Saturday, December 7, 2024
Semua Tentang Jawa Timur


Sertifikat Hak Cipta Batik Khas Jatim

BudeTerima Sertifikat Hak Cipta Batik Khas Jatim, Dari 38 kabupaten/kota telah memiliki motif dan ciri khas masing-masing yang jumlahnya sekitar…


BudeTerima Sertifikat Hak Cipta Batik Khas Jatim, Dari 38 kabupaten/kota telah memiliki motif dan ciri khas masing-masing yang jumlahnya sekitar 1.120 motif yang memiliki khas sesuai dengan karakteristik, emosi dan kebiasaan daerah masing-masing. Ketua Dekranasda Jatim, Dra. Hj. Nina Soekarwo yang akrab disapa Bude Karwo menerima  sertifikat hak cipta batik khas Jatim bermotif perpaduan ayam bekisar dan bunga teratai. Sertifikat diterima dari Kementrian Hukum dan HAM RI dalam rangkaian acara pembukaan pameran batik, bordir dan aksesoris ke-7, di Gramedia Expo Surabaya, Rabu (9/5)

Seusai menerima sertifikat. Bude Karwo mengungkapkan, sertifikasi hak cipta merupakan legitimasi hak agar batik tidak di claim/diakui oleh negara lain. Motif ayam bekisar dan bunga teratai diusulkan untuk mendapatkan hak paten karena bunga ini merupakan ciri khas bunga dari Majapahit. Sedangkan ayam bekisar adalah fauna yang hanya ada di Jatim dan tidak ada di provinsi lain. “Motif batik ayam bekisar dan bunga teratai cirri khas kerajinan Jatim. Flora dan fauna ini dipadukan dan kita angkat menjadi batik khas Jatim sesuai pakemnya/’tegasnya

Dikatakan, kerajinan batik yang ada di 38 kabupaten/kota belum semuanya mendaftarkan ke HAKI, namun Dekranasda Jatim berupaya memfasilitasi agar mendapatkan hak paten untuk melegitimasi ciri khas batik masing-masing daerah. Hal ini untuk memotivasi para pengrajin batik agar karyanya diakui. Produksi dari para pengrajin makin lama makin bagus, dan dituntut untuk meningkatkan keindahan terutama packagingnya masih kurang bagus. Hal ini penting karena dapat mempengaruhi performance dan penjualan. Sejak Unesco menetapkan batik sebagai warisan budaya Indonesia, bahan dasar batik, seperti batik kain, malam, maupun pewarna, harganya meningkat signifikan. Oleh karena itu pewarna bisa dikompensasi dengan pewarna alam yang harganya murah dan tidak kalah menarik. Apalagi turis dari mancanegara sangat menggemari warna alam yang ramah lingkungan. “Kalau menggunakan warna alam, jangan memotong pohon atau mengambil buahnya sebelum jatuh,” tuturnya.

Dari 38 kabupaten/kota telah memiliki motif dan ciri khas masing-masing yang jumlahnya sekitar 1.120 motif yang memiliki khas sesuai dengan karakteristik, emosi dan kebiasaan daerah masing-masing. Sampai triwulan pertama tahun ini, terdapat 198 sentra industri kecil batik, bordir dan tenun dengan nilai produksi sekitar Rp. 437 miliar. Bude Karwo mengimbau pengrajin dalam menjual produknya jangan terlalu mahal agar produksinya dapat bersaing dan banyak pembelinya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Jatim Pakde Karwo mengatakan, negara menjadi bagus dan bermartabat jika masyarakatnya mencintai produk dalam negeri, dan mempunyai kedaulatan di bidang ekonomi. Perdagangan Jatim ke luar provinsi termasuk batik, bordir dan tenun pada triwulan pertama tahun ini mencapai Rp. 84 triliun atau 13,98 %. Berarti ada peningkatan Rp. 24 triliun dibanding triwulan yang sama tahun lalu yang hanya Rp. 60 triliun atau 10,06 % kontribusinya terhadap PDRB Jatim.

Angka itu bisa ditingkatkan lagi, karena Provinsi NTT telah mengambil produksi tenun dari Lamongan. Oleh karena itu, dalam penyelenggaraan pameran seperti ini diharapkan kedepan bisa menggerakkan ekonomi masyarakat. Kepala Disperindag Prov Jatim Ir. Budi Setiawan mengatakan, pameran ke-7 kali ini digelar untuk mengajak masyarakat mau melestarikan dan mencintai produk-produk yang bernuansa daerah dan mendorong para pengrajin untuk kreatif.

Pameran digelar mulai 9-13 Mei diikuti 160 Industri Kerajinan Menengah (IKM) se Jatim Rangkaian acara dihadiri Hj Fatma Saifullah Yusuf, Ny. Purmiasih Rasiyo, Isteri Forkopinda Jatim, Kepala Dinas/ Badan di lingkungan provinsi Jatim, pengrajin itu juga dilakukan penyerahan penghargaan MURI terhadap hasil karya ‘kipas raksasa’ motif batik khas madura sepanjang 24 m dan tinggi 12 m, menghabiskan  130 lembar bahan/ kain batik.  Selain itu diserahkan para pemenang lomba design batik tulis Jatim. Untuk katagori umum/ mahasiswa juara I, II dan III diraih Kabupaten Pamekasan.

❖Silvana/ Foto: Asikin

‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Prasetya.Volume IV, No. 41, Mei 2012