Gandrung, Tari Banyuwangi
Seni tari Gandrung telah menjadi ikon masyarakat Using/Banyuwangi. Tarian Gandrung kini bukan hanya sebuah tari ritual yang terkait dengan tradisi…
Seni tari Gandrung telah menjadi ikon masyarakat Using/Banyuwangi. Tarian Gandrung kini bukan hanya sebuah tari ritual yang terkait dengan tradisi agraris, melainkan juga tari pergaulan yang sangat digemari. Penampilan penari Gandrung selalu diikuti oleh seorang pemain keluncing atau pengudang yang memberikan lawakan dan memandu penari Gandrung, Sekarang ini para pengunjung akan menemukan patung penari Gandrung di berbagai sudut wilayah Banyuwangi.
Tarian Gandrung Seni tari khas Using/Banyuwangi yang lebih didominasi oleh unsur hiburan dan dengan gerakan yang sensual dan seksual. Tari Gandrung kini menjadi ikon Kabupaten Banyuwangi. Gandrung juga diabadikan di berbagai sudut wilayah Banyuwangi dalam bentuk patung. Penari Gandrung adalah para perempuan yang memang berprofesi sebagai penari Gandrung. Jenis tarian ini merupakan seni tari khas masyarakat Using/Banyuwangi. Seorang penari Gandrung identik dengan perempuan yang berleher menjangan, dan berkaki kijang, yakni sosok yang bertubuh indah dan bergerak lincah bagai rusa, serta dituntut memiliki suara yang merdu.
Pementasan tari Gandrung terdiri dari jejer, paju, dan seblang-seblang. Model jejer dalam Gandrung berbeda-beda, ada yang menampilkan tari Ngremo/tari topeng dan ada juga yang tidak. Pada tahapan paju, penari Gandrung mengundang penonton untuk memperlihatkan kepiawaiannya dalam hal berpantun dan menari dengan gerakan pencak silat. Saat dimulainya paju, penari Gandrung menghampiri para tamu secara berurutan, dimulai dari meja tamu pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Saat penari Gandrung duduk dalam satu meja, para tamu dipersilahkan memesan lagu yang diinginkan. Seusai melantunkan beberapa gending, para tamu diajak menari bersama. Saat paju, arena Gandrung berubah menjadi arena perlombaan kepiawaian menari baik antara tamu yang satu dengan tamu yang lain maupun antara penari Gandrung dan pemaju. Seblang-seblang adalah adegan akhir pada pementasan seni Gandrung.
Pantun-pantun Gandrung bernuansa agama dan bernuansaasmara, Tari Gandrung ditetapkan sebagai maskot pariwisata Banyuwangi yang dituangkan dalam suatu keputusan Bupati Banyuwangi Nomor 173 Tahun 2002. Kata Gandrung berasal dari bahasa Jawa yang berarti asmara-cinta atau terpesona. Sebagian orang berpendapat bahwa tari Gandrung merupakan tari persembahan kepada Dewi Sri, yaitu dewi Padi yang membawa kesejahteraan kepada masyarakat Banyuwangi yang sebagian besar berprofesi sebagai petani.
Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Prof. Dr. Ayu Sutarto, M.A., Kamus Budaya Using. Jember: Lembaga Penelitian Universitas Jember, 2010.
Comments
Banyuwangi Jenggirat Tangi..
Terima kasih kunjungannya. moga bermanfaat…