Monday, January 20, 2025
Semua Tentang Jawa Timur


Godfried Hariowald von Faber, Surabaya

Von Faber, Bapaknya Soerabaia Tempo Doeloe Tahun 1933, Cikal bakal berdirinya Museum Negeri Mpu Tantular adalah didirikannya lembaga kebudayaan Stedelijk…

By Pusaka Jawatimuran , in Sejarah Sosok Surabaya Th. 2012 , at 04/12/2012 Tag: , , , ,

Von Faber, Bapaknya Soerabaia Tempo Doeloe

Tahun 1933, Cikal bakal berdirinya Museum Negeri Mpu Tantular adalah didirikannya lembaga kebudayaan Stedelijk Historisch Museum Soerabaia oleh Godfried Hariowald von Faber, seorang warga Surabaya berkebangsaan Jerman.

25 Juli 1937, diresmikan awalnya lembaga ini hanya memamerkan koleksinya, dalam suatu ruang kecil di Readhuis Ketabang. Atas kemurahan hati seorang janda bernama Han Tjong King, museum dipindahkan ke Jalan Tegalsari yang memiliki bangunan lebih luas.

Seiring perjalanan waktu, masyarakat pemerhati museum berinisiatif untuk memindahkan museum ke lokasi yang lebih memadai, bertempat di Jalan Pemuda No. 3 Surabaya (wilayah SMA Trimurti.

Tata ruangan museum ini mempunyai suatu ruangan koleksi, perpustakaan, ruang kantor, auditorium. Untuk penyempurnaan museum yang dipimpinnya, Von Faber banyak mengadakan hubungan internasional.

30 September 1955, sebelum cita-citanya tercapai, Von Faber meninggal. Von Faber ini pernah membuat buku berjudul “Oud Soerabaia”, yang hingga kini menjadi referensi para penggiat sejarah Surabaya pada era tempo doeloe, termasuk Bapak Dukut Imam Widodo dalam menyusun buku Hikajat Soerabaia Tempo Doeloe.

Sepeninggal Von Faber, museum tersebut tidak terawat, koleksi-koleksinya banyak yang rusak dan hilang. Kemudian museum dikelola oleh Yayasan Pendidikan Umum. Pada tahun 1964, museum ini memperoleh pendanaan dari Yayasan Bapak Prof.  Dr. M. Soetopo.

Setelah dibentuknya Direktorat Permuseuman di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, perhatian Pemerintah terhadap museum yang dikelola Yayasan Pendidikan Umum menjadi lebih serius.

23 Mei 1972, Museum Pendidikan Umum dibuka secara umum dan diresmikan dengan nama “Museum Jawa Timur”. Selanjutnya timbul inisiatif untuk menyerahkan Lembaga Kebudayaan ini kepada Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur.

13 Februari 1974, Dalam proses penegerian, Yayasan Pendidikan Umum bekerja sama dengan perwakilan Kantor Pembinaan Permuseuman Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan diterbitkannya SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 040/C/1974, Museum Jawa Timur berstatus Museum Negeri.

1 Nopember 1974, peresmian dilaksanakan dengan dilakukannya serah terima dari Ketua Yayasan Pendidikan Umum untuk Kebudayaan R. Banu Iskandar kepada Direktur Jenderal Kebudayaan Prof. Dr. I.B. Mantra. Selanjutnya museum Jawa Timur diresmikan dengan nama “Museum Negeri Jawa Timur Mpu Tantular” dengan lokasi di Jalan Pemuda 3 Surabaya.

tahun 1975 pertengahan, Karena bertambahnya koleksi, Museum dipindahkan ke tempat yang lebih luas yaitu di Jalan Taman Mayangkara No. 6 Surabaya.

12 Agustus 1977, diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur kala itu. Sunandar Priyosudarmo,

14 Mei 2004, Selanjutnya menempati lokasi tetap di Jl. Raya Buduran, Sidoarjo (sebelah barat Jembatan Layang Buduran).

‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Dhahana Adi Pungkas, Menelusuri Mereka Yang Merebah di Kompleks Makam Kembang Kuning Surabaya. http://palingindonesia.com/menelusuri, 08 Agustus 2012.