Thursday, October 10, 2024
Semua Tentang Jawa Timur


Finalisasi Pengembangan Wilayah Suramadu

Jalan Kamal-Sampang Diteruskan SURABAYA – Rencana pengembangar wilayah Suramadu akan segera terlaksana. Rapat koordinasi antara Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS)…


Jalan Kamal-Sampang Diteruskan

SURABAYA – Rencana pengembangar wilayah Suramadu akan segera terlaksana. Rapat koordinasi antara Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) dan pihak ter­kait di Grahadi kemarin (24/2) mengako­modasi permintaan empat kabupaten di Madura. Di antaranya, pembangunan fisik jalan diteruskan hingga jalan utama Kamal-Sampang. Selain itu, segera dibangunBalai Latihan Kerja (BLK) untuk menyiapkan SDM Madura dalam industrialisasi.

Menurut Kepala Bapel BPWS Moh. Irian, rencana induk tersebut tak hanya mengakomodasi rencana kegiatan peng­embangan infrastruktur wilayah. Tetapi, juga ada rencana rinci untuk penyiapan sumber daya manusia dengan time frame 15 tahun (2010-2024).

“Program infrastrukturnya, antara lain, jalan, jembatan, air baku, air minum, list­rik pulau kecil, dan pelabuhan,” kata pe­jabat kelahiran Blitar tersebut.

Irian menambahkan, total investasi pu­blik akan mencapai Rp 32,28 triliun, yang Rp 28,97 triliun di antaranya berasal dari APBN. Selanjutnya, investasi swasta dalam 15 tahun mendatang diharapkan menca­pai Rp 75,7 triliun.

Dengan skenario tersebut, diharapkan ada akselerasi pertumbuhan ekonomi Madura. Yang pada 2011 rata-rata 15 per­sen akan meningkat menjadi 7,8 persen pada 15 tahun mendatang. Selain itu, pada 2024 ada peningkatan share industri menjadi 35 persen. Tidak hanya 8 persen seperti yang terjadi pada 2011.

Namun, lanjut Irian, pihaknya tidak bisa menjalankan rencana induk itu sendirian. “Sebab, ada RTRW (rencana tata’ruang wi­layah) daerah. Kami menyesuaikannya dan melakukan percepatan,” jelasnya. Karena itu, rapat kemarin dihadiri semua wakil dari em­pat kabupaten di Madura (Bangkalan, Sume­nep, Pamekasan, dan Sampang), Kota Sura­baya, Pemprov Jatim, dan BPWS. Selain itu, hadir sejumlah pihak terkait seperti dari Ke-menterian PU, Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional V, dan Jasa Marga.

Hingga tadi malam (saat berita ini ditulis), rapat koordinasi untuk melakukan percepa­tan pembangunan tersebut belum selesai. “Masih berlangsung. Mungkin dilanjutkan sampai malam,” kata juru bicara BPWS Faisal Yasir Arifin ketika dihubungi tadi malam.

Rapat koordinasi antara BWPS dan pihak-pihak terkait dengan pengembangan wilayah Suramadu itu juga diwarnai aksi demo. Seki­tar 50 orang yang menamakan Forum Komu­nikasi (Forkom) LSM se-Kabupaten Bangka­lan mengadakan aksi di depan Grahadi.

Tuntutan Forkom tidak berubah sejak demo bulan lalu. Yakni, menuntut pembubaran BPWS

karena dianggap bertentangan dengan UU No 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah. Selain itu, Koordi nator Aksi Masykur Hasyim menyatakan bahwa pembentukan BPWS bertentangan dengan pasal 33 UUD 1945.

Mereka juga menuntut pemerintah mengem­balikan kewenangan pembangunan Madura ke empat pemkahdi sana Bila tuntutan terse-buttidak dipenuhi, Forkom mengancam akan mengadakan demo yanglebih besar “Bersama rakyat, kami akan memaksa pemerintah untuk membubarkan BPWS* tuturnya.

Selain Forkom, Dewan Adat Madura mengadakan aksi. Bahkan, Sekretaris De­wan Adat Madura Jazuli mengancam akan meminta Madura memisahkan diri dari Jatim bila pengembangan tetap dilakukan BPWS. “Selama ini BPWS belum menga­komodasi kepentingan masyarakat Ma­dura dalam pengembangannya. Padahal, harus tahu karakteristik masyarakat Ma­dura,” tambahnya. (ano/c7/mik)

‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾

Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: JAWA POS, MINGGU-26 PEBRUARI 2012