Tari Glipang dari Kabupaten Lumajang
Ketipung Lanang, Ketipung Wedok, Iringi Tari Glipang Kesenian Glipang menjadi tradisi turun temurun. Konon, tarian ada sejak masa penjajahan Belanda…
Ketipung Lanang, Ketipung Wedok, Iringi Tari Glipang Kesenian Glipang menjadi tradisi turun temurun. Konon, tarian ada sejak masa penjajahan Belanda di Indonesia.
Meskipun dibawah tekanan dan penjajahan, masyarakat masih bisa menghibur diri dengan permainan alat musik sederhana untuk mengiringi gerak gertk penarinya. Biasanya, tarian Glipang yang diyakini berasal dari Lumajang ini, biasanya dimainkan 5 penari laki laki. Mereka melakukan gerakan perpaduan pencak silat dan gerak sholawat yang biasanya diiringi dengan Jidor ( alat musik yang digunakan di mushola).
Dengan perpaduan alatmusik lainnya, seperti terbangan, ketipung lanang, ketipung wedok, para penari tampil enerjik menyesuaikan dengan iringan musiknya. Sedangkan Syair lagunya di ambil dari surat berjanjen dan selain untuk hiburan, tarian Glipang digunakan untuk sarana penyebaran agama Islam
Di Lumajang, tarian Glipang masih cukup diminati masyarakat. Bahkan, sejumlah kelompok sendra tari, masih tetap melestarikan kesenian Glipang ini.
Mereka tidak hanya mengajarkan ke para siswanya, tetapi sering pula diundang sekolah – sekolah untuk memperkenalkan Glipang kepada kalangan pelajar Hanya saja, harus diakui eksistensi Tari Glipang sendiri perlu mendapat dukungan pemerintah, sehingga kesenian khas Glipang Lumajang tidak sampai hilang ditelan bumi.
Syukur, kalau kemudian tarian ini menjadi materi ekstrakurikuler yang diterapkan di sekolah-sekolah sehingga kedepan kelestariannya tetap terjaga.
‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Kirana, Edisi 2011, Lumajang, 2011,22 * Seni & Budaya