Khofifah Indar Parawansa, Surabaya
19 Mei 1965, di Surabaya lahir Khofifah Indar Parawansa, dari pasangan, Almarhum H Achmad Ra’i dan Hj Rochmah Tahun 1972-1978,…
19 Mei 1965, di Surabaya lahir Khofifah Indar Parawansa, dari pasangan, Almarhum H Achmad Ra’i dan Hj Rochmah
Tahun 1972-1978, SD Taquma
Tahun 1978-1981, SMP Khodijah – Surabaya
Tahun 1981-1984, SMA Khodijah – Surabaya
Tahun 1984-1991, Strata I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, Surabaya
Tahun 1984-1989, Strata I Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah, Surabaya
Tahun 1987-1992, Ketua Divisi Pendidikan dan Pelatihan Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Surabaya
Tahun 1987-1988, Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Surabaya
Tahun 1987-1989, Ketua Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Surabaya
Tahun 1989, sebagai Staf Pengajar Universitas Islam Taruna Surabaya.
Tahun 1990, Staf Pengajar Universitas Wijaya Putera.
Tahun 1990, Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama; Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah
Tahun 1990-1995, Wakil Sekretaris Gerakan Muda Persatuan
Tahun 1991, ia ditawari formulir pencalonan anggota legislatif untuk tingkat II, I, dan pusat. Meski awalnya sempat menolak formulir itu, di luar dugaan, dirinya malah masuk nomer jadi. Hingga akhirnya terpilih menjadi anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 1992-1998.
Ketua PPP Jatim Sulaiman Fadli, kala itu dinilai sangat berjasa mengangkat karir politiknya ke tingkat nasional, dan istri Sulaiman menjadi guru kepribadian Khofifah. Khofifah mengakui, bahwa walau sudah menjadi anggota DPR Pusat, dirinya kurang pandai ‘berdandan’.
Tahun 1992- , Ketua Biro Lingkungan Hidup Komite Nasional Pemuda Indonesia Jawa Timur
Tahun 1993-1997, Strata II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Jakarta
Tahun 1994, Studi banding Antar-Parlemen di Mongolia.
Tahun 1995-1997, Ketua Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
Tahun 1995-2000, Kepala Bidang Ekonomi Koperasi Pimpinan Muslimat Nahdlatul Ulama
Tahun 1995-1997, Pimpinan Komisi VIII DPR RI
Tahun 1996, Studi banding pada penyiapan ratifikasi “Convention Against Illicit Trafic Psychotropic and Narcotic Drug” di Austria dan Belanda, yang diselenggarakan Internati onal Narcotic Control Board, Perserikatan Bangsa-Bangsa, di Wina, Austria.
Tahun 1997-1998, Anggota Komisi II DPR RI
Tahun 1998-2000, Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa. Perubahan peta politik pasca lengsernya orde baru membuat Khofifah keluar dari PPP. Merasa kiprahnya di dunia politik dihantarkan oleh NU, Khofifah hijrah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai yang didirikan oleh tokoh-tokoh NU pada awal era reformasi. Saking sibuknya, Saat itu, kegiatan PKB yang baru berdiri sangat banyak, sampai-sampai ia tak bisa pulang hingga 20 hari lamanya.
Hingga kini, Khofifah masih dipercaya menjadi Ketua Umum Muslimat NU. sudah dua periode ia memimpin organisasi perempuan terbesar di Indonesia tersebut. Meski tiap hari disibukkan dengan aktivitas politik, Khofifah tetap pandai mengatur waktu. Sehingga organisasi yang dipimpinya mengalami banyak kemajuan.
Tahun 1998-2001, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa, Ketua Gerakan Masyarakat Pengembangan Keuangan Mikro Indonesia
Tahun 1998, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PBB)
Tahun 1998-2000 ia kembali duduk di DPR sebagai wakil PKB. Sinar karirnya terlihat semakin terang saat ditunjuk sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan di era presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Bagi Khofifah partai adalah kendaraan. Sementara NU adalah rumah bagi dirinya. Karena itu, meski aktif di partai, Khofifah tetap mendedikasikan hidupnya untuk NU, organisasi yang selama ini berperan besar membesarkan namanya.
Tahun 1999, Wakil Ketua DPR RI ; Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa MPR RI
Tahun 1999-2001, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan; Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
Tahun 2000-2006, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama
28 Febuari 2000, Ketua Delegasi Republik Indonesia dalam “Women 2000, Gender Equality, Development and Peace for the Conventi on on The Elliminati on of All Forms of Discriminati on Against Women” di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, Amerika Serikat.
5-9 Juni 2000. Ketua Delegasi Republik Indonesia dalam “Women 2000, Gender Equality, Development and Peace for the Twenty First Country”: Beijing +5) Sidang Khusus ke-23 Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa, di New York, Amerika Serikat.
Tahun 2001, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan pada Kabinet Persatuan Nasional
9-11 April 2001, Ketua Delegasi Republik Indonesia pada pertemuan The Exchanges and Cooperati on in the Field of Family Planing Between China and Indonesia.
14-16 Mei 2001, Ketua Delegasi Republik Indonesia pada Pertemuan Konsultasi Tingkat Menteri Asia-Pasifi k di Beijing, China.
21-22 September 2001, Menjadi narasumber pada Conference G ender Equity and Development in Indonesia yang diselenggarakan The Australian Nasional University, di Canberra, Australia.’
Tahun 2002, Wakil Sekretaris DPP PKB Kuningan
24-26 Mei 2004, Menjadi narasumber pada Conference On Women In Islam As Role Model di Berlin, Jerman.
Tahun 2004-2006, Ketua Komisi VII DPR RI; Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa MPR RI
Tahun 2006, Kongres Muslimat NU di Batam menjadi ujian berat baginya. Ia harus bersaing ketat dengan Lily Wahid, adik kandung Gus Dur untuk menduduki jabatan Ketua Umum Muslimat. Namun karena prestasinya, ia terpilih sebagai Ketua Umum untuk yang kedua kalinya. Saat itu, ia memperoleh lebih dari 70 persen suara Pimpinan Wilayah (PW) dan Pimpinan Cabang (PC). (priode 2006 – 2011)
15-21 Februari 2006, Menjadi peserta World Council of Churches di Brazil.
1-2 Maret 2006, Menjadi narasumber utama pada Commission on the Advancement of Women, Commission on the Status of Women, di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, Amerika Serikat.
19-21 April 2006, Menjadi narasumber pada International Conference on Parliaments, Crisis Preventi on and Recovery, hosted by UNDP and the Government of Representatives of Belgium.
Mei 2006, Menjadi narasumber pada Internati onal Conference of Islamic Scholars di Jakarta, Indonesia.
13-15 Agustus 2006, Menjadi narasumber di Muktamar ke-5 Pertumbuhan- Pertumbuhan Perempuan Islam Dunia Islam Kontemporari di Shah Alam, Selanggor, Darul Ehsan, Malaysia.
Tahun 2010, Wakil Ketua Dewan Koperasi Indonesia
Tahun 2010-sekarang, Wakil Ketua Nasional Demokrat
=S1Wh0T0=