Bakso Rasa Kakap dan Udang
Tawarkan Sensasi Bakso Rasa Kakap+Udang Bakso adalah makanan sepanjang masa. Alasan bagi hampir setiap pedagang bakso saat ditanya mengapa dia…
Tawarkan Sensasi Bakso Rasa Kakap+Udang
Bakso adalah makanan sepanjang masa. Alasan bagi hampir setiap pedagang bakso saat ditanya mengapa dia memilih membuka usaha makanan jenis bakso. Bakso juga makanan yang digemari oleh banyak kalangan masyarakat dari semua usia.
Tidak terkecuali Syamsi, dia bahkan rela untuk keluar dari pekerjaannya di industri pengolahan ikan hanya untuk memulai usaha makanan siap saji yang terus menjamur jumlah penjualnya setiap tahun ini. Jika kebanyakan penjual bakso menawarkan rasa daging sapi, bakso yang diperkenalkan Syamsi ke pasar dengan brand Bakso Seafood Sehat Cak Mat memilih rasa spesial ikan kakap dan udang.Pemilihan rasa tersebut menurutnya karena ingin menawarkan alternatif rasa bakso yang selama ini kebanyakan didominasi rasa sapi. “Selain itu, juga sebagai upaya mengkampanyekan ikan sebagai campuran dan ragam makanan sehat bagi masyarakat,” katanya. Bakso Seafood Sehat Cak Mat juga menjanjikan bahwa produknya adalah makanan yang terbuat dari bahan segar alami, yang diproses secara halal dan higienis tanpa bahan pengawet.
“Semua varian bakso kami tidak mengandung boraks, formalin atau bahan pengawet lainnya, sehingga aman dikonsumsi, kami menjamin bahwa produk kami tidak amis namun kaya protein dan omega 3, serta rendah kolesterol,” kata Syamsi. Produk bakso yang sudah memiliki sertifikat halal dari Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini memproduk dua jenis bakso, yakni kuah dan bakso goreng.
Ragam yang ditawarkan, yakni bakso kakap, udang, telur puyuh, kakap keju, kakap pedas, dan kakap keju cheddar, harganya untuk satu porsi antara Rp5.000-Rp18.000. Sementara untuk bakso goreng produk yang dihasilkan antara lain, kakap keju cheddar, kakap keju quick melt, kakap pedas, udang telur puyuh, nugget kakap, dan breaded kakap dan udang.
Kemitraan
Bakso SS yang diproduksi secara home industri oleh UD Fian Putra Utama di Jl. Sinujoyo IVA/02 Gresik ini juga membuka peluang usaha bagi masyarakat untuk bekerjasama dalam bentuk kemitraan usaha yang saling menguntungkan. Menurut Syamsi, ada dua jenis sistem kemitraan yang ditawarkan, dengan membuka outlet berupa kedai atau gerobak becak, atau kemitraan dengan menjadi agen, distributor, atau eceran. “untuk kerjasama pembukaan outlet diken akan biaya kemitraan, sementara kerjasama agen tidak dikenakan uang kemitraan, namun dengan ketentuan minimal order,” katanya.
Ada tiga jenis nilai uang kemitraan, untuk area jatim, jateng, dan DIY sebesar Rp4 juta, area Jakarta, jabar, banten, dan bali sebesar Rp6 juta, dan luar jawa sebesar Rp7,5 juta. Jumlah itu belum termasuk biaya pengiriman produk dan biaya pelatihan karyawan. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi mitra usaha Bakso SS, diantaranya menyiapkan perlengkapan usaha seperti meja kursi, tempat usaha, kompor, tabung gas dan lain-lain, menyiapkan tenaga karyawan untuk dilatih, dan memberikan uang kemitraan.
Sistem jaringan usaha yang diterapkan Syamsi membawa hasil, hingga saat ini sudah ada delapan kemitraan outlet yang menjalin kerjasama, yakni lima di Surabaya, 1 di Situbondo, 1 Jakarta, dan 1 di Bangil. Sementara kemitraan berbentuk agen sudah menyebar di Surabaya, Gresik, Bandung, Situbondo, dan Makassar.
Modal Patungan
Memilih menekuni bisnis bakso bukanlah pilihan mudah bagi sarjana jurusan Teknologi Hasil Perikanan Institut Pertanian Bogor ini. Dia bahkan rela meninggalkan pekerjaannya di salah satu perusahaan coldstorade di kawasan Gempol Kabupaten Pasuruan untuk berjualan bakso. Syamsi yang memulai usaha dengan modal patungan sebesar Rp50 juta, kini mulai menuai hasil, dalam sebulan, omset usahanya mencapai sekitar Rp20 juta. Dia juga memiliki tempat produksi di Gresik yang mampu memproduksi 1.400 pentol/hari.
Satu motifasi bekerja yang selalu diingatnya selain untuk mencari keuntungan, yakni untuk beribadah. Karena itu, dia mengaku sangat luwes dalam menjalin kerjasama kemitraan dengan masyarakat. “Sebenarnya aturan kemitraan tidak terlalu kaku bisa dinegosiasikan dengan kemampuan yang ada katanya. Dia juga tidak segan-segan memberikan dukungan moral kepada semua mitra kerjanya agar tetap bekerja dengan maksimal, serta memberikan solusi atas semua kendala usaha yang dihadapi mitra kerjanya.
Kedepan, selain terus mengembangkan pasar, dia berencana merubah bentuk kemitraannya dengan sistem murbi franchise agar perhitungan manajemennya juga enak dan lebih menguntungkan bagi kedua belah pihak. Pertengahan tahun lalu, Bakso Seafood Sehat Cak Mat terpilih menjadi juara stand terbaik pada bazar perbankan dan UKM 2010. Sementara pada acara Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Jatim di Gresik beberapa bulan lalu, usaha ini juga mendapatkan bantuan sejumlah peralatan penunjang usaha dari Gubernur Jatim, Soekarwo.
Bakso Seafood Sehat Cak Mat juga mendapatkan pembinaan intensif dari instansi terkait seperti, Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi, Dinas Perikanan. Dan kelautan, Majelis Ulama Indonesia wilayah Jatim, Institut Pertanian. Bogar, dan perbankan. (Af)
‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Pro-Ikan: Upaya Pengembangan Perikanan dan Kelautan Jawa Timur, Edisi 09 (2010), Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur. hlm. 32-33.
Comments
pakek ikan filetan biji nangka apa tidak?
dapat ditanyakan langusng di lokasi
boleh minta no.hp nya pak samsi?
Mohon maaf mas arif kami belum mengetahui no hp pak syamsi
boleh minta nomer hp.nya pak samsyi.
coba mas arif telusur aja alamat ini Jl. Sinujoyo IVA/02 Gresik