Jatim Teruskan Lobi Proyek Suramadu

-8 Agustus 2006-

Oleh S. Atdiansyah

SURABAYA: Pemprop Jawa Timur terus melobi pemerintah dan Panitia Aoggota Pusat serta DPR RI agar proyek Jembalan Surabaya-Madura (Suramadu) senilai Rp 3 triliun bisa terus dilanjutkan, tegas satu pejabat pemprop. Gubernur Jatim Imam Utomo mengalakan belum jelasnya aliran dana pembangunan Jembatan Suramadu dari APBN mendapat perhatian khusus. Imam mengaku telah mendesak pemerintah agar mencairkan anggaran proyek itu sesuai komitmen semula.

Gubernur juga melakukan lobi-lobi ke Panitia Anggaran DPR RI agar proyek senilai Rp 3 triliun itu terus berjalan. Langkah itu dilakukan agar kelanjutan pembangunan Jembatan Suramadu diperhatikan pemerintah pusat. Dia mengaku sudah menyampaikan desakan itu ke Panitia Anggaran DPR sekaligus berharap kekurangan dana untuk proyek Suramadu bisa dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2006.

Sikap ngotot Gubemur Jatim itu disebabkan proyek Suramadu merupakan satu dari lima proyek yang diharapkan menjadi mengungkit perekonomian Jatim. Keempat proyek pengungkit lainnya a.l. program gerakan terpadu pengentasan kemiskinan, jalur lintas selatan, pasar induk agrobis dan sejumlah ruas jalan tol.

Sebagaimana diberitakan, Pimpro Induk Jembatan Suramadu AG Ismail mengeluhkan tersendatnya dana dari APBN. Menurut dia, tahun ini seharusnya ada tambaban dana Rp 200 miliar dari pusat untuk penyelesaian causeway jembatan di sisi Surabaya dan Madura. Total dana dari pusat yang sampai kini belum cair mencapai Rp 1.2 triliun. Jika tidak segera cair, dikhawatirkan jadwal proyek terpengaruh. Target penyelesian yang semula September 2008 terancam molor.

Ismail juga mengungkapkan rencana meminjam dana lagi ke China seandainya APBNP tidak mengalokasikan dana untuk Suramadu, atau disebutkan dengan istilah additional loan. Eddy Wahyudi, anggota DPRD Jat im juga mendesak Menteri PU agar memenuhi komitmennya. karena pernah berjanji menyelesaikan jembatan itu pada September 2008. Reporter: k21

‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: BISNIS INDONESIA, Jum’at, 18 Agustus 2006 Hal. 11