Puspa Agro, Dilengkapi Fasilitas Lelang, Siap Go Internasional
Puspa Agro di Jemundo, Sidoarjo yang dikenal sebagai pusat perdagangan agrobis terbesar di Jawa Timur ini telah mempunyai gedung baru…
Puspa Agro di Jemundo, Sidoarjo yang dikenal sebagai pusat perdagangan agrobis terbesar di Jawa Timur ini telah mempunyai gedung baru khuSllS lelang komoditi agrobis. Dengan dibangunnya beberapa fasilitas lelang komoditi agrobis, diharapkan Pusapa.Agro bisago internasional.
Saat ini gedung lelang yang ada dan telah diresmikan beberapa saat lalu hanya masih bentuk bangunan fisik yang bisa digunakan untuk lelang komoditas agrobis yang dihasilkan petani. “Gedung lelang ini menjadi awal untuk menunjang lelang agar lebih maksimal. Untuk penempatan sengaja di letakkan di Puspa Agro agar lebih dekat dengan komoditas agrobis yang dipasarkan langsung oleh petani;’ ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur Dr Fattah Jasin.
Dengan adanya pasar lelang komoditi di Puspa Agro yang posisinya sangat strategis, karena ditunjang Jahan yang cukup [uas, ini menjadi modal utama untuk go internasional. Dibandingkan dengan pasar agrobis milik Thailand yang dikatakan terbesar di Asia Tenggara, kendati masih baru, Puspa Agro lebih unggul. Meskipun demikian, Puspa Agro di bawah PT JGU akan terus berbenah membangun fasilitas, sarana, dan prasarana yang Jebih Jengkap.
Selain memiliki gedung JeJang yang kini telah ada, di Pusapa Agro juga akan dibangun tempat perbankan, sehingga !Jara pelaku lelang bisa melakukan transaksi secara langsung. “Di gedung Jelang ini, mereka (penjual dan pembeli) bisa melakukan transaksi langsung tanpa adanya perantara;’ tuturnya.
Untuk gedung leJang, rencananya akan dibangunkan lagi dengan ukuran yang lebih besar dan dilengkapi fasilitas teknologi informasi (TI) dan sistem jaringan on line yang dibiayai dari dana APBN. Dengan sistem ini, pelaku lelang bisa memantau harga barang komoditi yang di lelang melalui komputer.
“Saat ini Pemprov Jatim hanya bisa menampung para pedagang saja, jika semua fasilitas di Puspa Agro sudah dibangun, termasuk gedung lelang yang lengkap dengan IT dan on line, maka bisa dipastikan peserta lelang dari manca negara akan ada;’ ungkapnya.
Perlu diketahui, sektor agrobis di Jatim dari tahun ke tahun terus berkembang. Selain ditunjang oleh potensi sumber daya alam yang tinggi, ketersediaan fasilitas perdagangan menjadi faktor kunci pengembangan·sektor agrobis di masa mendatang.
“Keberadaan Puspa Agro dan pasar lelang komoditi adalah sebuah instrumen yang harus terus ditingkatkan, hal ini sebagai pemacu semakin meningkatnya kinerja sector pertanian;’ kata man tan Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim itu.
Menurut dia, kunci keberhasilan sektor pertanian harus dibarengi dengan pemasaran yang baik dan jaringan yang luas. Oleh sebab itu pasar lelang di Puspa Agro sangat penting, karena di sinilah tempat bertemunya antara para pelaku usaha dengan petani, pembeli dan penjual untuk saling bertemu dan bertransaksi untuk memperoleh barang komoditi unggulan yang diinginkan dengan harga bersaing.
Sementara Pasar Lelang Komoditi ke-78 yang diselenggarakan pertama kali di Puspa Agro pada (22/2) menghasil kan transaksi Rp 41,862 miliar. Terbesar diperoleh transaksi penjualan sapi potong asal Kediri dengan volume 180 ekor per ekor berat 350 kg, harga Rp 21.000/kg total transaksi Rp 13,23 miliar. Kemudian disusul makanan pokok beras juga menghasilkan transaksi cukup besar yakni Rp 8,15 miliar baru komoditi cabe rawit merah Rp 2,54 miliar dan kentang granola asal malang Rp 3,4 miliar.
