Ijo dan Abang, Menjadi JOMBANG
Konon, kata “Jombang” merupakan akronim dari kata berbahasa Jawa “ijo” dan “abang”. Ijo mewakili kaum santri (agamis), dan abang mewakili…
Konon, kata “Jombang” merupakan akronim dari kata berbahasa Jawa “ijo” dan “abang”. Ijo mewakili kaum santri (agamis), dan abang mewakili kaum abangan (nasionalis atau kejawen). Kedua kelompok tersebut hidup berdampingan dan harmonis di Jombang. Bahkan kedua elemen ini digambarkan dalam warna dasar lambang daerah Kabupaten Jombang. Sementara lambang Kabupaten Jombang menyimpan makna filosofls tersendiri. Berbentuk perisai, di dalamnya berisi gambar: padi dan kapas, gerbang Mojopahit dan benteng, Balai Agung (Pendopo Kabupaten Jombang), menara dan bintang sudut lima diatasnya berdiri pada beton lima tingkat, gunung, dua sungai satu panjang satu pendek.
Ada pun arti gambar lambang Kabupaten Jombang terdiri dari beberapa hal. Gambar Perisai: Mengandung arti alat untuk melindungi diri dari bahaya. Gambar Padi dan Kapas: berarti kemakmuran, sebagai harapan masyarakat jombang, khususnya bangsa Indonesia umumnya. Gambar Gerbang Mojopahit: berarti jaman dahulunya Jombang wilayah kerajaan Mojopahit wewengkon krajan sebelah barat. Gambar Benteng: berarti jaman dulunya Jombang merupakan benteng Mojopahit sebelah barat, hal ini menyebabkan masyarakat bermental kuat, dinamis dan kritis. Gambar Balai Agung: berarti para pejabat daerah dalam membimbing masyarakat bersifat mengayomi seperti tugas balai yang tetap berdiri tegak dan kukuh, guna memelihara persatuan/kesatuan rakyat di dalam daerahnya. Gambar Tangga Beton Lima Tingkat: berarti terus tetap berpegang teguh pada landasan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, demi persatuan kesatuan bangsa dan negara Republik Indonesia. Warna Putih berarti dalam menjalankan tugas tetap berpegang pada kesucian, sepi ing pamrih rame ing gawe. Gambar Bintang Sudut Lima dan Menara: berarti Ketuhanan Yang Maha Esa. Jombang terkenal di segala penjuru tanah air sebagai tempat yang banyak Pondok Pesantren. Pondok-pondok tersebut adalah Tebuireng, Rejoso, Denanyar, Tambak Beras dan sebagainya. Gambar Gunung: berarti Jombang selain terdiri dari daerah rendah, sebagian terdiri dari tanah pegunungan. Warna Hijau berarti banyak membawa kemakmuran. Gambar Dua sungai: berarti Kesuburan Jombang dialiri oleh 2 (aua) sungai yaitu Sungai Brantas dan Sungai Konto yang banyak membawa kemakmuran bagi daerah Jombang.
Sedang Makna filosofis warna dari symbol Kabupaten Jombang terdiri dari tercermin dalam beberapa jenis warna. Warna Hijau dan Merah tua: warna dari perisai berarti perpaduan 2 warna Jo dan Bang (Ijo dan Abang) sama dengan Jombang. Hijau: Kesuburan, ketenangan, kebaktian kepada Tuhan Yang Maha Esa. Merah: Keberanian, dinamis dan kritis. Biru Langit Cerah, juga berarti kecerahan wajah rakyat yang optimis. Coklat: Warna Tanah Asli, segala sesuatu menampakkan keasliannya. Kuning: Warna keagungan dan kejayaan. Putih: Kesucian.
‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Sejarah Singkat Kabupaten Jombang dalam Biografi Para Bupati Jombang, Pemerintah Kabupaten Jombang, th, 2010, hlm. 8-16