Thursday, September 12, 2024
Semua Tentang Jawa Timur


Batik Tulis Madura, Kabupaten Pameksan

Batik Tulis Madura, kerajianan PP Miftahul Ulum Pamekasan Siapa sangka kerajinan batik bisa diproduksi dari pondok pesantren? Tapi itulah yang…

By Pusaka Jawatimuran , in Kesenian Pamekasan Th. 2012 , at 12/12/2012 Tag: , , , , , ,

Batik Tulis Madura, kerajianan PP Miftahul Ulum Pamekasan

Siapa sangka kerajinan batik bisa diproduksi dari pondok pesantren? Tapi itulah yang dilakukan PP. Miftahul Ulum Kebun Baru Pamekasan. merambah sampai ke Malaysia dan Arab Saudi

Kerajinan batik tersebut tak begitu sulit dilakukan insan- insan pesantren. Sebab tradisi batik se­cara turun temurun telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kultur masya­rakat Madura khususnya masyarakat Pamekasan. Latar sosial yang demikian itulah, yang mendorong usaha batik di pesantren ini menjadi sangat menonjol.

Memang cukup banyak sentra kerajinan batik di pulau Madura. Seperti sentra batik tulis Tanjung Bumi di Bang­kalan, sentra batik tulis Banyumas Klampar di Pamekasan, dan sentra batik tulis Pekandangan di Sumenep. Kebanyakan sentra batik Madura merupakan usaha kecil menengah, yang dikeijakan di ru­mah-rumah. Kegiatan membatik sudah menjadi kegiatan mengisi waktu luang bagi ibu-ibu di sana.

Di Pamekasan sendiri, banyak peng­rajin dan pengusaha batik bermukim dan mengembangkan usahanya di wilayah tersebut. Bahkan daerah ini dikenal se­bagai salah satu sentra industri kerajinan batik yang paling banyak dihuni para pengrajin dan pengusaha batik.

Tradisi batik yang tertanam cukup kuat di kalang­an masyarakat, telah membuat budaya membatik dan memakai kain batik terpe­lihara dengan baik di daerah tersebut. Kian waktu para pengrajin dan pe­ngusaha batik di pulau garam semakin bergairah memproduksi kain batik. Kegai­rahan itulah yang mendorong PP. Mifta­hul Ulum  yang lebih dikenal dengan pesantren Kebun Baru bertambah giat dalam memproduksi batik.

Produk ter­sebut kerap menghadirkan motif-motif terbaru dan batik tulis Madura, yang mu­dah didapat dan dijangkau oleh lapisan masyarakat manapun. Tangan-tangan terampil dari insan-insan pesantren itu sangat kreatif. Itulah yang membuat masyarakat merasa senang dan kian akrab dengan kerajinan batik
hasil karyanya. Produk mereka tak 3aja terdistribusi ke pasar-pasar di wilayah Madura, melainkan juga menyebar di ber-bagai agen di Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, serta di kota-kota met-ropolitan di penjuru tanah air.

Yang lebih membanggakan lagi, kreativitas tangan-tangan halus me­reka sudah bisa dinikmati oleh pecinta batik tulis di luar negeri, karena batik tulis produksi pondok Kebun Baru sudah me­rambah ke Malaysia dan Arab Saudi. Di pesantren ini, batik tulis bahkan telah menjadi kurikulum muatan lokal yang diajarkan pada sekolah-sekolah di lingkungan pondok Kebun Baru.

Menu­rut Abdul Aziz, S.Pd.I, seorang guru ke­terampilan yang mengajarkan batik tulis di sana, pelajaran keterampilan membatik sudah diajarkan sejak tahun 1970. “Seba­gai bentuk seni budaya, batik tulis Ma­dura memang banyak diminati konsumen baik lokal maupun internasional,” tan­dasnya.

Kepopuleran batik tulis Madura, dikarenakan motifnya memiliki keunikan tersendiri; warna-warnanya terkesan sa­ngat berani – yang itu tak dimiliki batik tulis dari daerah lain. Gaya dan modelnya juga sangat bebas, serta mempunyai ka­rakter yang kuat. Dengan lebih dari seribu motif, wajar jika batik tulis Madura men­jadi terkemuka di pasaran. Namun de­mikian, para pengusaha batik di sana ma­sih mempertahankan produksi tradisio­nal, yang ditulis dan diolah dengan cara tradisional.

Itulah pasalnya, kenapa pesantren Kebun Baru juga mempertahankan hal yang sama. Meski pondok ini pernah memperoleh bantuan alat pengecapan batik dan disain komputer dari Dinas Per­industrian, agar dapat membantu produk­tivitasnya secara lebih efektif dan efisien, namun bantuan tersebut tidak terpakai. Alasannya, karena mereka tetap mempertahankan batik tulis trdisional.

‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur:Mimbar Pembangunan Agama,
  314, November 2012, hlm. 27