Keripik Nangka, Kabupaten Madiun
Kabupaten Madiun Keripik Nangka Sebuah Inovasi Produk Makanan Kalau makan nangka jangan sampai kena getahnya, sebuah ungkapan peribahasa yang menggambarkan…
Kabupaten Madiun Keripik Nangka
Sebuah Inovasi Produk Makanan
Kalau makan nangka jangan sampai kena getahnya, sebuah ungkapan peribahasa yang menggambarkan kelezatan rasa buah nangka meski berbalut dengan getah.
Namun bagi seorang bernama Lambang Wijayanto buah nangka mampu memberi inspi rasi untuk memperoleh nilai tambah dengan mengolahnya menjadi Keripik Nangka yang mempuyai cita rasa buah nangka tetapi, berbentuk keripik. Sebuah inovasi yang layak mendapat apresiasi.
Berkat kejelian memanfaatkan peluang ketika melihat musim buah nangka banyak yang terbuang di sekitar tempat tinggalnya sekitar bulan Oktober sampai dengan Pebruari. Pak Lambang begitu biasa dipanggil, seorang sarjana Ilmu Fisika Unibraw Malang serta dikaruniai tiga orang anak ini kini sukses mengelola usaha pengolahan keripik nangka dibantu 16 orang dari wilayah sekitarnya. Kini produknya dengan mudah dapat didapat di toko makanan dan supermarket.
“Dari 5 kilogram buah nangka kupas setelah digoreng pada suhu 80% hanya menghasilkan sekitar 1 kilogram kripik nangka” Lambang melanjutkan.
Berawal dari hanya mengolah nangka sekarang Lambang telah mengolah keripik dari berbagai buah seperti salak, apel, pisang, nanas, mangga, dan melon serta kedelai. Dengan kapasitas produksi 20 ton per bulan, Keripik dari Manis Sentra Keripik Madiun, Lambang memenuhi permintaan dari Surabaya, Solo, Jakarta dan daerah lain serta untuk diekspor melalui pihak ketiga.
Untuk menyiasati penen buah yang rata-rata setahun sekali Lambang melakukan stok produksi keripik dalam jumlah besar bila musim panen karena produk keripiknya bisa tahan selama 1 tahun meski tidak memakai bahan pengawet.
Peran Pemerintah dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Madiun dalam membina dan memfasilitasi pemasaran produknya sangat dirasakan Lambang Wijayanto. Terima kasih juga disampaikan kepada Oinas Perindag Prop. Jatim karena telah memberi bantuan mesin penggorengan.
Saat ini Lambang Wijayanto memerlukan sertifikasi standar kandungan nutrisi produknya sebagaimana persyaratan pembeli dari luar negeri terutama dari Amerika Serikat dan Denmark. Untuk ini diperlukan fasilitasi dari aparat pembina di daerah.
Lambang Wijayanto, Manis Sentra Kripik, Pusat Produksi Aneka Kripik Buah, Kandangan RT.30 RW. X Kedondong, Kebonsari Madiun.
‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Indag, NO. 6, Juni 2007, hlm. 24
Comments
bisakah saya meminta nomor telepon pemilik industri keripik nangka? terima kasih
Mohon maaf Sdri Rahmi, kami belum punya no telpnya.
Dear Bapak,
Boleh bertanya sedikit, apakah biji nangka nya dijual?
Mohon sms ke no saya 081332088897.
Thanks & regards
Bram
Selamat Siang …
Ijin memeperkenalkan diri nama saya Lusy Riadina Putri. Saya tinggal di kabupaten madiun , saya praja ipdn tingkat 4 yang akan menulis Laporan Akhir. saya tertarik tentang industri kripik nangka dan saya berencana meneliti tentang industri kripik nangka. yg ingin saya tanyakan apa saja peran atau kontribusi pemerintah kaupaten madiun dan provinsi jawa timur dalam meningkatankan produksi dan distribusi kripik nangka tersebut serta apa saja kendala dalam meproduksi dan mendistribusikannya?
terimakasih sebelumnya atas perhatiannya.
Selamat siang.