Amak Baldjun, Surabaya
12 Juli 1942, Amak Baldjun lahir di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Ia menempuh pendidikan formalnya di Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta dan…
12 Juli 1942, Amak Baldjun lahir di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.
Ia menempuh pendidikan formalnya di Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta dan LPPM Jakarta untuk bidang Manajemen keuangan.
Amak mengawali karier di dunia seni peran dengan bermain dalam teater. pendukung utama Teater Kecil pimpinan Arifin C Noer.
Tahun 1975-1982, Amak sebagai Wakil General Manager Bidang Artistik / Umum PKJ – TIM.
Tahun 1979, merupakan awal Karir film Amak, berperan dalam film “Yuyun Pasien Rumah Sakit Jiwa” yang disutradarai oleh Arifin C Noer, serta “Sepasang Merpati”.
Tahun 1980, Amak berperan dalam film “Tiga Dara Mencari Cinta”. Dan mendapatkan nominasi aktor pembantu pria terbaik lewat film “Janur Kuning” dalam Festival Film Indonesia (FFI). Di tahun ini Amak mengelola Kine Klub Dewan Kesenian Jakarta – TIM tahun.
Tahun 1980, Amak
1981, Amak berperan dalam film “Ketika Cinta Harus Memilih” dan “Bukan Impian Semusim”.
Tahun 1989, Amak berperan dalam film “Cas Cis Cus”. kembali masuk sebagai nominator aktor pendukung pria terbaik pada FFI tahun 1990,
Tahun 1992, Amak berperan dalam film RAMADHAN DAN RAMONA kembali masuk sebagai nominator aktor pendukung pria terbaik pada FFI.
Tahun 1991, Amak berperan dalam film “Plong (Naik Daun)”.
1991-1998, Amak menjadi Konsultan Bidang Manajemen PKJ – TIM pada masa kepemimpinan Pramana Padmodarmaya.
Tahun 1992, Amak berperan dalam film “Ramadhan dan Ramona “. Dan menjadi nomine aktor pembantu pria terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI).
Tahun 1993, Amak berperan dalam film “Badut-Badut Kota”.
Tahun 1996-1997, Amak berperan dalam film “ Fatahillah”.
Tahun 2000, Amak berperan dalam film “Puisi Tak Terkuburkan”.
Tahun 2007, Amak berperan sebagai hakim dalam film “Ayat-Ayat Cinta”. terakhir kali Amak bermain film.
5 Januari 2011, Amak Baldjun meninggal dunia pada umur 68 tahun, di Rumah Sakit MH Thamrin Jakarta. Akibat serangan stroke dan pendarahan di batang otak.
Rabu, 5 Januari 2011, sekitar pukul 13.10 WIB Amak dimakamkan persis di makam istrinya di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak., Jakarta Pusat. Amak meninggalkan tiga orang putri dan dua orang cucu.=S1Wh0T0=