Wednesday, October 9, 2024
Semua Tentang Jawa Timur


Harga Batik Tulis dan Cap, Batik Madura

BATIK yang dipajang sangat bervariasi corak dan warna. Umumnya batik yang dijual di kawasan ini merupakan batikTanjung Bumi dan batik…

By Pusaka Jawatimuran , in Kesenian Madura Th. 2012 , at 06/02/2013 Tag: , , , , ,

BATIK008BATIK yang dipajang sangat bervariasi corak dan warna. Umumnya batik yang dijual di kawasan ini merupakan batikTanjung Bumi dan batik kota.

“Semuanya batik Madura. Cuma ada yang batik tulis asli ada yang batik cap atau printing. Dari segi motif juga beda. BatikTanjung Bumi motifnya lebih rumit,” ujar Aisyah, pemilik toko batik Khatijah di Desa Tonjung, Kecamatan Burneh.

Kisaran harga yang dipatok pun umumnya sa­ngat bervariasi dari setiap toko. Di toko batik Potre Koneng, misalnya, mematok harga Rp 70 ribu hingga Rp 1,250 ribu untuk kain batik tulis Tan­jung Bumi. Sedangkan batik cap (printing) dijual pada kisaran harga Rp 50 ribu.

Di toko milik dr Setiani, salah seorang dokter asal Sidoarjo ini, Ida sang penjaga toko menutur­kan bahwa pembangunan Jembatan Suramadu membawa keuntungan tersendiri bagi toko maji­kannya.

Dalam sehari keuntungan bisa mencapai Rp 1 juta. Meski bersamaan dengan semakin berkem­bangnya perekonomian masyarakat dan semakin banyaknya toko serupa secara tidak langsung juga berpengaruh pada pendapatan toko tem­patnya bekerja yang dibuka sejak dua tahun lalu.

“Kalau dulu pas awal-awal dibuka sedikitnya sejuta sehari, sekarang ya Rp 200-500 ribuanlah.Tapi Alham­dulillah memang selalu ada,” ung­kapnya. Toko Potre Koneng men­jajakan kain yang sebagian besar dipesan dari para produsen.

Berbeda dengan Hj Latifah dan Hj Roudhoh, penjual sekaligus perajin, juga tak mau ketingga­lan mengais rejeki dari kawsan Suramadu. Perajin yang memu­lai usaha toko batik Tali Asih tersebut, sejak 1,5 tahun yang lalu menjajakan sendiri hasil kerajinan yang dibuatnya sendiri.

BATIK009Hj Latifah, perajin asal Tanjung Bumi ini, menjelas­kan, sebelum memulai usa­ha toko, dirinya memang lama bergelut di bidang batik. Kegiatan itu warisan turun temurun di keluar­ganya. Sebelumnya ia menjajakan hasil kerajinan­nya  menggunakan sepeda, atau menitipkannya ke toko-toko di Surabaya.

Senada dengan Hj Latifah,Toyib pemilikToko Khatijah yang juga perajin dari Tanjung Bumi, memiliki stok bervariatif dari segi harga. Selembar kain batik bisa mencapai harga Rp 40 juta, khusus untuk batik gentongan dengan pewarnaan alami total.

Harga tersebut relatif murah jika dibandingkan dengan tingkat kesulitan dan kualitas yang dita­warkan.”Batik Madura, apalagi yang Tanjung Bumi itu beda. Selain dari motifnya saja sudah rumit, pewarnaannya juga dari bahan alami,” ujar dia. Yang bagus, kata dia, ada yang sampai tahunan bikinnya. Semakin lama bukan ” ^    semakin luntur warnanya justru akan semakin cerah. Toyib mengaku memiliki koleksi batik berumur ratusan tahun peninggalan le­luhurnya.

BatikTanjung Bumi untuk yang motif biasa umumnya dijual dengan kisaran harga Rp 150 ribu. Untuk jenis gen­tongan pewarnaan campuran antara Rp 700 ribu hingga Rp 2,2 juta. Sedangkan batik kota yang umumnya berasal dari Pamekasan dan seki­tarnya, harga antara Rp 70 ribu- Rp 120 ribu.

Dirinya mampu meraup keuntungan sedikitnya Rp 200 juta pertahunnya. Le­bih dari itu, dari hasil mem­batik pula keluarganya memiliki 9 kapal layar yang sehari-harinya dipakai un­tuk mencari ikan. *

‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Galeria; Media Dekranasda Jawa Timur, Edisi 09, November-Desember 2012, hlm. 9-10