Wednesday, March 22, 2023
Semua Tentang Jawa Timur


Surabayaku Tinggal Cerita

Gedung pertokoan Wijaya (istilah PLAZA belum populer), disini terdapat gedung bioskop, pusat pertokoan serta pusat olah raga, salah satu dari…

By Pusaka Jawatimuran , in Sejarah Surabaya , at 25/12/2012 Tag: , , , ,

Gedung pertokoan Wijaya (istilah PLAZA belum populer), disini terdapat gedung bioskop, pusat pertokoan serta pusat olah raga, salah satu dari gedung Bowling yang ada di Surabaya saat itu.

WIJAYA001

Taman Hiburan Rakyat yang dikelola oleh Pemda Kotamadya Surabaya, dahulu sebagai tempat rekreasi yang murah bagi warga kota Surabaya.

THR Surabaya

Prasarana hiburan berupa gedung-gedung bioskop, mulai dari kelas yang memiliki fasili­tas tempat serta pelayanan yang memadai sebagai kota besar serta ba­gi golongan masyarakat berkemampuan cu­kup, serta bioskop-bioskop bagi masyarakat kecil yang terbesar di pinggiran kota. Jumlah prasarana ini sampai medio 1979 tercatat 36 gedung bioskop permanen dan 15 gedung bioskop rakyat.

Sebuah di antaranya adalah President Theatre di Jl. Embong Malang, termasuk bioskop kelas AA di Surabaya berka­pasitas 986 kursi, terdiri dari : 762 kursi kelas I, 224 kursi kelas II. Dalam menyuguhkan film bagi masya­rakat, President Theatre rata-rata memutar 6 — 7 film setiap bulan, dan 2 di antaranya adalah film nasional.

SURABAYA THEATER001

Pada peri­ngatan Hari Jadi ke-686 kota Surabaya, di ko­ta ini bertambah sebuah fasilitas rekreasi baru merupakan yang kedua di Indonesia (setelah Ibu­kota), yaituDrive In Theatre. Letaknya di kawasan Dukuh Kupang, Jl. Mayjen. Sungkono pada areal tanah seluas lk. 2 ha, dengan luas bangunan 1500 M2. Daya tampungnya : lk. 320 mobil, lk. 320 penonton lain yang datang ti­dak bermobil atau yang lebih suka nonton di luar mobilnya.

Satu di antara 6 pemandian di Surabaya ( di luar hotel ) yalah Pemandian Taman Tirta di Jl. Mayjen. Sungkono (daerah Dukuh Ku­pang). Sesuai dengan namanya, Pemandian Taman Tirta yang menem­pati areal seluas 1,5 ha. menyediakan taman rekreasi, di samping ge­dung pertemuan yang dapat digunakan untuk resepsi, dll. Kolam re­nangnya sendiri berukuran 50 x 2 M dan 5 x 25 M (untuk anak-anak), menggunakan sistem filter filopur dengan pengobatan air gas chlorin. Terbuka untuk umum antara jam 06.00 hingga 23.00, Peman­dian Taman Tirta menyediakan pelataran parkir yang memuat lk. 50 mobil dan lk. 500 sepeda motor.TAMAN TIRTA001

Dalam periode PELITA I dibangun terminal angkut­an umum Jayengrono (Jembatan Merah) dengan beaya Rp. 7.692.000,—
TERMINAL JAYENG RONO

Pasar Turi Baru yang dibangun pada tahun 1970, mengalami musibah kebakaran pada tahun 1978, dan kini sedang direncanakan pembangunannya kembali.

PASAR TURI

=S1Wh0T0=

Comments


Leave a Reply

%d blogger menyukai ini: