Candi Jawi: Prigen, Pasuruan, Jawa timur
Jawa Timur termasuk salah satu di antara 10 Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Indonesia. Peninggalan purbakala merupakan objek wisata yang…
Jawa Timur termasuk salah satu di antara 10 Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Indonesia. Peninggalan purbakala merupakan objek wisata yang sangat potensial di daerah Jawa Timur hingga patut ditawarkan sebagai Daerah Tujuan Wisata. Candi Jawi berada di Desa Wates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Jarak dari Surabaya lebih kurang 46 km, jarak dari Pandaan lebih kurang 700 m dari Taman Candra Wilwatikta 200 m. Kemegahan dan keagunangan candi Jawi lebih nampak setelah pemugaran, hingga merupakan salah satu objek wisata yang patut dibanggakan di Jawa Timur. Candi ini berada pada ketinggian 285 m di atas permukaan laut. Sehingga hawa terasa sejuk nyaman. Bila memandang ke selatan nampak lereng bukit Arjuna, Welirang, kota wisata Tretes yang berhawa sejuk. Pemandangan ke barat gunung Penanggungan yang banyak pula menyimpan peninggalan purbakala.
Selain bersejarah, juga merupakan satu-satunya candi di Jawa Timur yang telah berhasil dipugar secara utuh. Candi Jawi diperkirakan dibangun pada akhir abad XIII (kakawin Nagarakertagama). Seperti candi-candi di Jawa Timur yang dibangun pada jaman yang sama, candi ini berbentuk ramping tinggi, Berukuran tinggi 24,50 m, panjang 14,20 m, dan lebar 9,50 m, berdiri di atas sebuah batur (tanah yang ditinggikan) dan dikelilingi oleh sebuah pagar halaman yang sangat luas. Umumnya candi-candi di Jawa Timur dibangun menghadap ke barat, namun candi Jawi dibangun menghadap ke timur, sedikit menyerong ke arah timur laut. Karena pintu masuk candi hanya satu, dengan sendirinya pintu dan tangga masuk terdapat di sisi timur.
Bangunan Candi Jawi dari batu andesit bagian bawah (kaki candi) dan batu kapur bagian atas (tubuh dan atap candi). Candi ini dikelilingi kolam berukuran panjang 54 m, lebar 3,50 m, dan kedalaman 2 m, seluruhnya terbuat dari batu bata, tebal tembok kolam 0,90 m hingga kini masih berisi air. Secara vertikal struktur bangunan dibagi atas: kaki (subasemen), badan (tubuh) candi memiliki sebuah ruangan (kamar), dan atap (puncak) candi. Kaki candinya menunjukkan sifat bangunan agama Siwa, sedang puncaknya menunjukkan sifat bangunan agama Budha. Di empat sisi tubuh candi terdapat relung-relung kosong yang dahulunya berisi diduga arca Ardhanari, Durga, Siwa, Guru, Ganesa, Mahakala, dan Nandiswara. Bagian puncak candi Jawi berbentuk segi empat, makin ke atas makin kecil dan puncaknya berbentuk dagoba (stupa), salah satu ciri khas bangunan beragam Budha. Sementara ahli menduga bahwa arca “Joko Dolog” yang sekarang ada di kota Surabaya berasal dari candi Jawi.
Untuk mengetahui lebih lengkap silahkan berkunjung, menikmati wisata pengetahuan sambil menikmati pemandangan alam serta kesejukan udara pegunungan dengan ketinggian 285 m di atas permukaan laut.