Nasib Pansus BPWS Dipastikan Tamat
SURABAYA – Nasib Panitia Khusus (Pansus) pembubaran Badan Pengembangan yah Suramadu (BPWS) stikan tamat. Hal itu terjadi seiring dengan penolakan…
SURABAYA – Nasib Panitia Khusus (Pansus) pembubaran Badan Pengembangan yah Suramadu (BPWS) stikan tamat. Hal itu terjadi seiring dengan penolakan para pimpinan fraksi DPRD Jawa Timur mengenai pembahasan untuk membentuk pansus BPWS. Penolakan tersebut tertuang pada surat keputusan (SK) yang intinya menolak pembahasan mengenai perlu atau tidaknya pembentukan pansus tersebut.
Wakil ketua komisi D Mahdi mengatakan penolakan unsur pimpinan fraksi tersebut merupakan sikap yang tepat. Hal itu dikarenakan BPWS sendiri tidak bisa dibilang gagal karena kerjanya masih dalam taraf pembebasan lahan warga. “Jangan terlalu gegabah menyikapi BPWS, BPWS tidak sepenuhnya bisa dianggap gagal karena mereka masih dalam proses pembebasan lahan saja,” ujarnya, Sabtu (25/2).
BPWS sendiri sebenarnya baru efektif berjalan pada tahun 2011 lalu. “BPWS memang telah dibentuk lama tapi kami baru berjalan pada pertengahan 2011. Jadi masih belum bisa semua berjalan dengan baik,” ujar humas BPWS, Nur Rahmat Akhirullah.
Nizar Zahro anggota komisi A sebagai penggagas utama pansus BPWS mengatakan SK yang dikeluarkan itu aneh .karena dirinya secara formal belum mengajukan pembentukan pansus BPWS. “Belum saya ajukan kok sudah tidak disetujui oleh dewan ini kan aneh?,” ujarnya.
Nizar mengungkapkan seharusnya dewan menyetujui pembahasan perlu atau tidaknya pembentukan pansus bpws tersebut. Hal ini disebabkan secara konstitusi syarat dibahasnya sebuah pansus itu minimal disepakati oleh 15 orang anggota dewan. “Saya sudah mengumpulkan 15 tanda tangan teman-teman,” imbuhnya.
Sementara itu dari rapat rencana induk pengembangan wilayah Suramadu yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan BPWS menghasilkan kesimpulan bahwa pengembangan infrastruktur wilayah suramadu akan menghabiskan dana APBN sebesar Rp. 28,97 triliun yang akan diperkirakan berlangsung sampai 2024.
Kepala Badan Pelaksana BPWS, Mohamad Irian mengatakan selain dari APBN dana nantinya juga diperoleh dari pihak swasta. Pihaknya men-targetgan untuk menghimpun investasi swasta baik dari dalam maupun luar negeri sebesar Rp. 32,28 triliun yang akan ditargetkan dalam rentan waktu 15 tahun ke depan. “Dana investasi publik selama 15 tahun diperkirakan jumlahnya mencapai sekitar Rp 32,28 triliun,” kata M.Ijian.
Dengan skenario rencana induk itu, dibuat dengan harapan wilayah Suramadu khususnya Madura dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Bm2
‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: SURABAYA POST, MINGGU 6 PEBRUARI 2012