Saturday, December 7, 2024
Semua Tentang Jawa Timur


Supeni, Kabupaten Tuban

17 Agustus 1917, Supeni lahir di Tuban, Jawa Timur. Supeni menuntut ilmu di HIK (sekolah Guru) Blitar, Tahun 1931, diusianya…

By Pusaka Jawatimuran , in Sosok Th. 2012 Tuban , at 05/01/2013 Tag: , , , , ,

17 Agustus 1917, Supeni lahir di Tuban, Jawa Timur.

Supeni menuntut ilmu di HIK (sekolah Guru) Blitar,

Tahun 1931, diusianya sekitar 14 – 15 tahun, Supeni menjadi Ketua Keputrian Indonesia Muda (KIM) merangkap Wakil Ketua IM, karena kegiatannya tersebut ia dipecat dari sekolah. Selanjutnya Supeni meneruskan di HIK Muhammadiyah di Solo

Tahun 1945, Sekretaris Persatuan Wanita Madiun.

Tahun 1946, Ketua Kongres Wanita Indonesia” (Kowani) cabang Madiun.

Tahun 1947-1949, Ketua umum Kowani Pusat.

Tahun 1949, sebagai anggota Dewan Partai PNI.

Dunia jurnalistik juga sempat digelutinya, mulai dari Pemimpin Redaksi Majalah Pembimbing (1951-1954), Ampera Review (1964-1972), dan Dwiwarna (1968-1972).

Tahun 1955, sebagi penasihat delegasi Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika I di Bandung

Tahun 1955-1959, Ia menjadi anggota DPR (Ketua Seksi Luar Negeri) sekaligus anggota Konstituante.

Tahun 1960, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Pemerintahan Amerika Serikat,

Tahun 1960-1966, menjadi anggota DPP PNI, dan anggota Badan Pekerja Kongres PNI.

Tahun 1961-1966, Duta Besar Keliling RI sekaligus Pembantu Menteri Luar Negeri dan Hubungan Ekonomi Luar Negeri Urusan PBB.

Tahun, 1962, memimpin delegasi Indonesia di Sidang Umum PBB. Menyiapkan KTT Non-Blok I

Tahun 1972, Anggota Majelis Permusyawaratan Partai PNI  sampai akhirnya PNI difusikan ke dalam Partai Demokrasi Indonesia (PDI).

26 Oktober 1995, Supeni mendirikan kembali PNI.

20 Mei 1998. PNI yang dihidupkannya kembali itu dideklarasikannya Partainya dikenal dengan sebutan PNI Supeni karena pada Pemilu 1999, ada sejumlah partai dengan nama yang serupa, walaupun berbeda. Untuk penegasan, partainya mendapat embel-embel Supeni.

Tahun 1999, Supeni menulis sejumlah buku seperti, Politik Ketahanan Nasional Indonesia,

Tahun 2001, buku terakhirnya, Napak Tilas Bapak Bapak Pejuang Menuju Indonesia Merdeka Adil dan Makmur.

Supeni mempunyai 4 orang anak,  Rd. Sony Sumarsono, BA, Dr. Pudji Kusumaningtyas, Ardy Saputro dan Agus Supartono, S.Ak

Tahun 2004, pada Pemilu lalu, PNI Supeni berganti bendera menjadi PNI Marhaenisme dengan Ketua Umum Sukmawati Soekarnoputri.

25 Juni 2004 sekitar pukul 08.00, diusia 86 tahun,  Supeni meninggal di Jakarta.