Balai Kota Surabaya
Karya arsitektur G. Citroen ini berusaha untuk memadukan beberapa gaya arsitektur barat dan arsitektur pribumi. Seperti pemilihan bentuk atap, bahan…
Karya arsitektur G. Citroen ini berusaha untuk memadukan beberapa gaya arsitektur barat dan arsitektur pribumi. Seperti pemilihan bentuk atap, bahan dan ketinggian bangunan. Gaya ini lebih dikenal dengan gaya Amsterdamsche School Tropisch.
Di sekeliling gedung ini banyak hal-hal yang membuat gedung terlihat nampak kokoh, bentuk bangunan yang melebar dengan sayap kiri dan kanan memberikan kesan pandangan yang horizontal. Detail-detail bangunan juga tampak pada sudut-sudut bangunan yang terdapat ruang tangga, seperti lipit-lipit pada balkon memberikan kesan artistik pula. Selain itu geveldengan unsur vertikal sebagai ornamen memberikan kesan kokoh dan simetris. Kesan keseimbangan antara unsur horisontal dan vertikal pada gedung yang dibangun antara tahun 1925 hingga 1926 memberikan nuansa keagungan, kebesaran dan kewibawaan.
Pada tanggal 1 April 1906 secara resmi Surabaya sebagai Resort Gemeonte Haminte, yang dijalankan oleh Dewan Haminte dan diketuai oleh asisten residen. Tahun 1916 diangkat Walikota pertama A. Meyroos yang bertugas hingga tahun 1921, Bangunan yang berlokasi di seputaran antara Jl. Jaksa Agung Suprapto sebelah barat, Jl. Jimerto Sebelah Utara, Jl. Sedapmalam sebelah Timur dan Jl. Walikota Mustajab sebelah selatan, bangunan yang menghadap ke Taman Surya sebagai halamannya, dibangun pada masa Pemerintahan kolonial Belanda. Pada masa Walikota kedua G.J. Dijkerman pelaksananya H. V. Hollandsche Beton Mij, gedung ini dulu dikenal sebagai “Gedung 1000 Gulden”. Karena menghabiskan dana totalnya 1000 gulden. =WHO=