Sejarah Pendidikan Dasar, di Jawa Timur
Sekolah pertama yang dibuka untuk anak- anak Belanda teriadi pada tanggal 24 Februari 181? di Batavia. Sekolah tersebut mencontoh sekolah…
Sekolah pertama yang dibuka untuk anak- anak Belanda teriadi pada tanggal 24 Februari 181? di Batavia. Sekolah tersebut mencontoh sekolah dasar yang ada di Negeri Belanda, di lain tempat keturunan atau anak-anak Belanda juga ada, dan mereka juga memerlukan pendidikan. Maka jenis sekolah seperti yang terdapat di Batavia menarik perhatiannva.
Karena itu dari pada mengirimkan anak-anaknya ke Batavia memerlukan biaya yang cukup besar, maka perlu adanya sekolah di tempat-tempat yang ramai. Tempat itu menjadi semacam pemusatan bagi orang-orang Belanda, antara lain di kota-kota pelabuhan dan pusat-pusat perkebunan. Ternyata sekolah seperti di Batavia meluas ke daerah lain.
Di Jawa Timur misalnya, sekolah semacam itu terdapat di kota Gresik dan Surabaya. Tetapi perluasan sekolah itu di Jawa Timur baru terjadi pada tahun 1820. Sekolah yang dibuka itu sebenarnya Sekolah Rendah Eropa atau lebih dikenal dengan Europeesche Lagere School (ELS).
Didirikannya sekolah tersebut dimaksudkan untuk menampung anak-anak Belanda yang tinggal di kota-kota Surabaya, Gresik dan daerah sekitamya. Sampai akhir tahun 1820 ternyata yang dapat menikmati pendidikan modern baru anak-anak bangsa Belanda, sedangkan bangsa Indonesia belum diperkenalkan. Didirikannya sekolah di Surabaya dan Gresik ternyata dapat memenuhi harapan orang-orang tua terutama bangsa Belanda. Namun demikian kehausan akan pendidikan melalui sekolah dirasakan masih sangat kurang.
Hal serupa dapat dilihat dari kelanjutan sekolah itu sendiri. Dan inilah yang nantinya mendorong Pemerintah Hindia Belanda untuk mengusahakan tempat-tempat pendidikan lagi. Keadaan semacam itu belum terhitung jumlah sekolah yang diselenggarakan oleh fihak swasta, terutama oleh agama Kristen Protestan dan Katholik. Kedua agama itu dalam aktifitasnya di Jawa Timur tidak mengesampingkan bidang pendidikan. Sejak pertengahan abad ke-19 kedua agama tersebut sudah aktif memperkenalkan pendidikan barat walaupun jumlah murid hanya sedikit. Jelas sekali sejak pertengahan abad ke-19 anak- anak bangsa Eropa telah dapat menikmati pendidikan. Secara kualitatif menurut ukuran orang Belanda, pendidikan yang ada pada waktu itu sangat menyedihkan.
‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Pendidikan Tradisional Pengaruh Agama Islam dalam, Sejarah pendidikan Jawa timur, Departemen pendidikan dan kebudayaan, direktorat sejarah dan nilai tradisional, proyek inventarisasi dan dokumentasi kebudayaan daerah 1985-1986, Surabaya, 1986.hlm. 94
Comments
Reblogged this on Wisata Jawatimuran.