Pujan Kawolu, Upacara Tradisi Masyarakat Tengger
Pujan Kawolu, Memperbaharui Ikatan Hidup dengan Alam Semesta. Tanggal 1 bulan Kawolu merupakan hari untuk melaksanakan upacara yang bertujuan untuk…
Pujan Kawolu, Memperbaharui Ikatan Hidup dengan Alam Semesta.
Tanggal 1 bulan Kawolu merupakan hari untuk melaksanakan upacara yang bertujuan untuk memperingati terjadinya manusia. Perayaan itu dilangsungkan sebagai akhir megeng pada Pujan Kapitu. Upacara tersebut ditujukan untuk meminta selamat kepada Hong Pukulun, agar manusia serta alam sekelilingnya terhindar dari malapetaka. Upacara kawolu juga ditujukan untuk menghormati Bumi, sebagai tempat semua makhluk. Penghormatan kepada bumi juga dilambangkan sebagai ibu pertiwi. Unsur-unsur alam lain yang dihormati ialah: banyu (air), Geni (api), angin, bintang, bulan, matahari, dan akasa.
Sajian yang dihidangkan pada waktu pujan kawolu sama dengan pada waktu upacara Pujan Kapat. Manusia berusaha memperbaharui ikatannya dengan sang alam, Alam di luar kehidupan manusia, adalah suatu buana agung, yyaitu alam semesta. Sedang manusia adalah merupakan perwujudan dari buana kecil. Antara kedua buana harus terjadi keselarasan.
Manusia, dalam hidupnya di dalam masyarakat berusaha untuk menyesuaikan dirinya agar terjadi keselarasan antara buana besar (alam semesta) serta buana kecil, yaitu kehidupan manusia.
Malapetaka akan menimpa manusia jika terjadi ketidak seimbangan antara kedua Alam itu. Untuk mengatasi malapetaka yang mungkin berupa wabah penyakit, gempa, banjir, manusia harus mengadakan upacara barikan. Keseimbangan Alam semesta dengan alam manusia, harus selalu terjamin.
‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Reog di Jawa Timur. Jakarta: Upacara Kasada dan Beberapa Adat Istiadat Masyarakat Tengger, Proyek Sasana Budaya , Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 1978-1979. hlm. 94