Cungkup Kapasan
Cungkup Kapasan Simbol Toleransi Beragama Cungkup Kapasan. Pada awal 1900-an, nama ini begitu terkenal di kalangan warga Tionghoa Surabaya. Bahkan…
Cungkup Kapasan Simbol Toleransi Beragama
Cungkup Kapasan. Pada awal 1900-an, nama ini begitu terkenal di kalangan warga Tionghoa Surabaya. Bahkan sampai sekarang, makan Islam ini seakan menjadi simbol toleransi antara agama dan adat-istiadat yang berbeda. Letak Cungkup berada di Kampung Seng, hanya sekitar 100 meter sebelah utara Boen Bio, klenteng Konghucu di Jalan Kapasan. Sebagai simbol toleransi beragama, dibuktikan ketika di awal abad 20, makam ini banyak diziarahi oleh warga Tionghoa. Cerita ini dapat dibaca dalam Siauw Giok Tjhan: Lima jaman Perwujudan Integrasi Wajar Menurut Giok Tjhan, “pada hari-hari besar agama Islam, Cungkup menarik pengunjung pengikut agama Islam cukup besar. Antara pengunjung Cungkup pada hari-hari raya Islam terdapat juga ….. kaum ibu peranakan Tionghoa”
Juga diceritakan oleh Giok Tjhan, bahwa ibunya, Kwan Tjian Nio, saat hari raya Islam tertentu, selalu mengajak anak-anaknya “nyekar” ke berbagai kuburan tokoh-tokoh Islam. Dimulai dari Cungkup kemudian ke Ngampel di Kampung Arab, lalu ke Gresik dan ke Gunung Giri. Padahal Kwan Tjian Nio berasal dari keluarga totok yang berhaluan chauvinist (rasa cinta tanah air yang berlebihan) Tiongkok.
Lalu siapakah sebenarnya tokoh Islam yang dimakamkan di Cungkup sehingga dia banyak diziarahi, bukan saja dari umat Islam tapi juga dari orang-orang Tionghoa pemeluk Konghucu? Cungkup adalah sebutan untuk makam tokoh Islam dari Cempa bernama Syekh Abu Hurairah. Menurut Ismail Thoyib, juru kunci Cungkup, Syekh Abu Hurairah adalah tokoh penyebar agama Islam di daerah Surabaya yang tak lain adalah paman Sunan Ampel.
Sampai sekarang Cungkup masih sering diziarahi oleh warga Tionghoa. Bahkan beberapa tahun lalu, seorang petinggi sebuah perusahaan besar, telah memberikan bantuan dananya. Hingga berdiri sebuah bangunan ‘Cungkup’ yang megah seperti bisa dilihat sekarang. HK
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Liberty. Edisi2438, 1-10 Pebruari 2011. hlm.19
Comments
Ismail toyib adalah kakek saya..
Iqbal salam untuk bapakmu Ali, gimana kesehatan bpkmu?
Aba muzekki rahman