Thursday, September 19, 2024
Semua Tentang Jawa Timur


Nasib Pansus BPWS Dipastikan Tamat

SURABAYA – Nasib Panitia Khusus (Pansus) pembubaran Badan Pengembangan yah Suramadu (BPWS) stikan tamat. Hal itu ter­jadi seiring dengan peno­lakan…

By Pusaka Jawatimuran , in Bangkalan Madura Sentra Surabaya , at 16/07/2012 Tag: , , , , , , , ,

SURABAYA – Nasib Panitia Khusus (Pansus) pembubaran Badan Pengembangan yah Suramadu (BPWS) stikan tamat. Hal itu ter­jadi seiring dengan peno­lakan para pimpinan fraksi DPRD Jawa Timur mengenai pembahasan untuk memben­tuk pansus BPWS. Penolakan tersebut tertuang pada surat keputusan (SK) yang intinya menolak pembahasan menge­nai perlu atau tidaknya pem­bentukan pansus tersebut.

Wakil ketua komisi D Mah­di mengatakan penolakan un­sur pimpinan fraksi tersebut merupakan sikap yang tepat. Hal itu dikarenakan BPWS sendiri tidak bisa dibilang ga­gal karena kerjanya masih da­lam taraf pembebasan lahan warga. “Jangan terlalu gegabah menyikapi BPWS, BPWS tidak sepenuhnya bisa dianggap ga­gal karena mereka masih da­lam proses pembebasan lahan saja,” ujarnya, Sabtu (25/2).

BPWS sendiri sebenarnya baru efektif berjalan pada tahun 2011 lalu. “BPWS memang telah dibentuk lama tapi kami baru berjalan pada pertengah­an 2011. Jadi masih belum bisa semua berjalan dengan baik,” ujar humas BPWS, Nur Rah­mat Akhirullah.

Nizar Zahro anggota komi­si A sebagai penggagas utama pansus BPWS mengatakan SK yang dikeluarkan itu aneh .karena dirinya secara formal belum mengajukan pemben­tukan pansus BPWS. “Belum saya ajukan kok sudah tidak disetujui oleh dewan ini kan aneh?,” ujarnya.

Nizar mengungkapkan se­harusnya dewan menyetu­jui pembahasan perlu atau tidaknya pembentukan pan­sus bpws tersebut. Hal ini disebabkan secara konstitu­si syarat dibahasnya sebuah pansus itu minimal disepakati oleh 15 orang anggota dewan. “Saya sudah mengumpulkan 15 tanda tangan teman-te­man,” imbuhnya.

Sementara itu dari rapat rencana induk pengembangan wilayah Suramadu yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan BPWS menghasilkan kesimpulan bahwa pengembangan in­frastruktur wilayah surama­du akan menghabiskan dana APBN sebesar Rp. 28,97 tril­iun yang akan diperkirakan berlangsung sampai 2024.

Kepala Badan Pelaksana BPWS, Mohamad Irian men­gatakan selain dari APBN dana nantinya juga diperoleh dari pihak swasta. Pihaknya men-targetgan untuk menghim­pun investasi swasta baik dari dalam maupun luar negeri sebesar Rp. 32,28 triliun yang akan ditargetkan dalam rent­an waktu 15 tahun ke depan. “Dana investasi publik selama 15 tahun diperkirakan jumlah­nya mencapai sekitar Rp 32,28 triliun,” kata M.Ijian.

Dengan skenario ren­cana induk itu, dibuat den­gan harapan wilayah Surama­du khususnya Madura dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Bm2

 

‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: SURABAYA POST, MINGGU 6 PEBRUARI 2012