Pengrajin Tas dan Souvenir dari Kain
Berawal sekedar hobi, akhimya menjadi mata pencaharian. Sosok ibu dengan 3 (tiga) anak lelaki, Titik Winarti , kelihatan energik mengelola…
Berawal sekedar hobi, akhimya menjadi mata pencaharian. Sosok ibu dengan 3 (tiga) anak lelaki, Titik Winarti , kelihatan energik mengelola usaha membuat tas dan souvenir dari kain yang digeluti lebihkurang sudah 11 tahun. Saat mulai usaha masih menggunakan tenaga kerja tidak terlalu banyak. Namun usaha mulai sedikit berkembang, tenaga kerja mulai bertambah sesuai bertambahnya order. Tenaga kerja yang membantu sudah berganti-ganti dari anak-anak putus sekolah serta tuna daksa. Dengan memberdayakan tenaga kerja tersebut itulah merupakan tugas sampingan yang mulia dari pengusaha home industri tas dan souvenir dari bahan kain yang menggunakan ruangan depan serta samping rumahnya yang tidak terlalu besar mempunyai nama Tiara Handycraft.
Dengan jumlah pekerja kurang lebih 15 orang, ibu tiga anak ini, setiap hari tiada mengenallelah membimbing anak asuhnya agar menjadi orang yang mandiri tidak tergantung pada belas kasihan orang lain . Tenaga kerja tersebut merupakan anak-anak putus sekolah dari Yayasan Bina Remaja Bojonegoro dan anak-anak cacat fisik dari Yayasan Bina Daksa Suryatama Bangil. Berkat ketekunannya membimbing tenaga kerja tersebut hanya dalam waktu selama kurang lebih 3 bulan sudah banyak anakanak yang mahir diambil oleh perusahaan-perusahaan garmen besar yang membutuhkan tenaga kerja terampil dan ada pula yang kembali ke desa mereka masing-masing untuk mengembangkan usaha sejenis didesa.
Dalam memberikan bimbingan. ibu Titik melakukannya secara sukarela dan ikhlas tanpa memungut biaya maupun mendapat bantuan dari dinas sosial. Ada suatu kepuasan bathin yang tidak dapat dinilai apabila ada anak-anak didiknya ditampung/diminta oleh perusahaan-perusahaan garmen maupun telah dapat membuka usaha sendiri di desanya. Dengan adanya pembimbingan tenaga kerja secara cuma-cuma tersebut. maka Tiara Handycraft sudah banyak menerima Piagam penghargaan dari Dinas Sosial Tingkat Propinsi maupun dari Pemerintah Kotamadya Surabaya.
Usaha handycraft yang bersifat sosial ini . Titik Winarti . juga dibantu pengelolaannya oleh suami tercinta. Yudha Darmawan. Kadang-kadang secara bergantian atau bersama berkunjung ke Denpasar, Pulau Bali untuk menerima orderdari pengusaha asing berupa tas sesuai permintaan atau souvenir khusus yang layak jual di negeri asalnya, semisal dari negeri “samba” Brazil. Selain order tersebut, dari pelangganipemesan lokal juga ada pemesanan untuk souvenir perkawinan, cinderamata atau tas-tas khusus.
Pada tahun anggaran 2002, Tiara Handycraf mendapat bantuan modal kerja dari PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur sebesar Rp. 7,5 juta. Bantuan Modal Kerja tersebut dipergunakan untuk menambah saran a peralatan yang dapat meningkatkan dan mempercepat hasil produksi. Sebagai Mitra Binaan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, untuk kelanjutan pembinaan pada tahun 2003, Tiara Handycraftikut Pameran di Jeddah (Saudi Arabia) selama tujuh hari, dengan hasil pejualan cukup lumayan, dan ada permintaan dari pengusaha setempat beberapa produk.
Dalam perkembangan usahanya ternyata permintaan bukan terbatas pada produksi tas atau souvenir, kadangkadang juga per1engkapan rumah tangga, perlengkapan mulai bayi sampai orang dewasa, dan produk-produk untuk even tertentu.
Tiara Handycraft saat ini telah mempunyai omset senilai 8 sampai 10 juta rupiah perbulan , dan produkproduknya telah dieksport antara lain ke Brazil dan Spanyol. **(son)
‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Infodis Edisi III/2004, hlm. 25.