih belum bisa mengangkat perekonomian nelayan kabupaten……Maka Raden Ronggo Sudaryono…..membuka jual beli bebas karo wong asing yo iku londo sepanyol nepal portugis dengan dalil memperdayakan rakyat miskin bisa kerja menjadi kuli di kapal asing dg gajih 100persen ..biar perekonomian keluarganya tercukupi kenyataannya upah kuli diberikan 50persen dipotong 25persen untuk pemeritah asing 25persen untuk kabupaten…..lama kelamaan pihak asing menguasa perekonomian sido rejo…beralaskan untuk membangun perekonomian sido rejo
( sido rejo sisih lor lan sisih kidul perekonomiannya diluar garis kekuasaan belanda maka diberi nama sido kari )
mulai dari sini orang2 kejam licik, Brani berdatangan ke sido rejo untuk beradu nasib….dengan pihak asing……..
semakin hari bulan tahun aq semakin besar kira-kira umur 20 an…aq bertemu dg orang-orang pribumi sing disio sio lamban laun satu persatu rakyat sakit hati bertambah, karena dijajah secara tidak langsung…
tetapi semua tidak berani melawan…
berhubung mendengar ada putra kerajaan Basuki Lembu Amisani maka rakyat mengadu…maka Basuki lembu amisani memberi kabar ke Gandhakuti….
berita diterima dan memutuskan untuk tidak bekerja dengan pihak asing…
lama kelamaan kuli berkurang….
maka pihak asing bertanyak ada apa?? ….
setelah diselidiki pihak asing ke desa-desa kuli untuk bekerja kembali dengan gajih duakali…
pihak pekerja bersih keras tidak mau bekerjasama dengan pihak asing….
karena tanah ini adalah tanah airku yo tanah jowo…
dedek tanae londo ….
dari sini mulai timbul pengusiran dengan paksa pihak asing dari kabupaten sido rejo..
pihak asing dengan licik menggunakan pribumi dg iming-iming uang dan perempuan…untuk di adu domba…supaya usahanya tetap berjalan….
berhubung rakyat tidak mau kerjasama….
maka pihak asing minta bantuan pribumi yg mau dibayar……maka rakyat sido rejo laki laki dihajar sampai mati dan sebagian di penjara…..dan janda jandanya dibunu…dan anak perempuannya diperkosa…….dari sinilah semua rakyat sido rejo bersatu untuk memusuhi belanda dg cara perang gerilya saat malam hari. Karena kalau kita menyerang pada siang hari…kita tidak punya senjata seperti belanda…..dan untuk melawan belanda lengah, biasanya jam 9 malam belanda minum minum….. maka kesempatan rakyat untuk membunuh belanda satu persatu sampai pagi …….Sebagaian rakyat kalau pagi tetap masuk kerja sambil mencatat sikon…untuk gerilya malam……lama kelamaan belanda pada tahun 1873 belanda meninggalkan kota sido rejo…..dan saat itu mulai bangkitlah sido rejo dari cengkraman pihak asing….tetapi peralatan belanda ditinggal begitu saja.
ALHAMDULILAH roda perekonomian mulai berjalan seperti jaman londo tetapi gak ono londo jadi kemakmuran masyarakat sido rejo bisa dinikmati oleh rakyat pribumi
TAPI jenenge endoke londo sing ayu ayu ditinggal nang sido rejo……..londo ayu ayu kuwi podo dirabi karo penggede-pengede kabupaten ….dadi kuoso mane………
dalam waktu 30 tahun mergo ono londo sing biso coro jowo, boso sisan, soko kene londo melbu mane……..
