Ngubeng-ubengi
Ngubeng-ubengi adalah salah satu upacara yang berkaitan dengan pertanian, sedangkan pelaksanaan upacara ini, setelah padi mulai jebul (berbuah), diadakan…
Ngubeng-ubengi adalah salah satu upacara yang berkaitan dengan pertanian, sedangkan pelaksanaan upacara ini, setelah padi mulai jebul (berbuah), diadakan suatu upacara adat yang disebut dengan istilah ngubeng-ubengi.
Pada upacara ini tidak disediakan sajian makanan, tetapi orang yang punya sawah mengelilingi sawahnya dengan membaca do©. Seterusiiya setelah padi ambyak (semua mengeluarkan buah) ciadakan Upacara agisen-iseni, Pada upacara ini juga tiuak ada sajian, tetapi orang yang punya sawah cukup mengelilingi sawah sambil membaca do’a.
Apabila padi telah meriguning dan telah tiba masanya untuk dipetik, pemilik sawah mempersiapkan keperluan upacara methik (memetik padi). Upacara methik oleh masyarakat. Sawoo dan Grogal dianggap upacara yang terpenting di antara upacara-upacara yang diadakan pada saat bercocok tanam padi.
Oleh karena itu saji-sajian di dalam upacara ini banyak macamnya, Saji-sajian dimaksud berupa: nasi tumpeng, nasi gurih dan panggang ayam (nasi rasulan), nasi golong, polo pendhem, palo gemaadhul, pola kesimpar, jajan pasar, pisang ayu, dan alat-alat untuk berhias antara lain bedak, sisir, cermin, mimyak wangi, Di samping itu juga disediakan badheg (air tapai).
Adapun yang dimaksud polo pendhem/pola kependhem ialah ubi-ubian yang terpedam di dalam tanah, antara lain: ubi kayu, ubi jalar, talas. gembili, ketela, kacang; Polo gemandhul antara lain: pepaya, jambu, mangga dan lain sebagainya: Polo kesimpar antara lain: berwujud mentimun, waluh, krai dan lain sebagainya, Jajan pasar berupa beberapa macam makanan kecil yang bissa dijual di pasar antara lain: kacang, krupuk, thiwul, kucur, dan lain sebagainya.
‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Dinukil Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur : Sistim Kepemimpinan Dalam Masyarakat Pedesaan Daerah JawaTimur; Proyek Inventarisasi Dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan 1983/1984