Friday, November 8, 2024
Semua Tentang Jawa Timur


Batik Pamekasan

Batik Pamekasan Banjir Pesona Ketetapan UNESCO bahwa batik sebagai warisan asli budava Indonrsia, manfaat nya mulai dirasakan pengrajin .hususnva warga…

By Pusaka Jawatimuran , in Kesenian Madura Seni Budaya Sentra , at 15/07/2012 Tag: , , , , , , , ,

Batik Pamekasan Banjir Pesona

Ketetapan UNESCO bahwa batik sebagai warisan asli budava Indonrsia, manfaat nya mulai dirasakan pengrajin .hususnva warga Desa klampar, kecamatan Proppo, kabupatan Pamekasan. Desa yang dikenal Sebagai setra batik Madura Itu kini mendapat keuntungan karena tingginya  pesana. Order, melonjak. hlngga 200 persen.

Kain batik tulis khas Madura yang bertahan dengan motif flora dan fauna itu sering digunakan sebagai bingkisan. Harga kain berballan sutra kelas menengah itu sekitar Rp 500 ribu. Sedangkarrbatik sutra kelas super Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta.

Mbah Maryam (76) perajin bati mengatakan, motif fauna sering digambarkan seperti dedaunan dan bunga. Untuk motif fauna ditorehkan seperti kepala, sayap dan ekor ayam. Motif flora dan fauna itu direfleksikan men”ad’ motif Segar Jagat, Kenari, Jago Kluruk, Mata Ikan, dan motif Sabat.

Dua motif ini serlng dipakai Iantaran para perajin secara turun temurun bermukim di kawasan pertanian. Masih terawatnya motif yang lekat dengan flora dan fauna, boleh jadi karena budaya warisan leluhur. Indikasinya, lembaran batik tulis ini digarap oleh keluarga besar, Mereka terdiri dari nenek, anak bahkan cucu.

Tiga generasi kerja bareng dalam satu pondok. Membatik dengan satu tungku berisi cairan malam. Seperti dilakukan keluarga Maryam yang dibantu Suhimah (45), anaknya. Begitu pula Suhimah (23), anak Suhimah yang tak lain cucu Maryam. bergabung membatik dalam satu pondok.

“Kami telah membatik sejak Indonesia belum merdeka,” ujar Mbah Maryam. Cara membatik seperti itulah yang menjadikan motif flora dan fauna tetap terpelihara dengan baik sebagai ciri khas. Puluhan keluarga di Desa Klampar melakukan pekerjaan yang sama. Para pembatik ini menggarap seluruh proses pembatikan.

Usai pembatikan, tembaran kain ini masuk proses pewarnaan. Tiga warna primer. Menjadi pilihan favorit, yakni warna merah. hijau. dan Kuning. Setelah pewarnaan, masuk tahap pelorotan atau membersihkan cairan malam yang memadat dan menempel di kain. Ini dilakukan dengan cara mencelupkan kain ke dalam drum berisi air panas di atas tungku api kayu bakar. Terakhir. lembaran kain batik ini dibilas dengan air bersih lalu dijemur.

HARI BATIK

H. Ahmadi perajin asal Desa Klampar mengaku, momen hari batik 2 Oktober lalu ternyata berdampak positif. Sebelum adanya pengakuan dunia terhadap batik Indonesia. ia hanya mampu menjual 2.000 lembar batik/bulan. “Kini dalam satu bulan terakhir mencapai 3.200 lembar batik.” katanya.

Menurut Ahmadi, kain batik buah karya perajin diborong kalangan pedagang batik Pamekasan. Tak jarang mendapat order dari pemodal yang memesan batik sutra. Bahkan kain sutranya dipasok pemodal. Perajin tinggal membatiknya. “Para pemodal itu kebanyakan para pemilik butik yang membuka galerai di Jalan Jokotole, maupun pemilik butik di Kota Surabaya dan Jogjakarta,” katanya.

Saat hari-hari normal, penjualan batik tulis mencapai 800 kodi per bulan. Selama bulan puasa lalu order hampir 2.000 ribu kodi. la menjamin tidak ada kenaikan harga saat banyak order. “Apalagi seluruh bahan tidak mengalami kenaikan lantaran kurs dollar relatif stabil,” katanya.

Pada 24 Juli 2009 latu, Pemkab Pamekasan membuat terobosan dengan mencanangkan kota terse but sebagai kota batik yang ditandai dengan kegiatan “Pamekasan Membatik” yang digelar di sekitar monument Arek Lancor. Kegiatan yang masuk dalam catatan Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) tersebut diikuti 600 pembatik, dengan panjang kain 1.530 meter, angka sesuai dengan hari jadi Kabupaten Pamekasan.

Menurut Wabup, prornosi  batik Pamekasan ke luar daerah memang kurang sehingga masih banyak warga di luar Pamekasan yang belum mengetahui. Sebagian pedagang ada yang mampu menembus pasar hingga Jawa Tengah dan Jawa Barat. Akan tetapi belum cukup berpengaruh terhadap ornzet penjualan. la mendukung usulan bahwa tanggal 2 Oktober dijadikan sebagai “Hari Batik Nasional”, utamanya Pamekasan yang telah mendeklarasikan sebagai Kabupaten Batik Madura, kata Wabup, Kadarisman. (M Khoirul Rijal)

 

‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: POTENSI JAWATIMUR, EDISI 12 ,TAHUN lX1 2009, hlm. 10

Comments


Leave a Reply