Friday, December 8, 2023
Semua Tentang Jawa Timur


Benda Cagar Budaya, Kabupaten Kediri

BENDA CAGAR BUDAYA Tingginya kebudayaan di Kabupaten Kediri tidak hanya meninggalkan ragam kesenian namun juga meninggalkan jejak jejak sejarah berupa…


BENDA CAGAR BUDAYA

Tingginya kebudayaan di Kabupaten Kediri tidak hanya meninggalkan ragam kesenian namun juga meninggalkan jejak jejak sejarah berupa artefak-artefak yang sangat penting bagi kesejarahan bangsa Indonesia antara lain adalah bangunan candi, prasasti, arca dan sebagainya, yang semua merupakan Benda Cagar Budaya yang dilindungi Undang-Undang Negara Republik Indonesia, Nomor 5 tahun 1992, demi pelestariannya.

ARCA MBAH BUDHO
Arca Mbah Budho merupakan arca Ganesha dengan penggambaran bentuk yang pendek dengan mahkota yang telah rusak terpenggal, arca ini terletak di Jalan Jenderal Soedirman Kota Pare, tepatnya di alun-alun Kota Pare, arca ini berdampingan dengan arca Dwarapala dengan kondisi kepala arca telah terpenggal, keterangan lebih lanjut dari dua arca ini sangat kurang karena diperkirakan kedua arca ini sudah tidak in situ (tidak ditempat aslinya) lagi sehingga sudah kehilangan konteksnya. Secara Ikonografis dari gaya pahatannya menunjukkan bahwa arca ini diperkirakan berasal dari masa Kerajaan Majapahit.

ARTEFAK DI BALAI DESA BRUMBUNG
Artefak-artefak ini merupakan hasil penemuan dari masyarakat Desa Brumbung dan sekitarnya yang dikumpulkan secara kolektif di Kantor/Balai Desa Brumbung. Beberapa artefak ini diantaranya adalah:

Kepala Kala
Kepala Kala (Kala Kop) ini merupakan artefak bagian dari bangunan suci (candi) yang letaknya berada di ambang atas pintu candi. Penggambaran Kala ini diwujudkan sebagai kepala raksasa dengan bentuk yang menyeramkan. Secara simbolis ragam hias kepala kala berfungsi sebagai tolak bala. Pada beberapa candi di Jawa Timur, penggambaran Kala tidak selalu menyeramkan bahkan ada beberapa diantaranya yang terkesan lucu, hal ini disebabkan karena ide dari seniman pemahatnya yang berbeda-beda.

Arca Dwarapala
Arca Dwarapala merupakan arca penjaga, arca ini biasanya diletakkan pada gerbang utama suatu bangunan,  atribut yang menjadi ciri khas dari arca ini adalah senjata berupa Gada dan posisi duduknya yang setengah jongkok, pada periode tertentu penggambaran arca ini sangat menyeramkan terkait dengan kepercayaan masyarakat pada waktu itu.

Ambang Pintu/Dorpel
Artefak ambang pintu ini berbentuk balok batu yang memiliki lubang yang digunakan untuk memasang gawang (kusen) kayu dan daun pintu, artefak ini kemungkinan marupakan ambang pintu rumah yang biasa digunakan pada masyarakat pada masa lalu.

Yoni
Yoni merupakan artefak berbentuk kubus dengan lubang berbentuk kotak di tengahnya serta dilengkapi cerat pada salah satu sisinya. Artefak Yoni merupakan perlambang Dewi Uma yang merupakan Istri dari Dewa Syiwa yang dilambangkan sebagai lingga, penyatuan kedua simbol ini dalam mitologi Hindu sebagai lambang terjadinya alam semesta. Yoni ini memiliki ragam hias yang indah dengan ukiran naga di bawah ceratnya.

Bejana Batu
Bejana batu merupakan artefak peninggalan masa lalu, artefak ini berbentuk lonjong dengan cekungan di dalamnya, terbuat dari batu andesit, fungsi artefak ini pada masa lalu, biasanya digunakan oleh empu untuk membuat perkakas atau senjata dari logam.

Artikel di atas dinukil oleh Tim Pustaka Jawatimuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur:   Profil Kebudayaan Kabupaten Kediri. Kantor Parsenibud Kabupaten KediriKabupaten Kediri, 2006. 

Comments


Leave a Reply

%d blogger menyukai ini: