Peninggalan Sejarah: Kabupaten Bondowoso
BATU KENONG Batu Kenong, kegunaan batu kenong diperuntukan sebagai landasan (umpak) bangunan baik rumah tinggal maupun tempat ibadah sebagai penahan…
BATU KENONG
Batu Kenong, kegunaan batu kenong diperuntukan sebagai landasan (umpak) bangunan baik rumah tinggal maupun tempat ibadah sebagai penahan bangunan utama.
BATU NYAI/PATUNG ARCA
Batu Nyai/Patung Arca disembah oleh nenek moyang karena dianggap mempunyai kekuatan, memberikan keselamatan dan kesejahterann terhadap masyarakat.
DOLMEN
Meja batu atau dikenal dengan istilah DOLMEN (berasal dari bahasa Breton di Inggris Utara) ada yang berkaki empat/lebih yang berfungsi sebagai kuburan yakni mayat ditempatkan di bagian bawah atau di antara kaki Dolmen dengan memberikan perlakuan khusus/baik terhadap arwah leluhur yang dianggap terus hidup maka diharapkan dapat memberikan berkah, ketentraman, kesuburan (tanah dan hewan) dan kesejahteraan pada keluarga serta masyarakat. Oleh karena itu ahli waris menyertakan bendabenda sebagai bekal kubur. Adaplln bekal kubur yang pernah ditemukan antara lain benda-benda gerabah, logam (Perunggu), manik-manik, perhiasan/kesayangan. Pada perkembangan awal dipergunakan sebagai Upacara (peribadatan) pemujaan pada arwah nenek moyang dengan meletakkan sesaji atau uborampe (jawa) diatas meja batu/Dolmen sebagai persembahan pada super natural.
SARKOPAGE
Sarkopage merupakan kuburan batu terdiri dari wadah dan tutup terbuat dari bereksi vulkanik dengan partikel kerikil kecil atau merupakan batuan vulkanik karena erupsi gunung berapi (Gunung Argopuro). Cara penguburan merupakan penguburan primer (cara penguburan pertama) yang diletakkan posisi lurus dan berorientasi timur laut-barat daya yang dimanfaatkan untuk kuburan keluarga atau kuburan tunggal. Pekuburan keluarga biasanya si mayat dikubur secara bergantian sesuai dengan masa kematiannya. Untuk menghormati leluhur/si mayat dilengkapi dengan bekal kubur berupa manik-manik yang biasanya dipergunakan sebagai hiasan (kalung) yang terbuat dad bahan gelas dan bahan batu yang disebut kemalin (temuan manik-manik sebagian disimpan di Musium Nasional Jakarta). Cara pembuatan Sarkopage biasanya mempergunakan pahat logam, berarti nenek moyang sudah mengenal penuangan logam dan pembuatan gerabah serta sebelum pembuatan kubur batu dilakukan dengan Upacara tertentu sehingga sipemahat tidak celaka karena roh batu yang marah.