Friday, June 9, 2023
Semua Tentang Jawa Timur


JB. Sumarlin, Kabupaten Blitar

7 Desember 1932, Johannes Baptista Sumarlin lahir di Nglegok, Blitar, Jawa Timur. anak ketiga dari tujuh bersaudara. Selanjutnya lebih dikenal…

By Pusaka Jawatimuran , in Blitar Pejabat Negara Sosok Th. 1998 , at 24/01/2013 Tag: , , , , ,

JB. Sumarlin7 Desember 1932, Johannes Baptista Sumarlin lahir di Nglegok, Blitar, Jawa Timur. anak ketiga dari tujuh bersaudara. Selanjutnya lebih dikenal dengan panggilan JB. Sumarlin

Tahun 1944, Sumarlin sekolah SD Negeri I, Blitar.

Tahun 1947, Sumarlin sekolah SMP di Kediri dan melanjutkan di Yogyakarta.

Tahun 1949, sewaktu masih duduk di SMA beliau keluar dari sekolahnya dan bergabung menjadi Tentara Pelajar (agresi ke II, Belanda).

Tahun 1952, Sumarlin melanjutkan SMA di Yogyakarta dan melanjutkan pendidikan dan masuk di SMA Budi Utomo, Jakarta.Jakarta.

Tahun 1952-1957 sambil kuliah di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, beliau bekerja di swasta pada NV Stars Industri, Jalan Cikini Raya 78, Jakarta sambil mengajar asisten dosen di almamaternya, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI).

Tahun 1958, Sumarlin lulus S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI).

Tahun 1960, JB Sumarlin lulus master bergelar MA (Master of Arts) dari Universitas California, Berkeley, AS.

Tahun 1965 diangkat menjadi dosen di almamaternya, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI).

JB. Sumarlin 1Tahun 1968, JB. Sumarlin lulus doktor memperoleh gelar Ph.D dari Universitas Pittsburg, AS. Untuk gelar doktornya Sumarlin lulus dengan disertasi berjudul Some Aspects of Stabilization Policies and Their Institutional Problems: The Indonesian Case 1950-1960.

Tahun 1969 awal kebangkitan Orde Baru, Sumarlin selaku Deputi Bidang Fiskal dan Moneter Bappenas,  selalu mendampingi Ketua Bappenas Widjojo Nitisastro setiap Sidang Kabinet Terbatas Bidang Ekonomi, di Istana Negara.

Tahun 1970 – 1998, pada masa pemerintahan Orde Baru (Orba) J.B. Sumarlin dalam pengabdiannya berperan sentral di bidang perekonomian. Dalam pusat kebijakan ekonomi dan keuangan. J.B. Sumarlin salah seorang arsitek ekonomi Indonesia yang ‘dibesarkan’ Widjojo dan ‘diandalkan’ Pak Harto.

Tahun 1970-1973, J.B. Sumarlin menjadi Sekretaris Dewan Moneter. Di tahun ini pula (1970-1973) merangkap Deputi Ketua Bappenas bidang Fiskal dan Moneter

Tahun 1972-1988, JB. Sumarlin sebagai Anggota MPR.

Tahun 1973, sewaktu menjabat sebagai Deputi Bappenas, Sumarlin sangat intensif bekerja sebagai salah satu anggota Tim Penyempurnaan Bahan GBHN, yang dipimpin oleh Sudharmono selaku Sekretaris Kabinet. Setiap tahun Sumarlin bertugas menyiapkan penyusunan Lampiran Pidato Kenegaraan yang disampaikan oleh Pak Harto setiap tanggal 16 Agustus, di depan sidang DPR, yang merupakan laporan tahunan pelaksanaan Repelita.

Tahun 1973, Sumarlin juga aktif sebagai anggota Tim Penyempurnaan Naskah GBHN  pimpinan Sudharmono, anggota Dewan Pembina Harian Dharma Wanita pimpinan Amir Machmud (Menteri Dalam Negeri).

Tahun 1973-1982, J.B. Sumarlin sebagai Wakil Ketua Bappenas.

 Tahun 1973-1983, J.B. Sumarlin mengabdi pada Pemerintahan sebagai Ketua Opstib, merangkap Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara. Juga sebagai Deputi Bidang Fiskal dan Moneter Bappenas.

Tahun 1973, sebelumnya mengabdi pada Negara, Di masa revolusi fisik, JB. Sumarlin ikut bergerilya sebagai anggota Palang Merah Indonesia, dan sebagai anggota TNI di Jawa Timur. Atas pengabdiannya, ia menerima tanda kehormatan dari pemerintah RI berupa Bintang Mahaputra Adiprana III.

Tahun 1975, mendapatkan penghargaan Bintang Grootkruis in de Orde van Leopold II dari pemerintah Belgia.

Tahun 1978 – 1983, sebagai Wakil Ketua Tim Penghimpun Bahan-Bahan GBHN, pimpinan Sudharmono.

Tahun 1979, sebagai guru besar di almamaternya, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI).

Tahun 1980, Wakil Ketua Tim Pengendali Pengadaan Barang/Peralatan Pemerintah pimpinan Sudharmono, atau yang sehari-hari dikenal sebagai Tim Keppres 10

Tahun 1983-1988, ia menjabat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (Menneg PPN) merangkap Ketua Bappenas.

Tahun1985, J.B. Sumarlin ditunjuk sebagai Menteri Keuangan ad interim dan Menteri Pendidikan & Kebudayaan ad interim, menggantikan Prof. Dr. Nugroho Notosusanto yang wafat pada 1985.

21 Maret 1988-17 Maret 1993, J.B. Pada Kabinet Kabinet Pembangunan V, J.B. Sumarlin menjabat Menteri Keuangan.

Tahun 1993-1998, JB. Sumarlin dipercaya memimpin lembaga tinggi negara, selaku Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

JB. Sumarlin berIstrikan Th. Yostiana Soedarmi, dikaruniai 5 orang putra, dan 6 orang cucu. Di rumahnya yang luas itu, juga tinggal bergabung dengan anak dan beberapa cucunya empat orang anak.

Pernah mdenjadi Presiden Komisaris (Independen) Asuransi Ramayana Tbk. ( ASRM)=S1Wh0T0=

%d blogger menyukai ini: