Kabupaten Lamongan di Masa Penjajahan Belanda

Kehadiran bangsa-bangsa Barat semenjak Portugis dan Spanyol sampai Belanda ke negeri-negeri Timur, tidak terlepas dari semangat Eropa abad XV. Semangat itu antara lain adalah penjelajahan dan penjajahan angsa-bangsa Eropa ke seluruh dunia (terutama ke negeri-negeri Timur, khususnya pusat rempah-rempah) dengan cara apapun untuk kemakmuran bangsa dan negerinya.

Semangat penjelajahan dan penjajahan (khususnya Spanyol dan Portugis) secara resmi direstui oleh Keputusan Suci Paus arkat) Bull Intercaetera bertanggal 4 Mei 1493. restu bangsa Belanda ke Indonesia sekalipun tidak membawa keputusan suci, tetapi karena penderitaan yang berkepanjangan dijajah dan diperangi oleh Spanyol dan Portugis selama 80 tahun, membawa dendam dan tekad yang membara untuk mengentas kemiskinan bangsanya dengan keberanian untuk menghadapi segala macam ancaman dan tantangan.

Akibatnya setelah mereka dapat mengusir Portugis dari Indonesia, merekapun menjadi loba dan tamak terhadap kekuasaan dan harta dagangan. Dengan modal sebuah perusahaan dagang yang bernama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) Belanda menguras harta kekayaan dari bumi Indonesia dengan kekuatan militer dan kekuasaan politik. Setelah penguasa VOC mengalami kebangkrutan, posisi dan fungsinya penguasa ekonomi, politik dan militer diganti oleh Bataafsche Republiek kemudian pindah ke tangan Inggris dan berpindah lagi kepada Kerajaan Belanda.

‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: LAMONGAN MEMAYU RAHARJANING PRAJA, Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II, Lamongan 1994, hlm. 33