Wednesday, March 22, 2023
Semua Tentang Jawa Timur


Beberapa Jenis Megalitik di Jawa Timur

Peninggalan megalitik di daerah Jawa Timur ditemukan di daerah Bondowoso, Bojonegoro, Tuban dan daerah Magetan. Peninggalan di Bondowoso (1)          Batu…

By Pusaka Jawatimuran , in Bojonegoro Bondowoso Magetan Sejarah Tuban , at 25/07/2012 Tag: , , , ,

Peninggalan megalitik di daerah Jawa Timur ditemukan di daerah Bondowoso, Bojonegoro, Tuban dan daerah Magetan. Peninggalan di Bondowoso

(1)          Batu kenong yang ditemukan di dukuh Pudedek, Pakuniran, Maesan, Jawa Timur ini merupakan umpak bangunan megalitik. Batu-batu kenong ini terletak di atas bukit yang disebut Bukit Andung oleh penduduk setempat. Situs ini terletak 6 km di sebelah kanan jalan yang menghubungkan Bondowoso dan lembar (21 km dari Bondowoso). Di situs ini terdapat 15 buah batu kenong yang rata-rata berukuran 85 cm dengan garis tengah antara 50-65 cm. Umpak-umpak ini membentuk lingkaran dengan garis tengah 9 m. Umpak-umpak dalam bentuk melingkar ini menunjukkan bahwa bangunan rumah adat (rumah tinggal) ini juga berpenampang melingkar seperti rumah-rumah adat di pulau Nias.

(2)          Dolmen ini merupakan tempat penguburan dan ditemukan di Pujer. Bondowoso. Dolmen ini berkaki empat. Masing-masing tingginya sekitar 110 cm. Batu bagian atas tidak rata dan berbentuk cembung dengan panjang 130 cm dan lebar 95 cm.

(3)          Dolmep ini dtemukan di Lombok Kulon, Keeamatan Wonosari, Bondowoso. Dolmen ini berfungsi sebagai tempat kubur. Letaknya 8 km di sebelah kanan jalan Bondowoso-Situbondo. Dolmen ini ditemukan bersama dengan 45 buah dolmen lain. Tiang panyangganya tiga buah. Kaki dolmen rata-rata berukuran 75 cm dan lebamya 45 cm. Tinggi batu atasnya 130 cm, lebar 110 cm dan panjangnya 180 cm. Dolmen ini berdiri di sawah sehingga dikhawatirkan akan runtuh dalam waktu dekat. Untung ada akar pohon besar yang menopangnya sehingga tidak runtuh.

(4)          Sarkofagus ini merupakan tempat penguburan dan ditemukan di desa Nangkaan, Keeamatan Bondowoso di suatu gundukan tanah yang sekarang menJadi pemakaman umum. Dolmen sudah mengalami kerusakan yang diperkirakan karena pernah digali dan sarkofagus telah dilubangi. Tutup sarkofagus sekarang tidak lagi di tempatnya. Panjangnya 275 em, tingginya 135 em dan lebarnya 115 cm.

(5)          Sarkofagus di desa Glingseran. Keeamatan Wringin. Bondowoso Sarkofagus ini merupakan tempat penguburan dan terdiri dari wadah dan tutup. Wadah kubur tidak tampak karena sebagian besar tertanam  dalam tanah. Tingginya 150 cm. panjangnya 263 cm dan lebamya 13 cm.

(6)          Sarkofagus dari desa Glingseran, Wringin, Bondowoso ini sudah dalam keadaan terpeeah dua. Wadahnya pun tidak kelihatan lagi. Tingginya 175 cm, panjangnya 294 cm dan lebarnya 174 cm.

 

(7)          Dolmen ini ditemukan di desa Pakauman, Grojogan, Bondowoso. Di sawah penduduk. Beberapa batu kecil menyangga sebagai kaki dolmen. Tingginya 80 cm, lebarnya 150 cm dan panjangnya 270 cm.

(8)          Area menhir ini ditemukan di Pakauman, Grojogan, Bondowoso dan merupakan sarana upaeara at au pemujaan. Tinggi area ini 135 em, lebar bahunya 85 cm, lebar pinggulnya 64 cm. Bagian muka seperti mata, hidung, mulut atau telinga tidak tampak. Lehemya pendek, tangannya lurus ke bawah. Genitalia tidak dipahatkan. Berdasarkan penggambaran pinggulnya yang lebar, van Heerkeren berpendapat bahwa area megalitik ini menggambarkan seorang wanita.

(9)          Batu kenong ini ditemukan di Pakuniran, Maesan, Bondowoso dan diperkirakan merupakan umpak bangunan rumah adat atau rumah tinggal pada masa tradisi megalitik. Tingginya 95 cm, garis tengahnya 65 cm. Di sekitar kelompok batu kenong itu banyak terdapat pecahan gerabah dan sedikit keramik asing yang diperkirakan merupakan sisa-sisa aktifitas pakai-buang.

‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: ALBUM TRADISI MEGALITIK DI INDONESIA

%d blogger menyukai ini: