Sunday, February 9, 2025
Semua Tentang Jawa Timur


Wonocoyo Surga bagi Penyu, Kabupaten Trenggalek

Penyu hidup damai di Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul Trenggalek karena masyarakat sekitarnya begitu peduli terhadap hewan yang dilindungi ini. Desa…

By Pusaka Jawatimuran , in Th. 2013 tokoh Trenggalek Wisata , at 14/03/2013 Tag: , , , ,

Penyu hidup damai di Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul Trenggalek karena masyarakat sekitarnya begitu peduli terhadap hewan yang dilindungi ini. Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek, terkenal sebagai desa surga bagi penyu. Sebab, penyu bisa hidup damai di desa ini. Desa ini berjarak 54 km sebelah barat daya ibukota Trenggalek dan  km dari Kota Kecamatan Panggul, dengan luas wilayah 678,941 ha terdiri dari dataran seluas 370,941 ha dan perbukitan 308,000 ha. Ketinggian wilayahnya dari laut berkisar 0-100 meter, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia dengan pantainya yang membentang dari barat hingga ke timur wilayah Desa Wonocoyo. Bentangan pantai itu kemudian dikenal sebagai Taman Kili-Kili.

Tak jelas kenapa tempat itu diberi nama Taman Kili-Kili. Yang jelas di pantai dengan tepian ditumbuhi pohon pandan inilah pada sekitar bulan Mei sampai dengan Agustus warga masyarakat desa yang tinggal tidak jauh dari pantai, masyarakat Dusun Bendogolor, sering menemukan penyu laut bertelur di tempat itu.

Penduduk setempat menyebutnya “Pasiran Penyu laut (Pasiran) yang sering di-temukan di Taman Kili-Kili selama ini ada empat jenis, yakni penyu hijau atau dikenal dengan nama green turtle (Che- Ionia mydas), penyu sisik atau dikenal dengan nama Hawksbill turtle (Eret- mochelys imbricata), Penyu Abu-Abu/ Lekang (Lepidochelys olivachea) dan penyu Belimbing atau dikenal dengan nama Leatherback turtle (Dermochelys olivacea). Dari keempat jenis itu, pe­nyu Belimbing terbesar yang pernah mereka temukan. Yakni dengan ukuran sekitar dua meter dan berat kurang lebih 700 – 800 kg.

Karena kurangnya pemahaman bahwa penyu laut termasuk hewan yang dilindungi maka sering kali yang dilakukan masyarakat ketika menjumpai penyu laut bertelur adalah mengambil telur-telurnya untuk dijual atau dikonsumsi sendiri. Setiap tahunnya, menurut pengakuan mereka, tidak kurang dari 40 sarang telur penyu yang ditemukan dan diambil. Rata-rata setiap sarang tidak kurang dari seratus butir telur.

Namun setelah melalui penyuluhan dan sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Wonocoyo bersama BPD (Badan Permusyawaratan Desa) kepada masyarakat Bendogolor dan beberapa tokoh masyarakat yang seka­ligus ditindaklanjuti dengan penyusu­nan Peraturan Desa (Perdes) tentang Konservasi Penyu, warga pun mulai mengerti. Kegiatan tersebut dilakukan oleh Pemerintahan Desa Wonocoyo se­telah mengikuti Workshop Konservasi Penyu yang diadakan oleh Departemen Perikanan dan Kelautan Pusat di Hotel Hayam Wuruk Trenggalek

Dalam sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintahan Desa Wonocoyo terhadap masyarakat Bendogolor pada tanggal 21 Mei 2011 terungkap bahwa Indonesia adalah rumah bagi enam dari tujuh spesies penyu di dunia, karena memberikan tempat yang penting untuk bersarang dan mencari makan. Warga pun senang mereka menjadi bagian dari penyediaan “surga” bagi penyu tersebut selama dua hari, tanggal 18 -19 Mei 2011 lalu.

Selain itu, Indonesia merupakan rute perpindahan yang penting di persim­pangan Samudera Pasifik dan Hindia. Namun, populasi enam spesies penyu laut terancam punah. Menurut IUCN Red List of Threatened Species (Daftar Merah Spesies Yang Terancam Menurut IUCN), ancaman utama yang dihadapi oleh penyu laut mencakup hancurnya habitat dan tempat bersarang, penangka­pan, perdagangan ilegal, dan eksploitasi yang membahayakan lingkungan.

“Warga akhirnya mengerti, bahwa penyu adalah spesies yang terancam punah menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) dan harus dilindun­gi, penyu disebut sebagai hewan purba yang masih bertahan sampai saat ini dan memiliki peran penting dalam penyeimbang habitat laut. (gus)

SUARA DESA, Edisi 08, Januari-Februari 2013, hlm. 31

Comments


    • dengan tegas PUSAKA JAWATIMURAN katakan belum tersedia fasilitas. Namun bila saudara benar-benar menginginkan berkunjung segala yang saudara inginkan,seperti halnya fasilitas tinggal, makan minum, MCK serta kebutuhan lain akan terpenuhi dengan bantuan penduduk setempat.SELAMAT BERKUNJUNG dan jangan lupa bagi kesan-kesannya.

Leave a Reply