TAPI aq dikandani wong jowo sing waskito jare sesok ono wong sing mbelo wong sido rejo nerusno perjuanganku nglawan londo…tapi dipateni konco sak pegurone karo senjatane londo sing jenenge peluru emas sing dibacem karo lengo celeng…..yo gara gara duwet karo wadon mane….wis embo cong
• SYARIF SAMAMULLOH DI DUSUN TAMBAK OSO BERCERITA……
aq sekolah SR kelas loro…anak seorang nelayan yang punya prahu sendiri. ……setelah kelas 5 ….aq menyaksikan belanda masuk kabupaten sido rejo dengan niat membeli prau layar dari penduduk baba layar semua dg catatan hasil tangkapan penduduk harus disetor ke belanda
(Perahu dijual oleh penduduk satu persatu ke belanda karena faktor ekonomi )
Aq rumongso sido rejo adalah tanah airku..dan aq pernah dengar bahwa duluh mbah gandhakuti dan mbah Lembu amisani membela harga diri bangsa jawa……maka aq bertekat suatu saat aq bisa meneruskan perjuangan dari nenek moyangku yg bernama gandhakuti dan lembu amisani….setelah selang beberapa tahun………sekitar malem kemis legi aq bertekat mengunpulkan rakyat kecil untuk melawan belanda dari kekejaman tersebut…….setelah berunding malem itu juga dengan rakyat kecil…..aq dan Guru Kyai Haji Amin Maskyur memintak rakyat kecil untuk memata mati sikon perdagangan yg berjalan selama ini yang telah dijalankan oleh belanda beserta antek-anteknya …dan saat posisi itu pun teman seperguruan pondok pesantren pacet yg bernama paidi…merasa dengki dikarenakan tidak pernah dimintai pendapat atau diakui…..selama berunding…….selang beberapa hari….sekitar hari senen kliwon aq beserta masyarakat berniat untuk menyerang perkumpulan belanda beserta antek-anteknya pd malam hari….ALHAMDULILAH sedikit demi sedikit belanda mengurangi aktifittasnya….selama gerakan Syarif Samamulloh dimata matai paidi…..dan beritanya dijual ke belanda….tanpa sepengetahuan syarif…setelah selang beberapa bulan aktifitas belanda mulai berkurang drastis….dikarenakan pasukan belanda berkurang dan penduduk jawa yg dijadikan budak oleh belanda semakin banyak yg menentang belanda…….
dikarenakan mereka sudah menyadari kalau ini adalah tanah leluhurnya sendiri….
tapi kenak apa kok belanda yg mengendalikan….
kok bukan orang pribumi….
kata budak….semakin lama semakin berkurang drastis….sampai-sampai…perekonomian mulai guncang….
dan akhirnya pihak belanda pun curiga…..siapakah dibalik semua ini….karena rakyat jawa yg nurut belanda…..tiba tiba melawan……
yang melawan sebagian ada yang dipenjara dan ibu ibu diperlakukan tidak manusiawi….dan satu sisi belanda mempercayai PAIDI….dan belanda bertanya ke paidi…….siapa dibalik ini???….setelah diselidiki…..ternyata yg menggerakan rakyat sido rejo adalah Syarif Samamulloh…anak Suropurno dan Srunggowati……
Perekonomian belanda mulai berantakan….
akhirnya belanda berpura-pura untuk mengajukan perdamaian dengan dalil gencatan senjata..
ke rakyat sido rejo……
(Isi perjanjian. Rakyat sidorejo dijamin kemakmurannya)
demi rakyat sido rejo dan ketenangan rakyat sido rejo Syarif Samamulloh beserta rakyat menyetujui isi perjanjian tersebut ) selang beberapa bulan…rakyat makmur…dan belanda dapat menyatu didalam rakyat sido rejo….dan pada saat hari selasa kliwon bangsa belanda mengadakan pesta perdamaian di lapangan kabupaten…di balik semua itu belanda dan paidi mempersiapkan untuk membunuh syarif samamulloh…
tanpa terasa hari berganti syarif samamulloh tidak mempunyai firasat jelek….karena melihat rakyat sudah tentram dan bahagia….syarif lenga…dimanfaatkan oleh belanda melalui PAIDI….dan hari senin siang aq diajak Ke alas pring dekan dusun sido kari ( perbatasan perjanjian ) mau potong pring untuk dibuat lampu di pesantren….
ternyata paidi sudah nyiapkan bambu runcing…untuk membunuh.. Syarif Samamulloh lenga berjalan duluan sambil mencari bambu…
akirnya Paidi menusuk dari belakang,, syarif Samamulloh tidak sadar di usung pulang dengan penduduk setempat…..setelah masuk rumah mak Srunggowati menjerit menangis memanggil nama syarif….tanpa disadari syarif hidup tanpa cacat…(Paidi sempat kaget karena dimata kepala paidi melihat syarif sudah mengeluarkan darah banyak kok hidup lagi) menjelang pertemuan kedua,
PAIDI….mengajak Syarif Samamulloh ke pesta ulang tahun anaknya belanda….ditengah tengah pesta ternyata…ada gelas dan botol minuman yg diisi kimia yg bisa melumpukan, di sodorkan ke Syarif…….