Selama ini penjualan produk pertanian Jatim yang melalui Pasar Lelang Komoditi selalu terjual dengan cepat. Bahkan dalam jangka waktu empat jam, transaksi yang berhasil dicetak bisa mencapai Rp 60 miliar hingga Rp 80 miliar. Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPETI) Kementrian Perdagangan RI, Sahrul R Sempurna Jaya menyatakan dukungannya atas pembangunan gedung pasar lelang komoditi yang lebih lengkap di Puspa Agro.yang rencananya akan dimulai pada 2012.
Menurut Sahrul, dengan dibangunnya pusat lelang yang dilengkapi TI maka semua data base, baik dari pembeli dan penjual dari dalam dan luar negeri akan bisa diakses dengan cepat oleh para pelaku lelang. Di tempat lelang komoditi semua barang ada mulai . dari kebutuhan pokok makanan, industri agrobis seperti sayur-mayur, buah-buahan dan pala pendem, serta hasil perkebunan. Juga dijual hasil-hasil perikanan, peternakan, makanan ringan, pakaian serta berbagai keraj inan hasil unggulan para UKM dari berbagai daerah di Indonesia.
Pasar lelang komoditi ini dikembangkan Pemprov Jatim sejak 2003 dan kini menjadi andalan nasional. Komoditi agrobis merupakan salah satu komoditi yang banyak dimiliki Jatim khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Kendati keberadaan agro kini cukup banyak, namun masih perlu dikembangkan terus-menerus, baik dalam penyediaan lahan maupun program-programnya. Semua
harus bisa berjalan efektif. Sehingga, jika itu berjalan baik, dampaknya petani dan pedagang akan mendapatkan nilai tambah.
Data Disperindag Jatim sejak dilaksanakan lelang yang pertama pada 2003 hingga hingga yang ke-78 pada 2011 nilai transaksi mencapai Rp 2,7 triliun lebih. Dari hasil positif itu, pasar lelang di Puspa Agro juga bakal dikembangkan di seluruh Indonesia dan menjadi pilot project nasional.
“Sistem lelang terbukti cukup efektif untuk memutus mata rantai distribusi produk pertanian yang terlalu panjang;’ kata Sahrul. Akibat terlalu panjangnya mata rantai distribusi itu, disparitas harga sangat tinggi bisa menjcapai 1.000 persen.
Provinsi lain yang sudah merespon mengadakan pasar lelang komoditi adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Medan, Riau dan Sumatera Selatan. “Yang penting ke depan Jatim dapat mewujudkan pasar lelang modern berkelas dunia. Singapura, Brunai, dan Malaysia membutuhkan komoditi agrobis yang dihasilkan Indonesia. Jawa Timur mempunyai peran suplai ekspor komoditi agrobis ke negara-negara tetangga sepanjang komoditi mempunyai mutu yang baik.
Keunggulan Jawa Timur di sektor agrobis cukup menjanjikan, karena daerah ini paling banyak menghasilkan sayur-sayuran, buah-buahan, empon-empon seperti kapulaga, jahe, kunir dan kencur. “Yang paling penting kualitas mutu diinginkan pedagang luar negeri bisa terpenuhi;’ tuturnya.
Direktur Utama PT JGU, Erlangga Satriagung mengatakan, gedung lelang yang paling lengkap di Puspa Agro dibangun dua tingkat mulai 2012, Pihaknya sedang mengajukan anggaran ke pemerintah pusat untuk bisa emper.oJeh dana APBN.
Kelak para pedagang diwajibkan bisa mengoperasikan komputer dan membuka website. “Pedagang baik penjual dan pembeli wajib mengusai Tl karena nanti semua kegiatan lelang akan menggunakan perangkat komputer, Ini juga bisa di gunakan untuk pemasaran dan perluasan jaringan paparnya. (ryo)
EDISI 03, MARET 2011, hlm. 24.