Gereja Kepanjen, Surabaya

Nama aslinya Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria ini, dalam perkembangannya Arek-arek Surobojo biasa menyebut Gereja Kepanjen. Gereja ini terletak di Jl Kepanjen 4-6Surabaya, tak jauh dari Tugu Pahlawan dan Kantor Gebernur. Kini gereja ini sudah berusia satu abad lebih bisa jadi inilah Gereja Katolik tertua di Surabaya (menurut Paroki Kepanjen).

Pembangunan Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria diawali dengan pemancangan tonggak pertama pada tanggal 12 April 1899, diikuti tonggak-tonggak lain sebanyak 790 batang pinus yang khusus didatangkan dari Eropa. Setelah pemancangan tonggak selesai, pada tanggal 19 Agustus 1899, Pastor PJ van Santen meletakkan batu pertama. Bersamaan dengan prosesi ini, sebuah tabung timah berisi piagam di atas kulit hewan (perkamen) ditanam. Pada tanggal 5 Agustus 1900, Mgr Edmundus Sybrandus Luypen memberkati pembangunan gedung gereja yang dipersembahkan pada Bunda Maria dan menamai Kelahiran Santa Perawan Maria.

Memang, sebelum gereja ini didirikan ada gereja lain yang terlebih dahulu dibangun di kawasan Komedieplein atau Jl Merak. Sayang, gereja itu pernah beralih fungsi menjadi rumah sakit darurat karena wabah kolera yang menyerang Surabaya. Setelah 78 tahun, gereja itu mulai ditinggal umatnya. Baik karena keadaan fisik bangunan yang makin memprihatinkan setelah gempa bumi, atau himpitan bangunan-bangunan baru yang muncul bersamaan dengan perkembangan kota yang bergerak jadi kota perdagangan.

Gereja Kepanjen ini dahulu dikepung Pabrik Senjata Altellerie Constructie Winkel, pabrik pembuatan mata uang logam, tangsi prajurit, rumah sakit tentara, dan lain sebagainya. Dan seiring waktu, gereja yang bertahan hanya yang di Jl Kepanjen. yang unik dari gereja ini adalah arsitekturnya yang kental dengan corak Gereja di Eropa. bangunan ini membujur barat-timur dengan langgam atau corak arsitek neo gotik.