Syarif Samamulloh tanpa niat jelek…
diminum begitu saja….akhirnya pingsan,
syarif dibawah ke pesantren pacet oleh paidi beralasan di depan guruhnya aq nemukan syarif yg sd gak sadar di tengah tengah lapangan kabupaten Guruh….
Syarif diobati oleh Kyai Haji Amin Maskyur dibantu 1. Kyai alamsyah 2. Kyai Rochlan 3 Kyai Romli 4 kyai Abdul Jati semua menggunakan tenaga dalam masing masing tetapi tidak berhasil…..
Mak Srunggowati dari gapura depan pesantren ….menjerit memanggil nama syariffff…..akhirnya syarif sadar kembali…..berselang beberapa bulan syarif diajak kembali oleh PAIDI dan diperkenalkan seorang nonik belanda di bujuk rayu oleh nonik tersebut….akhirnya syarif masuk dalam rayuan nonik di ajak tidur…tetapi syarif sebagai santri yg toat dengan agama….menolak….
nonik tersinggung tidak berhasil merayu….akhirnya nonik pegang tanganku…baju nonik dirobek robek dan berteriak…mintak tolong bilang kemasyarakat, bahwa syarif memperkosa…………..akhire syarif sempat dipenjara oleh belanda beberapa bulan dengan alasan pemerkosaan……
TETAPI syarif menolak….dan akhirnya syarif di jebloskan dan dihajar sampai gak sadar….tetapi pihak belanda mencurigai kenak apa syarif tidak bisa mati???? Akhirnya syarif dikuliti dipergelangan tangan lambung, tengkuk….dicurigai ada jimat…..ternyata tidak ada apa apa….dengan keadaan tidak sadar syarif di bawah ke pesantren untuk diobati…
Demi… keadilan bersama nonik dipanggil ke pesantren di sumpah pocong….
syarif dan nonik disuruh minum dengan catatan apa bila syarif melakukan pemerkosaan,, syarif akan meninggal…dan sebaliknya nonik berbohong akan meninggal…..dan akhir Syarif masih hidup, karena tidak melakukan…….
setelah penyembuhan selama dua bulan syarif sehat kembali…
PAIDI bagi2 tugas dengan Belanda, Belanda untuk membunuh srunggowati dirumah Karena Dari suara Srunggowati kalau menjerit bisa menghidupkan syarif lagi
Beberapa hari kemudian..
Srunggowati hatinya merasa gak enak, terus melarang syarif meninggalkan rumah…
tetapi tanpa sepengetahuan Srunggowati Syarif Samamulloh diajak minum kopi Paidi dengan teman temannya di warung dusun kotok,, yg kursinya sudah dibuat paidi ukuran Syarif Samamulloh duduk supaya kakinya tidak nempel ke tanah…dan waktu bersamaan mau azan sholat magrib…syarif di tembak paidi dari belakang dengan senjata laras panjang berpeluruh emas yg dibacem lengo celeng akirnya syarif meninggal dunia dan di makamkan oleh masyarakat di kotok
( terkenal SARIP TAMBAK OSO pembela rakyat nelayan )
Pada malam hari itu juga Suropurno memimpin rakyat Sido rejo…untuk menyerang belanda secara besar besaran…
belanda dan antek2nya banyak yg mati…dan sebagian kecil melarikan diri …dan kabupaten sido rejo kembali ke pribumi
IKUT JAMINAN HAK MILIK DAN LISENSI SEGALA MACAM KARYA
[email protected] cucuk mbah woor
disampaikan ke
[email protected]
hp. 08129289834
pin7d5c4d0d
jalan banyu urip lor gang IX no 16
surabaya
AQ RACHMAD WA 085732076999 PUNYA CERITA YG BENAR MAS ADA SILSILAHNYA CERITA DIATAS ITU SUDAH DI PUTAR BALIK OLEH BELANDA. SYARIP ADALAH TOKOH PERWAKILAN PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI SIDOARJO KARENA ADIKNYA SYARIF MENIKAH DENGAN ADIKNYA SUNAN GUNUNGJATI