Ceprotan, Upacara Tradisional Pacitan
“CEPROTAN” MENJADI IDOLA WISATA TRADISIONAL PACITAN Kita mendengar sebutan Pacitan, mungkin benak pikiran kita hanya terpancang pada dampak negatifnya bahwa…
“CEPROTAN” MENJADI IDOLA WISATA TRADISIONAL PACITAN
Kita mendengar sebutan Pacitan, mungkin benak pikiran kita hanya terpancang pada dampak negatifnya bahwa Kota Pacitan merupakan kota yang tandus dan terpencil dibanding dengan Daerah Tingkat II yang lain di Propinsi Jawa Timur ini.
Namun dibalik semua itu Kabupaten Daerah Tingkat II Pacitan, telah menyimpan banyak potensi yang cukup handal seperti halnya industry kerajinan batu akik, hasil perkebunan buah jeruk yang sudah dikenal dengan jeruk Pacitannya. Lebih dari itu potensi-potensi pariwisata yang dimiliki oleh kabupaten ini cukup banyak jumlahnya dan sangat menarik obyek wisatanya.
Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya wisatawan mancanegara yang mondar-mandir di Kota Pacitan manpun ditempat-tempat obyek wisata, bahkan tak j arang pula wisatawan manca Negara tersebut yang menyempatkan untuk bermalam sekaligus menikmati suasana malam di Kabupaten Pacitan yang terpencil.
Kabupaten Paeitan, memang merupakan salah satu pintu masuk wisatawan yang cukup potensial, khususnya para wisatawan dari Wonogiri Solo Jawa Tengah. Satu hal yang menjadi kendala bagi wisatawan setelah menikmati berbagai obyek-obyek wisata di Kabupaten Pacitan, mereka umumnya enggan untuk melanjutkan perjalanan ke kabupaten-kabupaten lain yang terdekat dengan Pacitan, karena jaraknya yang terlalu jauh dan tanpa didukung obyek wisata. Untuk itulah maka wisatawan mancanegara lebih senang setelah menikmati keindahan Pacitan, kembali lewat Wonogiri menuju Solo untuk melanjutkan perjalanan ke obyek wisata lain sesuai dengan selera.
UPACARA TRADISIONAL CEPROTAN
Wisata budaya berupa upacara tradisional Ceprotan, nampaknya sudah menjadi idola bagi masyarakat Pacitan, bahkan banyak pula wisatawan dari luar Kabupaten yang datang untuk menyaksikan jalannya upacara tradisional Ceprotan tersebut.
Upacara tradisional Ceprotan ini biasanya diselenggarakan pada hari Senin Kliwon, jika tidak ada hari Senin Kliwon pada bulan itu diadakan pada hari Minggu Kliwon bulan Longkang bertempat di desa Sekar Kecamatan Donorejo Kabupaten Pacitan. Untuk penyelenggaraan upacara tradisional Ceprotan pada tahun ini jatuh pada tanggal 1 Mei 1994 ditempat yang sama dan dimulai pada pukul 16.00 WIB.
Lokasi upacara Ceprotan ini terletak didaerah perbatasan dengan Wonogiri, atau sekitar 40 km arah barat daya dari Kota Pacitan, dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum dengan memakan waktu hampir satu setengah jam.
Upacara tradisional Ceprotan, dimaksudkan untuk mengenang sejarah kehidupan Kyai Godeg dan Dewi Sekartaji dari kerajaan Kediri yang menurut masyarakat desa Sekar merupakan orang yang pertama yang bertempat tinggal I cikal bakal didesa Sekar Kecamatan Donorejo Kabupaten Pacitan.
Mulai saat itulah Kyai Godeg membuat desa Sekar setiap hari Senin Kliwon bulan Dulkangidah /Longkang diadakan bersih desa yang sekaligus sebagai ulang tahun I hari jadi desa Sekar dengan diadakan Upacara Adat Ceprotan dengan kelapa muda untuk mengingat asal usul desa Sekar.
Tidak jauh dari lokasi upacara tersebut, tepatnya didesa Tabuhan wisatawan dapat pula menikmati wisata alam berupa gua dengan sebutan Gua Tabuhan, di gua ini kita dapat menanggap gamelan/tabuhan dari batu-batuan didalam gua dengan harus mengeluarkan uangsebesar Rp 15.000, belum termasuk sewa lampu untuk menikmati keindahan didalam gua yaitu sebesar Rp 1.000,-. Di tempat ini pula ada kios-kios souvenir khas Pacitan khususnya batu akik.
Selain itu pula, bagi wisatawan sebelum menuju desa Sekar untuk menyaksikan upacara tradisional Ceprotan khususnya yang berangkat dari Kota Pacitan pada pagi hari. Sayang rasanya jika tidak mampir terlebih dahulu, ke obyek wisata pantai yang sangat dekat dengan kota sekitar 3 Km, yaitu wisata alam pantai Teleng Ria yang cukup indah serta masih alami, yang dihiasi dengan pepohonan kelapa yang masih kecil dan hiruk pikuknya nelayan mendaratkan ikannya, dari kota kita dapat naik dokar/saldo maupun kendaraan lain. Di lokasi ini pula lengkap dengan fasilitas kolam renang, tempat bemain untuk anak, serta penginapan yang memadai.
Berdekatan dengan pantai Teleng Ria terdapat pantai lain yang sudah dikenal pula yaitu wisata pantai Tamperan, di pantai ini wisatawan dapat berbelanja ikan segar di Tempat Pelelangan ikan (TPI), serta kios makanan khas Tiwul yangkini sangat sulit kita jumpai. (Agus Dm).
‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: MIMBAR JATIM, EDISI: 159, APRIL 1994, hlm. 20
Comments
salam dari bumi pacitan min, saya asli pacitan dari kecaman pacitan desa arjowinangun 😀
Salam balik dari Pusaka Jawatimuran, kalo punya info tentang Pacitan boleh sharing ke kami….