Puspa Agro, Pasar Agrobis Berkelas Dunia
Disiapkan Jadi Pasar Agrobis Berkelas Dunia Selama ini pertumbuhan ekonomi Jatim selalu di atas rata-rata nasional. Jatim dianggap sebagai salah…
Disiapkan Jadi Pasar Agrobis Berkelas Dunia
Selama ini pertumbuhan ekonomi Jatim selalu di atas rata-rata nasional. Jatim dianggap sebagai salah satu provinsi yang luar biasa dalam mengembangkan produk-produk pertaniannya Pusat Perdagangan Agrobis (Puspa Agro) di Jemundo, Sidoarjo, Jawa Timur, resmi dioperasikan, Sabtu (17/7). Proyek yang menelan dana Rp 638 miliar dan biaya lahan Rp 200 miliar tersebut saat ini tercatat sebagai pasar induk agrobis (PIA) terbesar di Indonesia.
Puspa Agro yang merupakan pasar induk modern dibangun di atas lahan seluas 50 hektare dan dilengkapi fasilitas diantaranya 7 los pasar dengan 5 ribu stan. Tahap pertama, seluas 15 hektare tanah telah dibangun 2 los pasar yang terdiri dari 1.045 stan. Banyak harapan dan dukungan atas diresmikannya Puspa Agro. Salah satunya dari Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo. Pria yang dikenal dengan panggilan akrab Pakde Karwo ini berharap, Puspa Agro bisa meningkatkan perekonomian Jatim. Ia menjelaskan, saat ini transaksi perdagangan antar provinsi dari Jatim mencapai Rp 44,2 triliun. Karena itu, melihat potensi besar Jatim di sektor agrobisnis ditambah dukungan fasilitas di Puspa Agro, Pakde Karwo berani menargetkan nilai perdagangan Jatim dengan provinsi lain bisa mencapai Rp 200 triliun pada 2010.
Sementara itu, saat meresmikan beroperasinya Puspa Agro, Menko Perekonomian Hatta Rajasa berharap, kehadiran Puspa Agro dapat menjadi sumber pemasok komoditi pertanian untuk nasional dan internasional. Pasalnya, Indonesia menargetkan pada tahun ini bisa memasok 10 persen kebutuhan sayur dan buah ke Singapura. “Jika tahun ini 10 persen itu bisa dipenuhi, kami bertekad pada 2014 mendatang, Indonesia bisa menyuplai kebutuhan komoditi pertanian ke Singapura sebesar 30 persen. Puspa Agro Jatim harus bisa menjadi salah satu sumber pemasok itu,” ujar Hatta Rajasa.
Menurut Hatta, selama ini pertumbuhan ekonomi Jatim selalu di atas rata-rata nasional. Jatim dianggap sebagai salah satu provinsi yang luar biasa dalam mengembangkan produk-produk pertaniannya. “Pemerintah pusat akan membantu connectivity, infrastruktur, dan jaringan agar bisa mendorong ekspor Indonesia,” imbuhnya. Lebih lanjut disampaikan Hatta Rajasa, Puspa Agro ini dapat dijadikan percontohan bagi provinsi lain agar berinovasi untuk meningkatkan perekonornian di daerah masing-masing.
Sementara itu, mantan gubernur Jatim yang menggagas proyek Puspa Agro, Imam Utomo, mengaku terharu dan senang dengan pembukaan Puspa Agro Jatim. “Akhirnya, cita-cita saya sejak menjabat Gubernur dua periode terwujud. Semoga Puspa Agro berguna meningkatkan kesejahteraan petani Jatim,” ujar Imam Utomo.
Ia mengatakan, Jatim adalah pemegang portofolio terbesar komoditas pertanian secara nasional. Namun, hal itu tidak pararel dengan kesejahteraan petani. Di banyak daerah masih ditemui para petani tak berdaya, meski di pasar harga komoditas meningkat pesat. Harga cabai, beras, atau gula bisa naik pesat di pasar, tapi itu tidak lantas membuat petani sejahtera. Itu karena ada permainan pasar, yang untung para spekulan,” tuturnya. Untuk itu, kata Imam, keberadaan Puspa Agro diharapkan bisa menjadi sarana bagi petani untuk menjual dan memasarkan produknya secara langsung. “Dengan begitu, kesejahteraan petani bias lebih terangkat,” ucapnya.
