Tuesday, February 11, 2025
Semua Tentang Jawa Timur


Batik Mangrove

Masyarakat kampung Wonorejo Kecamatan Rungkut Surabaya, patut diacungi dua jempol, sebab kampung ini warganya sangat kreatif dalam memanfaatkan apapun yang…

By Pusaka Jawatimuran , in Kesenian Seni Budaya Surabaya Th. 2012 , at 15/09/2012 Tag: , ,

Masyarakat kampung Wonorejo Kecamatan Rungkut Surabaya, patut diacungi dua jempol, sebab kampung ini warganya sangat kreatif dalam memanfaatkan apapun yang ada disekitar  wilayahnya yang berada di pesisir Surabaya sebagai dasar kreasinya, antara lain tumbuhan mangrove dan kepiting rajungan.

Berbagai  Kreasi warga mangrove yang menghiasi tepian pantai timur Surabaya tersebut, ada beberapa warga yang memanfaatkan tumbuhan mangrove untuk membuat olahan dari buah mangrove menjadi beragam kue, seperti jenang, roti, tart dan bubur, juga ada sebahagian warga yang mengolah buah  mangrove untuk menjadikannya sirup.

Sebagian warga berinspirasi memanfaatkan, biota di sekitarnya menjadi bahan makanan seperti kepiting rajungan yang diolah menjadi kerupuk. Banyak bahan-bahan yang selama ini nampak tak berguna, namun tidak bagi warga Wonorejo bahan bahan yang semula tidak brguna, berhasil dikreasi menjadi beragam olahan yang bernilai ekonomis.

Tak hanya itu, hutan mangrove juga berhasil dimanfaatkan oleh warga setempat sebagai dasar motif batik yang menarik. Ibu-ibu warga Wonorejo yang berkreasi membuat batik dalam beragam bentuk dan modifikasinya. Di Wonorejo sendiri setidaknya ada 12 pembatik.  Ibu-ibu warga Wonorejo membatik hanya berdasar kemauan. Namun justru mereka tak henti melakukan eksperimen untuk berkreasi, sehingga pengembangannya  Nampak nyata. Kini batik mangrove sudah menghiasi berbagai bentuk perlengkapan, seperti taplak meja, sarung bantal, hingg aneka pakaian. Karena motif dasarnya mangrove dengan segala biotanya, batik tersebut disebut batik mangrove.

Dan kampung Wonorejo terutama di RW 07 itupun dinobatkan sebagai kampung batik mangrove. Berkali-kali kunjungan wisatawan maupun pemerintahan selalu diarahkan ke kampung  ini. Selain ingin mengetahui proses membatik mangrove, wisatawan juga tertarik untuk membeli dan mencoba memasarkannya ke luar kota.

Kerap kali rumah para pembatik  menjadi tempat jujugan wisatawan. Pada rumah salah satu penggeraknya ada yang memang didisplay batik mangrove dalam berbagai bentuknya. Menurut, salah satu pembatik mangrove, mereka membatik di sela-sela kesibukan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga atau pekerja, tidak ada waktu khusus. Bahkan tidak ada pertemuan rutin untuk kumpul bersama. Namun diam-diam mereka telah menghasilkan beragam produk batik mangrove yang siap untuk dipasarkan.

Batik hasil kreasi ibu-ibu warga Wonorejo itu pun diberi label “Batik Seru” (Batik Mangrove Rungkut Surabaya). Batik mangrove sudah dikonsumsi para pejabat baik dilingkungan Dinas Provinsi Jawatimur maupun Dinas pemerintahan Kota dan Kabupaten di Jawatimur. Sehingga  batik mangrove terkenal ke berbagai wilayah di Jawatimur dan sekitarnya. Bahkan oleh Dinas Koperasi, batik mangrove sudah pernah di perkenalkan ke Singapura untuk menjajaki pasar di negara merlion itu.

Di tingkat lokal, batik mangrove juga bisa ditemui di semua pusat perbelanjaan di Surabaya. Ke depan, tambahnya, pihak-pihak terkait juga mulai melakukan penjajakan ke berbagai mal/plaza yang lain kota-kota besar di luar Surabaya di Indonesia. Wku DW

‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur Wku DW

Comments


Leave a Reply