Monday, October 14, 2024
Semua Tentang Jawa Timur


Tuban Mencetak Pembatik Muda

Batik Gedog Masuk Mulok Potensi dan keberadaan batik tulis tenun gedog perlu dilestarikan, apalagi produk tradisional ini masih diterima masyarakat….

By Pusaka Jawatimuran , in Seni Budaya Tuban , at 26/10/2012 Tag: , , , , , , ,

Batik Gedog Masuk Mulok
Potensi dan keberadaan batik tulis tenun gedog perlu dilestarikan, apalagi produk tradisional ini masih diterima masyarakat.

KEBERADAAN perajin batik tulis tradisional memang telah ba­nyak ditinggalkan, karena pen­dapatan yang diperoleh kecil. Pa­dahal lewat tangan-tangan terampil para perajinlah dapat menikmati karya budaya bernilai seni tinggi.

Untuk itu tahun 2005 Pemkab Tuban melalui Dinas Pariwisata Tuban mengusulkan memasuk­kan kerajinan batik gedog pada mu­atan lokal (mulok) di Sekolah Da­sar. Maka sejak 2005, batik gedog dimasukkan dalam mulok bagi siswa SD di Tuban.

Sebagai uji coba empat Seko­lah Dasar telah dibina yaitu SDN Gaji I, SDN Gaji II Kecamatan Ke­rek, SDN Margorejo, dan SDN Ke-dungrejo I. Selama empat tahun, delapan siswa telah mampu mem­produksi batik sendiri.

Menurut guru pembina, Cipto Sampumo saat mendampingi sis­wanya latihan membatik di alun-alun Tuban, 90% siswa didiknya perempuan. Wajar, karena mem­batik memang butuh ketelatenan. Meski begitu, Cipto sangat bersyu­kur dengan adanya mulok batik dapat meregenerasikan warisan budaya bangsa yang mulai terge­ser oleh budaya asing.

“Jika saat ini percontohan mu­lok batik masih diterapkan pada

empat SD, saya sangat optimistis batik gedog akan mampu bertahan dan tetap dapat berkembang lebih pesat lagi,” ungkapnya.

la berharap mulok batik tidak hanya di empat SD di Kec Kerek, namun dapat dikembangkan hing­ga ke seluruh Tuban.

Tambah Penghasilan

Walaupun hanya belajar, na­mun mereka dapat tambahan penghasilan di luar sekolah. Se­perti dilakukan Nuryati, siswa ke­las VI asal SDN Gaji II yang mampu mengerjakan 10 lembar batik ge­dog per minggu yang diterimanya dari produsen batik. “Saya mem­batik sendiri di rumah untuk me­ngisi waktu senggang di luar jam „ sekolah,” ujarnya.

Per lembar batik, Nur menda­pat upah Rp 2.500. Jika dalam se­minggu ia mampu mengerjakan 10 lembar, upah yang diperolehnya Rp 25.000. “Saya dapat membia­yai sekolah, jadi tidak sampai me­repotkan orang tua,” ungkapnya sembari tersenyum.Sama halnya dengan Nuryati, Sakdiyatun Nikmah, siswa kelas V dari SDN Margorejo juga dapat mengerjakan 10 lembar batik per minggu. Namun ia lebih tertarik me­nabung. “Uang yang saya terima sengaja ditabung untuk persiapan melanjutkan ke SMP tahun depan. Dengan uang tabungan tersebut, saya juga ingin membuat usaha batik sendiri,” tuturnya penuh harap.

Untuk meningkatan produksi, Dinas Perekonomian dan Pariwi­sata Tuban, mengadakan pelatih­an rutin tahunan. Pelatihan itu lebih difokuskan pada pengem­bangan motif batik dan pewarna. Batik gedog Tuban mempunyai ciri tersendiri, di mana motif da­sarnya berbentuk sirip yang becabang banyak.

Upaya lain, yakni studi banding di Pekalongan dan Yogyakarta. Adapun studi banding yang dila­kukan lebih difokuskan pada tek­nologi pewarnaan dan pemasaran.

Saat ini, batik Gedog telah di­kembangkan di empat desa di Ke­camatan kerek, yakni Desa Gaji, Desa Mergorejo, Desa Karang Lo, dan Desa Kedungrejo, awal 2009 Jumlah pengusaha di Desa Gaji mencapai 25 orang dengan nilai produksi Rp 120 juta/tahun. Desa Margorejo, jumlah pengrajin 110 orang dan mampu menghasilkan produksi Rp 300 juta per tahun.

Untuk Desa Karanglo 17 orang pengrajin dengan nilai produksi per tahun mencapai Rp 45 juta. Se­dangkan untuk Desa Kedungrejo, jumlah pengrajin mencapai 50 orang dengan jumlah nilai hasil produksi mencapai Rp 150 juta.

Kasi Produksi Dinas Pere­konomian dan Pariwisata Kab Tu­ban, Heru Trijatmiko menjelaskan, produksi terbesar dari Desa Mar­gorejo. Pasalnya, Margorejo me­rupakan sentra batik gedog ter­besar di Kec Kerek, sehingga jum­lah pengrajinnya banyak dan nilai produksinya tertinggi.

Untuk mengembangkan usa­ha batik bagi pengusaha mikro ke­cil dan menengah di Kec Kerek, juga dilakukan kerjasama dengan PT Semen Gresik sebagai mitra usaha. Kerjasama tersebut, diha­rapkannya mampu mengembang­kan potensi dan hasil produksi batik gedog. (M Afrizal Akbar/r)

‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur

Comments


Leave a Reply