Wednesday, October 9, 2024
Semua Tentang Jawa Timur


Pasar Lelang, Puspa Agro

Pada puncak peringatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke IX dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-40 di Puspa…

By Pusaka Jawatimuran , in Sentra Sidoarjo Wisata Khas , at 02/06/2012 Tag: , , , , , , , ,


Pada puncak peringatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke IX dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-40 di Puspa Agro Sidoarjo, Kamis (24/5) pekan kemarin, Wakil Presiden (Wapres) Boediono menyempatkan melihat secara langsung pasar lelang agro ke- 93.

Dalam serangkaian kunjungannya ke Puspa Agro, rombongan Wapres Boediono di dampingi Gubernur Dr H Soekarwo SH, MHum dan Kepala Disperindag Jatim Ir Budi Setiawan MMT, ME menyaksikan proses transaksi jual beli cabai merah besar di pasar lelang agro. Saat melihat proses lelang ini, Wapres meminta agar kegiatan pasar lelang terus dilanjutkan karena sudah memberikan keuntungan bagi petani. “Bagus dan lanjutkan kegiatan ini,” pesan Wapres saat melihat proses lelang.

Gubernur Soekarwo yang berada di samping Wapres me nanggapi dengan menjelaskan jika kegiatan pasar Ie lang ini akan ditingkatkan frekuensi pelaksanaannya. “Jika sebelumnya hanya dilakukan sekali dalam sebulan, ke depan kami rencanakan bisa dilakukan hingga dua kali dalam sebulan,” kat a pria yang karib dipanggil Pakde Karwo ini.

Peningkatan frekuensi pelaksanaan lelang agro ini tak lepas dari upaya Pemprov Jatim untuk terus memacu perdagangan antarpulau. Maklum perdaganan antar pulau dari Jatim dalam beberapa tahun terakhir terus melesat capaian transaksinya dan menjadi primadona. Berdasardatcr BPS terakhir, pada triwulan pertamq 2012 atau periode Januari-Maret perdagangan antarpulau Jatim mencatat transaksi sebesar Rp 84 triliun. Angka ini naik 13, 98% dibandingkan . transaksi pada triwulan pertama 2011 yang mencapai Rp 60 triliun.

Selain pasar lelang agro, instrument lain yang gencar dilakukan Pemprov Jatim melalui Disperindag Jatim untuk memacu perdagangan antarpulau adalah dengan memperbanyak perwakiIan dagang di berbagai provinsi. Jika pada 2011 ada 10 perwakiIan dagang, pada 2012 diharapkan ada tambahan 14 perwakilan dagang sehingga Jatim total memiliki 24 perwakilan dagang.

Sementara itu pada proses pasar lelang kemarin, hanya dalam durasi 6 jam – ditutup pukul 13.00- mampu meraup transaksi hingga Rp 29, 229 miliar. Transaksi terbesar dalam lelang kemarin terjadi pada 5 komoditas, yakni cabai merah keriting dan cabai rawit yang terserap hingga 754 ton dengan transaksi mencapai Rp 9, 987 miliar atau mencapai 34,17 persen dari total transaksi. Berikutnya minuman kesehatan tonik apel mampu terjual  80 ribu liter dengan transaksi Rp 5,6 miliar atau mencapai 19,16 persen dari total transaksi. Komoditas daging sapi segar dan sapi beku Juga berhasil terjual 60 ton dengan transaksi Rp 3,27 miliar atau mencapai 11,19 persen dari total transaksi. Komoditas ayam beku terjual 96 ton dengan transaksi Rp 2,328 miliar atau 7,96 persen dari total transaksi. Komoditas apel manalagi terjual 180 ton dengan- transaksi Rp 1,760 miliar atau mencapai 6,02 persen dari total transaksi.

Pelaksanaan pasar lelang agro di Puspa Agro adalah kegiatan ke-93 yang digelar oleh Pemprov Jatim meialul Disperindag Jatim bekerjasama dengan manajemen Puspa Agro. Kegiatan ini pada hakekatnya memfasilitasi pelaku usaha khususnya petani produsen dalam memperoleh akses informasi pasar sesuai Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No 6501 MPPI KEPI 10/2010  Para petani produsen dari berbagai daerah di Jatim dipertemukan dengan para ,buyers, hingga akhimya terjalin transaksi. Selain di Jatim, sejumlah provinsi juga memiliki kegiatan serupa.

Kepala Disperindag Jatim Budi Setiawan menjelaskan dengan adanya pasar lelang ini diharapkan mata rantai perdagangan dapat dipangkas, adanya transparansi pembentukan harga serta terbukanya jaringan pasar. “Dalam konteks Sislognas (Sistem Logistik Nasional), pasar lelang forward (displai barang dulu, penyerahan kemudian, red) ini diharapkan bisa menjadi wahana referensi harga komoditi nasional maupun acuan informasi potensi dan stok komoditas wilayah,” kata Budi Setiawan.

Disperindag Jatim menurut Budi, juga terus melakukan sosialisasi terhadap pelaku dunia usaha terkait adanya pasar lelang agro yang telah menjadi agenda rutin. Dampak sosialisasi ini, jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan rutin terse but terus meningkat. Seiring itu, transaksi juga terus meningkat. Rata-rata pasar lelang dihadiri sekitar 250-300 pelaku usaha terdiri dari penjual (sellers) dan pembeli (buyers) dari beberapa kota di Jatim maupun delegasi-delegasi dagang dari provinsi mitra dagang Jatim. Di antaranya Jabar, provinsiprovinsi di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, juga dihadiri pedagang beras dari Pasar Induk Cipinang dan Kramat Jati.

Kepala Bidang Perdagangan alam Nagari (PDN) Disperindag Jatim Arifien T Ariadi mengatakan untuk komoditas yang ditawarkan di pasar lelang ke-93 kemarin cukup beragam. Ada hasil pertanian dan hortikultura di antaranya beras, jagung, kedelai, kacang hijau, . kentang, apel, wortel, cabai, kubis, cengkeh, tomat, bawang merah, bawang putih. Juga ada daging sapi potong, daging ayam.

” Cabai termasuk komoditas yang diburu saat ini karena harganya yang fluktuatif cenderung naik,” ujarnya. Selain cabai, dalam setiap penyelenggaraan pasar lelang biasanya beras juga masih menjadi incaran para pedagang besar khususnya dari Jakarta, Bandung, Semarang dan kota-kota besar di Indonesia. Karena beras sampai saat ini harganya masih fluktuatif meskipun sudah panen.

Terkait transaksi di pasar lelang, Arifien mengatakan, pada lelang bulan lalu menghasilkan transaksi Rp 27,498 miliar. Terbesar transaksi masih ditempati komoditas beras dengan nilai mencapai Rp 8,105 miliar atau 29,47 persen dari total keseluruhan hasil lelang .tis.

 

Bhirawa, , Senin Pahing, 28  MEl  2012, hlm, 12