Kerajaan Majapahit
Kejayaan Kerajaan Majapahit Tanggal 12 Oktober 1945 merupakan tonggak perjalanan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur. Saat itu untuk pertama kalinya…
Kejayaan Kerajaan Majapahit
Tanggal 12 Oktober 1945 merupakan tonggak perjalanan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur. Saat itu untuk pertama kalinya diangkat Gubernur Jawa Timur bangsa Indonesia yang pertama, Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo. Tanggal itu pula ditetapkan sebagai Hari Jadi Provinsi Jawa Timur.
Sebagai sebuah pemerintahan provinsi, usia Jawa Timur jauh lebih muda dibanding beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur yang ditetapkan berdasarkan sejarah pemerintahan kerajaan. Pemerintahan Provinsi Jawa Timur ditetapkan hanya didasarkan pada pengangkatan gubernur pertama bangsa Indonesia setelah masa kemerdekaan Indonesia.
Namun bukan berarti Provinsi Jawa Timur tidak ada keterkaitan dengan pemerintah pada zaman kerajaan. Pertumbuhan dan perkembangan masa merupakan jalinan kehidupan yang terangkai dengan benang merah sejarah. Perkembangan Provinsi Jawa Timur dan wilayah-wilayahnya sekarang,jika direnungkan lebih dalam, masih bisa diruntut dari kejayaan kerajaan pada masa lalu, meski benang merah sejarah itu seakanakan terputus oleh perkembangan zaman dan perubahan-perubahan yang terjadi.
Di sebagian daerah di Indonesia, jalinan benang merah sejarah antara masa lalu dengan masa kini masih tersisa dengan jelas. Sebut saja Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga silsilah keluarga sejak masa kerajaan sampai sekarang pun berhasil ditelusuri.
Di Jawa Timur masih terdapat jejak-jejak kejayaan masa lalu, meski pemerintahan dan masyarakatnya berubah total. Situs kerajaan berupa candi dan prasasti-prasasti yang ditemukan kemudian berhasil melacak sejarah kebesaran Jawa Timur, yang di antaranya dijadikan landasan penetapan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur.
Kejayaan Kerajaan Majapahit -satu kerajaan di Jawa dengan wilayah yang sangat luas pada zamannya dan bercita-cita menyatukan Nusantara melalui Sumpah Amukti Palapa Patih Gajahmada- merupakan bagian masa lalu Jawa Timur. Jatuh bangunnya kerajaan-kerajaan, sampai masuknya Belanda dan Jepang serta masa kemerdekaan tak bisa dipungkiri merupakan jalinan sejarah jatuh bangunnya Provinsi Jawa Timur pula.
Buku ini mencoba memberikan sedikit gambaran tentang Provinsi Jawa Timur, potensi dan perkembangan sebagian di antara potensi itu, serta kemungkinan peluang untuk membangun guna melanjutkan kejayaan Jawa Timur.
Industri gula menjadi domain Jawa Timur. Sebanyak 31 dari 52 pabrik gula di Indonesia berada di Jawa Timur. Produksi gula di Jawa Timur memberikan kontribusi sedikitnya 40 % bagi stok gula nasional.
Pergulaan Indonesia sekarang masih menjadi masalah. Total produksi gula nasional masih berada di bawah kebutuhan masyarakat dan industri makanan minuman. Indonesia masih harus mengimpor gula dari beberapa negara, termasuk dari negara tetangga ASEAN, Thailand. Tekad untuk kembali meraih kejayaan gula sekarang juga ditumpukan pada Jawa Timur yang masih menyimpan potensi masa lalu, tinggal merevitalisasi kekuatan masa lalu. Surabaya pernah menjadi kota perdagangan gula terbesar di Indonesia. Jejak kejayaan gula masih tampak pad a gedung-gedung megah di sekitar Jembatan Merah yang sekarang menjadi pusat perkantoran PT Perkebunan Negara. Kota
Pasuruan juga pernah menjadi pusat penelitian gula di dunia yang sampai sekarang masih bisa dilacok keberadaannya pada Pusat Penelitian dan Pengem bangan Gula Indonesia (P3GI).
Jembatan Suramadu menjadi ikon baru bagi pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial pada masa mendatang. terutama bagi wilayah Madura. Jembatan ini satu-satunya di Indonesia yang melintasi selat (Madura). Pembangunan jembatan ini merupakan “perjuangan” panjang bangsa Indonesia. Pemanfaatan bagi kemakmuran bangsa ke depan menjadi fase perjuangan yang lain.
Sebagai bag ian dari Indonesia. Jawa Timur juga merupakan program-program pembangunan nasional seperti agroindustri dan pengembangan kawasan ekonomi khusus. Namun tentunya ada kelebihan (dan kekurangan) dibanding daerah lain berdasarkan potensi masing-masing daerah.
Tidak seluruh hitam-putih Jawa Timur bisa digambarkan karena keterbatasan waktu dan penelusuran data. Hanya sedikit memang. Tapi dari sedikit itu diharapkan bisa memberikan inspirasi bagi perkembangan selanjutnya.
Profile Jawa Timur. hlm. 3