Tekad untuk menjadikan Puspa Agro mampu berperan sebagai lokomotif pengungkit perekonomian Jatim disampaikan oleh Erlangga Satriagung, dirut PT Jatim Grha Utama (JGU), selaku pengembang dan pengelola Puspa Agro. Menurutnya, keberadaan Puspa Agro diharapkan bisa menjadi salah satu stimulus dan penggerak perekonomian. “Kami yakin peningkatan kinerja sektor agrobisnis akan mengerek pertumbuhan ekonomi Jatim,” ujamya.
Selain Menko Perekonomian Hatta Radjasa, peresmian beroperasinya Puspa Agro juga dihadiri Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, Gubemur J atim dan istri Hj. Nina Soekarwo, Wakil Gubemur Jatim dan istri Hj. Fatma Saifullah Yusuf, sejumlah pejabat Pemprov Jatirn, dan sejumlah bupati di Jatim.
Bertaraf Internasional
Untuk mengoptimalkan sektor agrobis di Jatim, Puspa Agro harus disiapkan menjadi pasar agrobis skala dunia. Ide Puspa Agro adalah pikiran dunia, bukan pikiran lokal. Karena itu, konsepnya tidak hanya untuk pasar lokal saja, tetapi juga untuk memenuhi permintaan pasar hortikultura luar negeri. Keinginan untuk menjadikan Puspa Agro sebagai pasar agrobis taraf internasional ini bermula ketika Duta Besar Indonesia untuk Singapura datang ke Jatim dengan membawa 20 pengusaha Singapura yang ingin membeli sayur mayur dari Jatim. Sehingga Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk menjadikannya sebagai pasar agro skala intemasional yang berstandar intemasional.
Agar berstandar internasional, Puspa Agro seluas 50 hektar ini dilengkapi dengan sarana prasarana yang mendukung tata niaga agro seperti fasilitas penyimpanan bersuhu rendah (coldstorage), chiller, uji laboratorium, fasilitas jaringan informasi, pergudangan, perbankan, pusat pelatihan, dan beragam fasilitas lainnya. Selama ini, surplus komoditas agro belum diimbangi dengan meningkatnya nilai tambah bagi petani. Ini karena, Jatim tidak memiliki sistem perdagangan argo yang bisa meningkatkan nilai tambah tersebut. Jatim punya banyak produk, tetapi diakui pula Jatim tidak bisa mengendalikan perdagangan. Dengan adanya Puspa Agro, ke depan Jatim sebagai produsen akan bisa mengendalikan perdagangan.
Berdasar kajian awal, transaksi di Puspa Agro Jatim diprediksi menembus angka Rp 10 triliun per tahun dengan perputaran komoditas mencapai 1,095 juta ton. Kajian itu telah menghasilkan peta potensi industri agribisnis, mulai dari pertanian, perkebunan, hingga perikanan, di Jatim. Sektor agro di Jatim akan semakin prospektif dengan adanya Puspa Agro. Sebab, dengan pemasaran yang terintegrasi, para petani dan pelaku usaha agro di Jatim akan semakin mudah dalam menggenjot penjualan. Puspa Agro merupakan pasar induk untuk aneka komoditas agro terbesar di Indonesia yang memasarkan berbagai produk agro, mulai dari beras, aneka palawija, perkebunan, bunga dan tanaman hias, hingga daging segar. Sekarang tinggal berharap, apakah skenario mengembangkan sector pertanian Jatim bisa berjalan mulus seiring beroperasinya Puspa Agro. Dan yang penting, menjadikan Jatim sebagai Pusat Agrobisnis terkemuka Berdaya Saing Global sesuai visi Pemprov Jatim bukan sekedar impian( rij).
‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Prasetya, Volume II, No. 19, Juli 2010
Comments
kepada pt puspa agung sidoarjo, saya minat memasukkan kelapa,bagaimana cara, spesifikasinya dan sistim pembayarannya ? ganang purworejo